ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Minggu, 31 Mei 2015

SEJARAH RADIOLOGI


Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat itu dia melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari krostal barium platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Ia segera menyadari bahwa fenomena ini merupakan suatu penemuan baru sehingga dengan gigih ia terus menerus melanjutkan penyelidikannya dalam minggu-minggu berikutnya. Tidak lama kemudian ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar baru atau sinar X. Baru di kemudian hari orang menamakan sinar tersebut sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm Conrad Roentgen.
Wilhelm Conrad RoentgenPenemuan Roentgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara konvensional. Salah satu visualisasi hasil penemuan Roentgen adalah foto jari-jari tangan istrinya yang dibuat dengan mempergunakan kertas potret yang diletakkan di bawah tangan istrinya dan disinari dengan sinar baru itu.
Foto Tangan Istri RoentgenRoentgen dalam penyelidikan selanjutnya segera menemukan hampir semua sifat sinar Roentgen, yaitu sifat-sifat fisika dan kimianya. Namun ada satu sifat yang tidak sampai diketahuinya, yaitu sifat biologik yang dapat merusak sel-sel hidup. Sifat yang ditemukan Roentgen antara lain bahwa sinar ini bergerak dalam garis lurus, tidak dipengaruhi oleh lapangan magnetic dan mempunyai daya tembus yang semakin kuat apabila tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi, sedangkan di antara sifat-sifat lainnya adalah bahwa sinar ini menghitamkan kertas potret. Selain foto tangan istrinya, terdapat juga foto-foto pertama yang berhasil dibuat oleh Roentgen ialah benda-benda logam di dalam kotak kayu, diantaranya sebuah pistol dan kompas.Setahun setelah Roentgen menemukan sinar-X, maka Henri Becquerel, di Perancis, pda tahun 1895 menemukan unsur uranium yang mempunyai sifat hampir sama. Penemuannya diumumkan dalam kongres Akademi Ilmu Pengetahuan Paris pada tahun itu juga. Tidak lama kemudian, Marie dan Piere Curie menemukan unsur thorium pada awal tahun 1896, sedangkan pada akhir tahun yang sama pasangan suami istri tersebut menemukan unsur ketiga yang dinamakan polonium sebagai penghormatan kepada negara asal mereka, Polandia. Tidak lama sesudah itu mereka menemukan unsur radium yang memancarkan radiasi kira-kira 2 juta kali lebih banyak dari uranium.Baik Roentgen yang pada tahun-tahun setelah penemuannya mengumumkan segala yang diketahuinya tentang sinar X tanpa mencari keuntungan sedikitpun, maupun Marie dan Piere Curie yang juga melakukan hal yang sama, menerima hadiah Nobel. Roentgen menerima pada tahun 1901, sedangkan Marie dan Piere Curie pada tahun 1904. Pada tahun 1911, Marie sekali lagi menerima hadiah Nobel untuk penelitiannya di bidang kimia. Hal ini merupakan kejadian satu-satunya di mana seseorang mendapat hadiah Nobel dua kali. Setelah itu, anak Marie dan Piere Curie yang bernama Irene Curie juga mendapat hadiah Nobel dibidang penelitian kimia bersama dengan suaminya, Joliot pada tahun 1931.Sebagaimana biasanya sering terjadi pada penemuan-penemuan baru, tidak semua orang menyambutnya dengan tanggapan yang baik. Ada saja yang tidak senang, malahan menunjukkan reaksi negative secara berlebihan. Suatu surat kabar malamdi London bahkan mengatakan bahwa sinar baru itu yang memungkinkan orang dapat melihat tulang-tulang orang lain seakan-akan ditelanjangi sebagai suatu hal yang tidak sopan. Oleh karena itu, Koran tersebut menyerukan kepada semua Negara yyang beradab agar membakar semua karya Roentgen dan menghukum mati penemunya.Suatu perusahaan lain di London mengiklankan penjualan celana dan rok yang tahan sinar-X, sedangkan di New Jersey, Amerika Serikat, diadakan suatu ketentuan hokum yang melarang pemakaian sinar-X pada kacamata opera. Untunglah suara-suara negatif ini segera hanyut dalam limpahan pujian pada penemu sinar ini, yang kemudian ternyata benar-benar merupakan suatu revolusi dalam ilmu kedokteran.Seperti dikatakan di atas, Roentgen menemukan hampir semua sifat fisika dan kimia sinar yang diketahuinya, namun yang belum diketahui adalah sifat biologiknya. Sidat ini baru diketahui beberapa tahun kemudian sewaktu terlihat bahwa kulit bias menjadi berwarna akibat penyinaran Roentgen. Mulai saat itu, banyak sarjana yang menaruh harapan bahwa sinar ini juga dapat digunakan untuk pengobatan. Namun pada waktu itu belum sampai terpikirkan bahwa sinar ini dapat membahayakan dan merusak sel hidup manusia. Tetapi lama kelamaan yaitu dalam dasawarsa pertama dan kedua abad ke-20, ternyata banyak pionir pemakai sinar Roentgen yang menjadi korban sinar ini.Kelainan biologik yang diakibatkan oleh Roentgen adalah berupa kerusakan pada sel-sel hidup yang dalam tingkat dirinya hanya sekedar perubahan warna sampai penghitam kulit, bahkan sampai merontokkan rambut. Dosis sinar yang lebih tinggi lagi dapat mengakibatkan lecet kulit sampai nekrosis, bahkan bila penyinaran masih saja dilanjutkan nekrosis itu dapat menjelma menjadi tumor kulit ganas atau kanker kulit.Selama dasawarsa pertama dan kedua abad ini, barulah diketahui bahwa puluhan ahli radiologi menjadi korban sinar Roentgen ini. Nama-nama korban itu tercantum dalam buku yang diterbitkan pada waktu kongres Internasional Radiologi tahun 1959 di Munich: Das Ehrenbuch der Roentgenologen und Radiologen aller Nationen.Salah seorang korban diantara korban sinar Roentgen ini ialah dr.Max Hermann Knoch, seorang Belanda kelahiran Paramaribo yang bekerja sebagai ahli radiologi di Indonesia. Beliau adalah dokter tentara di Jakarta yang pertama kali menggunakan alat Roentgen maka ia bekerja tanpa menggunakan proteksi terhadap radiasi, seperti yang baru diadakan pada tahun lima puluhan. Misalnya pada waktu ia membuat foto seorang penderita patah tulang, anggota tubuh dan tangannya pun ikut terkena sinar, sehingga pada tahun 1904, dr.Knoch telah menderita kelainan-kelainan yang cukup berat, seperti luka yang tak kunjung sembuh pada kedua belah tangannya. Pada tahun 1905 beliau dikirim kembali ke Eropa untuk mengobati penyakitnya ini, namun pada tahun 1908 kembali lagi ke Indonesia dan bekerja sebagai ahli radiologi di RS.Tentara, Surabaya, sampai tahun 1917. Pada tahun 1924 ia dipindahkan ke Jakarta, dan bekerja di rumah sakit Fakultas Kedokteran sampai akhir hayatnya. Akhirnya hamper seluruh lengan kiri dan kanannya menjadi rusak oleh penyakit yang tak sembuh yaitu nekrosis, bahkan belakangan ternyata menjelma menjadi kanker kulit. Beliau sampai di amputasi salah satu lengannya, tetapi itupun tidak berhasil menyelamatkan jiwanya. Pada tahun 1928, dr.Knoch meninggal dunia setelah menderita metastasis luas di paru-parunya.Setelah diketahui bahwa sinar Roentgen dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang dapat berlanjut sampai berupa kanker kulit bahka leukemia, maka mulailah diambil tindakan-tindakan untuk mencegah kerusakan tersebut. Pada kongres Internasional Radiologi di Kopenhagen tahun 1953 dibentuk The International Committee on Radiation Protection, yang menetapkan peraturan-peraturan lengkap untuk proteksi radiasi sehingga diharapkan selama seseorang mengindahkan semua petunjuk tersebut, maka tidak perlu khawatir akan bahaya sinar Roentgen.Diantara petunjuk-petunjuk proteksi terhadap radiasi sinar Roentgen tersebut adalah: menjauhkan diri dari sumber sinar, menggunakan alat-alat proteksi bila harus berdekatan dengan sinar seperti sarung tangan, rok, jas, kursi fluoroskopi, berlapis timah hitam (Pb) dan mengadakan pengecekan berkala dengan memakai film-badge dan pemeriksaan darah, khususnya jumlah sel darah putih (leukosit).Di Indonesia penggunaan sinar Roentgen cukup lama. Menurut laporan, alat Roentgen sudah digunakan sejak tahun 1898 oleh tentara kolonial Belanda dalam perang di Aceh dan Lombok. Selanjutnya pada awal abad ke-20 ini, sinar Roentgen terutama digunakan di Rumah sakit Militer dan rumah sakit pendidikan dokter di Jakarta dan Surabaya. Ahli radiologi Belanda yang bekerja pada Fakultas Kedokteran di Jakarta pada tahun-tahun sebelum perang dunia ke II adalah Prof.B.J. Van der Plaats yang jugatelah memulai melakukan radioterapi disamping radiodiagnostik.Orang Indonesia yang telah menggunakan sinar Roentgen pada awal abad ini adalah R.M. Notokworo yang lulus dokter di Universitas Leiden, Belanda, pada tahun 1912. Beliau mula-mula bekerja di Semarang, lalu pada permulaan masa pendudukan Jepang dipindahkan ke Surabaya. Pada tahun 1944 ia meninggal secara misterius, dibunuh oleh tentara Jepang.Pada tahun yang sama dengan penemuan sinar Roentgen, lahirlah seorang bayi di pulau Rote, NTT, yang bernama Wilhelmus Zacharias Johannes, yang dikemudian hari berkecimpung di bidang radiologi.Pada akhir tahun dua puluhan waktu berkedudukan di kota Palembang, dr. Johannes jatuh sakit cukup berat sehingga dianggap perlu dirawat untuk waktu yang cukup lama di rumah sakit CBZ Jakarta. Penyakit yang diderita ialah nyeri pada lutut kanan yang akhirnya menjadi kaku (ankilosis). Selama berobat di CBZ Jakarta, beliau sering diperiksa dengan sinar Roentgen dan inilah saat permulaan beliau tertarik dengan radiologi. Johannes mendapat brevet ahli radiologi dari Prof. Van der Plaats pada tahun 1939. Beliau dikukuhkan sebagai guru besar pertama dalam bidang radiologi Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1946.Pada tahun 1952 Johannes diberi tugas untuk mempelajari perkembangan-perkembangan ilmu radiologi selama beberapa bulan di Eropa. Beliau berangkat dengan kapal Oranje dari Tanjung Priok. Pada saat keberangkatan, beberapa anggota staf bagian radiologi, yaitu dr. Sjahriar Rasad, Ny. Sri Handoyo dan Aris Hutahuruk alm. turut mengantar beliau. Prof. Johannes meninggal dunia dalam melakukan tugasnya di Eropa pada bulan September 1952. selain menunjukkan gejala serangan jantung, beliau juga menderita Herpes Zoster pada matanya, suatu penyakit yang sangat berbahaya.Dalam usaha untuk menempatkan nama beliau sebagai tokoh radiologi kaliber dunia, maka pada kongres radiologi internasional tahun 1959 di Munich, delegasi Indonesia di bawah pimpinan Prof.Sjahriar Rasad berhasil menempatkan foto beliau di antara Martyrs of Radiology yang ditempatkan di suatu ruangan khusus kongres tersebut. Tahun 1968 beliau dianugerahkan gelar Pahlawan Kemerdekaan oleh Pemerintah, walaupun telah wafat. Dan pada tahun 1978 jenazah almarhum dipindahkan ke Taman Pahlawan Kalibata.Almarhum tidak saja dianggap sebagai Bapak Radiologi bagi para ahli radiologi, melainkan juga oleh semua orang yang berkecimpung dalam radiologi termasuk radiographer. Beliau juga adalah Bapak Radiologi dalam bidang pendidikan dan keorganisasian. Beliaulah yang mengambil prakarsa untuk mendirikan Sekolah Asisten Roentgen pada tahun 1952, dan beliaulah yang mulai mendirikan organisasi yang mendahului Ikatan Ahli Radiologi Indonesia (IKARI) yaitu seksi radiologi IDI pada tahun 1952.Pada tahun 1952 segelintir ahli radiologi yang bekerja di RSUP yaitu G.A.Siwabessy, Sjahriar Rasad, dan Liem Tok Djien, mendirikan Sekolah Asisten Roentgen karena dirasakan sangat perlunya tenaga asisten Roentgen yang berpendidikan baik.Pada tahun 1970 Sekolah Asisten Roentgen yang dahulunya menerima murid lulusan SMP ditingkatkan menjadi Akademi Penata Roentgen (APRO) yang menerima siswa lulusan SMA.Dengan semakin banyaknya jumlah asisten Roentgen yang berpengalaman, bahkan beberapa diantaranya mendapat pendidikan tambahan di luar negeri, maka pelajaran-pelajaran di APRO sebagian besar sudah dapat diberikan oleh para asisten Roentgen dan hanya Direktur sajalah yang berpangkat ahli radiologi karena merupakan syarat bagi suatu akademi. Para ahli radiologi sangat berkepentingan dalam perkembangan dan peningkatan mutu para asisten Roentgen, yang sekarang nama resminya menjadi penata Roentgen.
diposting oleh hanifah-ayu-fk13 pada 19 November 2013di Selayang Pandang Radiologi - 0 komentar

Sabtu, 30 Mei 2015

MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING)

 MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan cabang ilmu kesehatan yang berkaitan dengan zat-zat radioaktif, energi pancaran, diagnosis, dan pengobatan penyakit dengan menggunakan radiasi pengion (sinar X) maupun bukan pengion (ultrasound). Wilhelm Conrad Roentgen menemukan radiasi sinar X pada tanggal 8 November 1895 di Wuerzburg University. Awalnya segala sesuatu yang berkenaan dengan radiologi dianggap mengarah ke rontgen (pemeriksaan), tetapi kini radiologi tak hanya sebatas itu. Radiologi juga menyentuh level pencitraan (imaging) baik dengan zat radioaktif maupun dengan energi pancaran.

MRI dibagi menjadi 2 yaitu radiologi diagnostik dan radiologi  terapik.


Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di    bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia.


Gambaran tersebut didapat dengan menggunakan medan magnet   berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dengan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.

Beberapa faktor kelebihannya adalah kemampuan dalam membuat   potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak.

Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan parameter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.

Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain :
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.

MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari : 
a. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas.
b. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.

Bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari ;
a. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T ;
b. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T ;
c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5T.

Prinsip Dasar MRI
Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet . Demikian juga arah spinning dan precessing akan sejajar dengan arah medan magnet. Saat diberikan frekuensi radio , maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frekuensi radio tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan mengalami pembelokan, sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio frekuensi yang diberikan. Sewaktu radio frekuensi dihentikan, atom H akan sejajar kembali dengan arah medan magnet . Pada saat kembali inilah, atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diperkuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.



Tata Laksana dan Langkah Pemeriksaan
1. Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat-alat seperti tabung oksigen, alat resusistasi, kursi roda, dll yang bersifat fero-magnetik tidak boleh dibawa ke ruang MRI. Untuk keselamatan, pasien diharuskan mema-kai baju pemeriksaan dan menanggalkan benda-benda feromagnetik, seperti : jam tangan, kunci, perhiasan jepit rambut, gigi palsu dan lainnya.
2. Screening dan pemberian informasi kepada pasien dilakukan dengan cara mewawancarai pasien, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang membahayakan pasien bila dilakukan pemeriksaan MRI, misalnya: pasien menggunakan alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien seperti IUD, sendi palsu, neurostimulator, dan klip anurisma serebral, dan lain-lain.
3. Transfer pasien menuju ruang MRI, khususnya pasien yang tidak dapat berjalan harus diperhatikan karena penggunaan mesin roda akan membahayakan dikarenakan medan magnet MRI selalu menyala. Cara antisipasi adalah menggunakan meja MRI yang mobile.
4. Kenyamanan pasien perlu diperhatikan karena dapat merancukan pemeriksaan.
5 Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien se-perti nama, usia dan lain-lain.
6. Pemilihan coil yang tepat.
7. Memilih parameter yang tepat.
8. Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, perlu penentuan center magnet (land marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus sedekat mungkin ke center magnet, misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat magnet pada hidung.

Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi adalah:
1. Kesalahan disebabkan pergerakan fisiologis yang tidak periodic, seperti menelan, pernafasan yang tidak stabil, berkedip, dan lain lain.
2. Adanya pengaruh gaya magnet dari luar.
3. Penempatan central magnet yang tidak tepat

Kelebihan MRI Dibandingkan dengan CT Scan
Beberapa kelebihan dan kekurangan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan, yaitu
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.

Setiap teknik radiologi memiliki keunggulan dan kelemahan. Meskipun telah tampak gejala jelas dari suatu penyakit, tetapi selama diagnosis belum ditegakkan maka radiologi belum boleh diberikan. Misalkan terjadi sakit kepala akibat kelainan di otak. Jika penyebab sakit kepala tersebut adalah abnormalitas intrakranial maka CT Scan lebih baik dari MRI. Jika Sakit kepala tersebut ternyata terjadi akibat perdarahan subaraknoid maka MRI lebih baik dari pada CT Scan.
(Sumber dikutip dari akhsanur)
- See more at: http://www.duniaalatkedokteran.com/2010/10/alat-mri-magnetic-resonance-imaging-dan.html#sthash.TVFNvmFo.dpuf

Sabtu, 23 Mei 2015

Teknik Pemeriksaan Lumbosacral

A. Anatomi

Kolumna vertebralis atau rangkaian tulang belakang adalah sebuah struktur yang lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Diantara tiap dua ruas tulang pada tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan Panjang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa dapat mencapai 57 – 67 cm. Seluruhnya terdapat 33 ruas tulang, 24 buah diantaranya adalah tulang-tulang terpisah dari 19 ruas sisanya bergabung membentuk 2 tulang. Kolumna vertebra terdiri dari 7 vertebra servikal atau ruas tulang leher, 12 vertebra thorakal atau ruas tulang punggung, 5 vertebra lumbal atau ruas tulang pinggang, 5 vertebra sacrum atau ruas tulang kelangkang, 4 vertebra koksigeus atau ruas tulang tungging (Evelyn, 1999)
 
Dilihat dari samping kolumna vertebralis memperlihatkan 4 (empat) kurva atau lengkung. Di daerah vertebra servikal melengkung ke depan, daerah thorakal melengkung ke belakang, daerah lumbal melengkung ke depan, dan di daerah pelvis melengkung ke belakang. (Syaifuddin)

Anatomi yang akan diuraikan dalam Karya Tulis Ilmiah ini merupakan anatomi yang berhubungan dengan pemeriksaan Lumbosakral yang terdiri atas vertebra lumbal dan sakrum.

a.Vertebra Lumbal
 
Vertebralis lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar. Badannya lebih besar dibandingkan badan vertebra lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya lebar, tebal, dan berbentuk seperti kapak kecil. Prosesus transversusunya panjang dan langsing. Apophyseal joint dari lumbal lebih ke posterior dari coronal plane, artikulasi ini dapat dilihat dengan posisi oblik. Foramen intervertebralis dari lumbal berada ditengah dari sagital plane.
Vertebra lumbal terdiri dari dua komponen, yaitu komponen anterior yang terdiri dari korpus, sedangkan komponen posterior yaitu arkus vertebralis yang terdiri dari pedikel, lamina, prosesus transverses, prosesus spinosus dan prosesus artikularis. Setiap dua korpus vertebra dipisahkan oleh discus intervertebralis dan ditahan serta dihubungkan satu dengan yang lain oleh ligamentum.
Foramina vertebralis lumbalis berbentuk segitiga, ukurannya sedikit lebih besar dari milik vertebra thorakalis tapi lebih kecil dari vertebra servikalis. Bagian bawah dari medulla spinalis meluas sampai foramen vertebra lumbalis satu, foramen vertebra lumbal lima hamya berisi kauda equina dan selaput – selaput otak.
Prosesus transversus berbentuk tipis dan panjang kecuali pada vertebra lumbal lima yang kuat dan tebal. Berukuran lebih kecil daripada yang terdapat pada vertebra thorakalis.
Prosesus spinosus berbentuk tipis, lebar, tumpul dengan pinggir atas mengarah ke arah bawah dank e arah dorsal. Prosesus ini dapat diketahui kedudukannya dengan cara meraba atau palpasi.
Prosesus artikularis superior meripakan fasies artikularis yang sekung dan menghadap posteromedial, sebaliknya fasies artikularis inferiornya cembung dan menghadap ke anterolateralis(Ballinger, 1995).

b.Sakrum
Sakrum atau tulang kelangkang berbentuk segitiga dan terletak pada bagian bawah kolumna vertebralis, terjepit diantara kedua tulang inominata (atau tulang koxa) dan membentuk bagian belakang rongga pelvis(panggul). Dasar dari sacrum terletak di atas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan membentuk sendi intervertebral yang khas. Tepi anterior dari basis sacrum membentuk promontorium sakralis.
Kanalis sakralis terletak dibawah kanalis vertebralis (saluran tulang belakang) dan memang lanjutan daripadanya. Dinding kanalis sakralis berlubang-lubang untuk dilalui saraf sacral. Prosesus spinosus yang rudimenter dapat dilihat pada pandangan posterior dari sacrum. Permukaan anterior sacrum adalah cekung dan memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakan tempat penggabungan kelima vertebra sakralis.
 ada ujung gili-gili ini, disetiap sisi terdapat lubang-lubang kecil untuk dilewati urat-urat saraf. Lubang-lubang ini disebut foramina. Apex dari sacrum bersendi dengan tulang koksigeus. Di sisinya, sacrum bersendi dengan tulang ileum dan membentuk sendi sakro-iliaka kanan dan kiri(Evelyn, 1999).

2.1.2Fisiologi
Kolumna vertebralis merupakan bagian dari rangka batang badan. Berfungsi untuk menyalurkan berat kepala, ekstrimitas atas dan batang badan pada tulang panggul. Juga berfungsi untuk melindungi medula spinalis serta selaput otaknya yang mempunyai tempat di kanalis vertebralis. Fungsi ketiga dari kolumna vertebralis adalah untuk menghasilkan gerakan-gerakan serta menjadi tempat lekat dari otot-otot. (Bajpai, 1991)
Vertebra lumbosakaral merupakan bagian dari tulang belakang/kolumna vertebralis yaitu susunan tulang-tulang kecil yang dinamakan ruas tulang belakang.
Tulang belakang gunanya adalah untuk menahan kepala dan alat-alat tubuh yang lain, melindungi sumsum tulang belakang yaitu lanjutan dari sumsum penyambung otak yang terdapat di dalam saluran tulang belakang dan tempat tulang-tulang panggul bergantung (Amstrong, 1989).

Teknik Pemeriksaan Lumbosakral
Persiapan pemeriksaan pasien
a.Persiapan Pasien
1.Pasien ganti baju dan melepaskan benda-benda yang mengganggu gambaran radiograf.
2.Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien.
b.Persiapan Alat dan bahan
Alat–alat dan bahan yang dipersiapkan dalam pemeriksaan vertebra lumbosakral antara lain :

1.Pesawat sinar-X siap pakai
 
 2.Kaset dan film sinar-X sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan (30 x 40 atau 35 x 43)
 3.Marker untuk identifikasi radiograf
 
 4.Grid atau bucky table

5.Alat fiksasi bila diperlukan
6.Alat pengolah film
2.2.2Proyeksi pemeriksaan
a.Proyeksi Anteroposterior
1.Tujuan : Untuk melihat patologi lumbal, fraktur dan scoliosis.
2.Posisi Pasien : Pasien tidur supine, kepala di atas bantal, knee fleksi.
3.Posisi Obyek : (a) Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan (jika pakai buki).
(b) Letakkan kedua tangan diatas dada.
(c) Tidak ada rotasi tarsal / pelvis.
Gambar 2.6 Posisi Anteroposterior
4.Sinar
CR : Tegak lurus kaset
CP : (a) Setinggi Krista iliaka (interspace L4-L5) untuk memperlihatkan lumbal sacrum dan posterior Cocygeus.
(b) Setinggi L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka) untuk memperlihatkan lumbal.
SID : 100 cm
Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Kriteria : Tampak vertebra lumbal, space intervertebra, prosessus spinosus dalam satu garis pada vertebra, prosessus transversus kanan dan kiri berjarak sama.

c.Proyeksi Lateral
1.Tujuan : Untuk melihat fraktur, spondilolistesis dan osteoporosis.
2.Posisi Pasien : Pasien lateral recumbent, kepala di atas bantal, knee fleksi, di bawah knee dan ankle diberi pengganjal.
3.Posisi Obyek : (a) Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan (jika pakai buki).
(b) Pelvis dan tarsal true lateral
(c) Letakkan pengganjal yang radiolussent di bawah pinggang agar vertebra lumbal sejajar pada meja (palpasi prosessus spinosus).
 
Gambar 2.10 Posisi Lateral (Bontrager, 2001)
4.Sinar
CR : Tegak lurus kaset.
CP : (a) Setinggi Krista iliaka (interspace L4-L5) untuk memperlihatkan lumbal sacrum dan posterior Cocygeus.
(b) Setinggi L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka) untuk memperlihatkan lumbal.
SID : 100 cm
Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Gambar 2.11 Proyeksi Lateral (Bontrager, 2001)
Kriteria : (a) Tampak foramen intervertebralis L1 – L4, Corpus vertebrae, space intervertebrae, prosessus spinosus dan L5 – S1.
(b) Tidak ada rotasi.

Jumat, 22 Mei 2015

COMPUTER RADIOGRAFI

ABSTRAK
fosfor imaging (PSP) Photostimulable, juga dikenal sebagai radiografi dihitung (CR), menggunakan pelat pencitraan dapat digunakan kembali dan perangkat keras yang terkait dan software untuk memperoleh dan menampilkan proyeksi digital radiograf. Prosedur untuk memandu fisikawan radiologi diagnostik dalam evaluasi dan perbaikan kualitas terus menerus praktek pencitraan PSP adalah spesifik.
Tujuan dari laporan kelompok tugas. Dokumen ini mencakup ikhtisar dari sistem pencitraan PSP khas, spesifikasi fungsional, pengujian metodologi, dan bibliografi. Tubuh utama Laporan mencakup uraian dari generik, tes non-invasif yang berlaku untuk berbagai PSP unit. Sejak dimulainya kelompok tugas, kemajuan teknologi telah mengubah lingkup tujuan aslinya. Secara khusus, ketika kelompok tugas awalnya dibentuk, film layar utama perangkat lunak analisis menengah, dan video display monitor dan asosiasi tersebut tidak banyak  tersedia. Juga mencatat adalah kemajuan signifikan dari "radiografi langsung," yang mencakup  langsung perolehan dan pembacaan dari radiograf proyeksi tanpa penanganan fisik PSP  pencitraan piring.
Pengguna informasi ini harus menyadari bahwa perubahan teknologi adalah konstan, dan banyak dari tes yang dijelaskan dalam dokumen ini mungkin tidak berlaku dengan kondisi saat ini dari seni. Dalam situasi ini, pengguna dianjurkan untuk berkonsultasi dengan produsen, Amerika  Asosiasi Fisikawan di Pengobatan (AAPM), atau sumber-sumber kontemporer bersangkutan untuk tambahan informasi.
1.   PENDAHULUAN
Tujuan utama dari dokumen ini adalah untuk memandu fisikawan medis klinis pada penerimaan pengujian sistem fosfor photostimulable (PSP) imaging. PSP Alat pencitraan (modalitas) dikenal oleh sejumlah nama termasuk (paling sering) radiografi dihitung (CR), fosfor penyimpanan imaging, penyimpanan pencitraan fosfor photostimulable, fosfor penyimpanan digital imaging, dan radiografi luminescence digital. gambar PSP siap diintegrasikan ke dalam gambar pengarsipan dan sistem komunikasi (PACS) melalui komunikasi banyak diterapkan standar termasuk Digital Imaging dan Komunikasi di Pengobatan (DICOM) 1 dan Kesehatan Tingkat 7 (HL7).2 Tes dijelaskan dalam website ini sesuai untuk sistem PSP baik terpadu atau berdiri sendiri aplikasi. teknologi pencitraan digital yang berkembang pesat, dan upaya ini merupakan keadaan teknologi pada penulisannya. aplikasi yang tepat dari panduan ini melibatkan melengkapi dengan literatur saat ini dan data teknis produsen tertentu's.
Tujuan sekunder adalah untuk menyediakan sumber informasi mengenai konsolidasi perangkat fungsi, pengujian, dan praktek klinis pencitraan PSP. Dokumen ini menyediakan ahli fisika dengan sarana untuk melakukan pengujian penerimaan awal, untuk menginterpretasikan hasil, dan untuk menetapkan data dasar kinerja. Sebuah subset dari tes ini dapat diperpanjang untuk mengontrol kualitas rutin (QC).
2.   TINJAUAN SISTEM
Prinsip-prinsip dasar dan karakteristik operasi sistem PSP akan dibahas dalam bagian ini, termasuk metode akuisisi, karakteristik detektor PSP, proses pembacaan, dan detektor karakteristik respon. Informasi lengkap mengenai fisika dari radiografi dihitung adalah tersedia dari artikel review oleh Rowlands.
2.1          Akuisisi Gambar PSP
The fosfor photostimulable (PSP) menyimpan penyerapan energi x-ray dalam struktur kristal "perangkap,"  dan kadang-kadang disebut sebagai fosfor  penyimpanan". Energi ini terperangkap bisa dilepas jika  dirangsang oleh energi cahaya tambahan dari panjang gelombang yang tepat dengan proses  photostimulated luminescence (PSL).  Akuisisi dan tampilan gambar PSP dapat dianggap dalam lima umum langkah, diilustrasikan dalam Gambar1.
Detektor PSP tidak disinari, umumnya dikenal sebagai plat imaging (IP), ditempatkan dalam kaset dengan faktor bentuk yang sama dan penampilan dari sebuah kaset film layar. X-ray dan geometri teknik pencitraan juga mirip dengan akuisisi film layar. Selama pemaparan, x-rays  ditularkan melalui pasien dan diserap oleh IP. Energi disimpan dalam bahan PSP menyebabkan elektron lokal yang akan diangkat dari keseimbangan (keadaan dasar) tingkat energi yang stabil  "Perangkap" yang dikenal sebagai "pusat-F." Ini adalah tidak teramati "elektronik" gambar laten, dimana jumlah elektron yang terperangkap sebanding dengan jumlah insiden foton x-ray pada IP. IP terpapar pada langkah 1 dari Gambar 1 harus dibacakan untuk menghasilkan gambar x-ray. Pada langkah 2, kaset ditempatkan di pembaca di mana IP diekstraksi dan raster-scan dengan sangat terfokus dan sinar laser intens energi rendah (~ 2 eV). elektron Terperangkap dalam matriks PSP dirangsang oleh energi laser, dan kembali fraksi yang signifikan terhadap tingkat energi paling rendah dalam fosfor tersebut, dengan rilis simultan dari PSL energi yang lebih tinggi (~ 3 eV). Intensitas PSL, proporsional dengan jumlah elektron dirilis, adalah optik disaring dari sinar laser dan ditangkap oleh Pedoman cahaya perakitan di dekat IP. Sebuah tabung photomultiplier (PMT) pada panduan lampu  mengkonversi output dan memperkuat PSL menjadi tegangan output yang sesuai.
Gambar 1. PSP Gambar akuisisi dan pengolahan dapat dibagi menjadi lima tahap yang terpisah: (1) Gambar akuisisi melibatkan mengekspos pasien dengan teknik x-ray studi-spesifik dan rekaman fluks x-ray ditransmisikan dengan PSP detektor. (2) Gambar laten yang dihasilkan diekstraksi melalui perangkat pembaca menggunakan laser dan stimulasi merekam intensitas PSL. (3) Gambar pra-pemrosesan melibatkan mengoreksi variasi sistematis dalam ekstraksi proses dan menentukan berbagai informasi yang berhubungan dengan penyesuaian nilai berikutnya digital ke normalisasi output jangkauan. (4) Image pengolahan pasca menerjemahkan nilai-nilai digital dari citra digital mentah untuk membuat sebuah grayscale dan peningkatan frekuensi sesuai untuk anatomi dan studi. (5) output gambar ditampilkan pada gambar monitor dikalibrasi untuk presentasi.
Digitalisasi selanjutnya menggunakan konverter analog-ke-digital (ADC) menghasilkan sesuai nomor digital pada lokasi tertentu pada citra digital matriks ditentukan oleh sinkronisasi sinar laser dan lokasi IP. Sisa laten informasi gambar terhapus menggunakan cahaya yang kuat (terdiri dari panjang gelombang yang menghilangkan elektron dalam perangkap tanpa merangsang perangkap elektron lebih lanjut), dan IP adalah dimasukkan kembali ke dalam kaset untuk digunakan kembali. Image preprocessing terjadi pada langkah 3, untuk mengoreksi statis variasi sensitivitas cahaya dan tetap Pedoman pola kebisingan, sehingga objek dicitrakan adalah setia direproduksi dan diskalakan ke normalisasi rentang sebagai "mentah" data citra. Cakupan luas respon dinamis dari detektor PSP memerlukan citra pengakuan, scaling, dan kontras peningkatan terhadap karakteristik gambar mengoptimalkan dan sinyal- untuk rasio-noise (SNR) dari "diproses" data gambar pada langkah 4. Tampilan gambar digital pada langkah 5 menggunakan look-up-table (LUT) transformasi untuk benar membuat kode gambar digital nilai-nilai ke variasi yang sesuai kecerahan abu-abu untuk monitor soft-copy dan optik density (OD) nilai untuk film hard copy. Dalam hal akuisisi, sistem PSP erat mengemulasi layar-film konvensional detektor paradigma. Namun demikian, beberapa perbedaan penting relatif terhadap layar-film detektor untuk menyadari keuntungan penuh dari pencitraan PSP kemampuan, termasuk collimation dan posisi objek pada detektor, variabel (dipilih) detektor kecepatan, sensitivitas untuk menyebarkan x-ray, pentingnya pengolahan gambar yang optimal, dan gambar artefak, antara isu-isu lain. Dibandingkan dengan lain perangkat radiografi digital: Digital (langsung) radiografi (DR) perangkat berdasarkan deteksi fluence x-ray ditularkan melalui pasien menggunakan "Aktif" bidang-besar-view (FOV) detektor, di mana energi x-ray ditangkap dan dikonversi untuk gambar laten dalam bentuk muatan lokal disimpan. Gambar laten ini dikonversi langsung untuk dataset gambar digital tanpa interaksi sistem lebih lanjut oleh operator. Perangkat ini memiliki keunggulan dalam perputaran cepat untuk menampilkan gambar, namun sistem yang agak mahal, kebanyakan dari mereka tidak portabel, dan mereka terkadang tidak memiliki fleksibilitas untuk mencapai yang tepat posisi pasien untuk pandangan yang relatif mudah untuk layar-film dan PSP detectors.4, 5 Namun demikian, perangkat digital imaging menjadi kurang fungsional berbeda, karena ada "cassetteless" PSP sistem yang meniru DR produktivitas, dan detektor DR yang menunjukkan Kemampuan imaging portabel biasanya berhubungan dengan sistem PSP. Fungsi serupa dan umum karakteristik sistem PSP dan DR memungkinkan penerapan prosedur yang dijelaskan dalam dokumen ini untuk pengujian penerimaan dan pengendalian mutu untuk sistem DR. Ada juga atribut untuk setiap sistem digital yang memerlukan tes produsen-spesifik dan kriteria untuk menentukan dan memverifikasi optimal.
2.2          Karakteristik Detektor PSP
PSP detektor didasarkan pada prinsip photostimulated luminescence.6-9 Bila x-ray foton deposit energi dalam bahan PSP, tiga proses fisik yang berbeda account untuk energi konversi. Fluoresensi adalah rilis prompt energi dalam bentuk cahaya. Proses ini adalah dasar layar intensifikasi radiografi konvensional. IP juga memancarkan fluoresensi dalam cukup kuantitas untuk mengekspos konvensional radiografi film.10, 11 ini, bagaimanapun, tidak metode dimaksudkan pencitraan. bahan PSP menyimpan fraksi yang signifikan dari energi disimpan dalam struktur kristal cacat, sehingga fosfor sinonim penyimpanan. Energi yang tersimpan ini merupakan gambar laten. Seiring waktu, gambar laten memudar secara spontan oleh proses pendar. Jika terangsang cahaya dengan panjang gelombang yang tepat, proses pendaran dirangsang bisa merilisBagian dari energi yang terperangkap segera. Cahaya yang dipancarkan merupakan sinyal untuk menciptakan gambar digital.
Banyak senyawa memiliki milik PSL, namun beberapa memiliki karakteristik yang diinginkan untuk radiografi, yaitu puncak stimulasi-serapan pada panjang gelombang yang dihasilkan oleh umum laser, puncak emisi terstimulasi mudah diserap oleh umum fosfor input PMT, dan retensi gambar laten tanpa kehilangan sinyal yang signifikan akibat phosphorescence.12 Senyawa yang paling dekat memenuhi persyaratan ini alkali-halida bumi. Produk Komersial (Sejak 2004) telah diperkenalkan berdasarkan RbCl, BaFBr: Eu2 +, BAF (BrI): Eu2 +, BaFI: Eu2 +, dan BaSrFBr: Eu2 + .* Sebuah detektor PSP khas adalah berlapis-lapis pada substrat buram, seperti digambarkan pada Gambar 2A. Sebuah PSP detektor dengan basis optik transparan memungkinkan ekstraksi cahaya PSL dari kedua belah pihak jika dirangsang sekarang klinis available13 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2B, dan terstruktur fosfor sedang diselidiki, terdiri CsBr (bromine caesium) 14,15 sebagai ilustrasi artistik dalam Gambar 2C. Kedua terakhir implementasi menunjukkan janji besar dalam meningkatkan efisiensi deteksi dan gambar mentransfer informasi, hasil dari efisiensi peningkatan deteksi dan konversi efficiency.3 Secara umum, PSP senyawa, formulasi mereka, dan karakteristik struktur yang disetel untuk produsen tertentu dan sering berfungsi optimal hanya dengan pembaca yang spesifik; piring pencitraan umumnya tidak dipertukarkan antara pembaca.
2.2.1       Doping dan Proses Penyerapan
Jumlah Trace dari Eu2 + kotoran ditambahkan ke PSP untuk mengubah struktur dan sifat fisik. Pengotor jejak, juga disebut penggerak, menggantikan bumi alkali dalam kristal, membentuk  pusat luminescence. Ionisasi oleh penyerapan sinar-x (atau ultraviolet [UV] radiasi) bentuk  elektron / lubang pasang di PSP kristal. Elektron / pasang lubang menimbulkan Eu2 + ke keadaan tereksitasi, Eu3 +.
* Ba: barium; Br: brom; Kl: klorin; Eu: europium; F: fluor, saya: yodium; Rb: rubidium; Sr: strontium
Gambar 2. Cross-sectional pemandangan (a) pembacaan generik, (b) dual-side, dan (c) terstruktur PSP detektor.  Seringkali, dukungan buram akan memiliki lapisan reflektif untuk meningkatkan intensitas PSL.
Eu3 + menghasilkan cahaya tampak ketika kembali ke keadaan dasar, Eu2 +. Disimpan energi (dalam bentuk elektron yang terperangkap) membentuk gambar laten. Saat ini ada dua teori utama untuk PSP proses penyerapan energi dan pembentukan pusat pendaran berikutnya. Hal ini termasuk Bimolekular rekombinasi model8 dan kompleks luminisen photostimulated (PSLC) model9 ditunjukkan dalam Gambar 3. Fisik proses yang terjadi di BaFBr: Eu2 + menggunakan model terakhir tampaknya perkiraan erat temuan eksperimental. Dalam model ini, PSLC adalah kompleks metastabil pada energi yang lebih tinggi ("F-pusat") di dekat sebuah Eu3 +-Eu2 + pusat rekombinasi. Sinar-X  diserap di PSP merangsang pembentukan "lubang" dan "elektron", yang mengaktifkan "tidak aktif PSLC "dengan menjadi ditangkap oleh pusat-F, atau merupakan PSLC aktif dengan pembentukan dan / atau rekombinasi "exitons" dijelaskan oleh "fisika F-pusat" .9 Dalam salah deskripsi teoritis, jumlah PSLCs aktif menciptakan (jumlah elektron yang terperangkap di situs metastabil) adalah  sebanding dengan sinar-x secara lokal terserap dalam fosfor tersebut.  
X-ray penyerapan efisiensi BaFBr: Eu dibandingkan dengan Gd2O2S: Tb ​​(jarang-bumi layar)  untuk ketebalan khas bahan ditemui, seperti yang ditunjukkan oleh kurva atenuasi diilustrasikan dalam  Gambar 4. Antara 35 sampai 50 keV, dengan fosfor BaFBr telah penyerapan lebih tinggi x ray per satuan massa karena penyerapan K-tepi bawah barium tebal, namun di bawah dan di atas kisaran ini, dengan fosfor gadolinium jarang-bumi lebih unggul. Sebuah insiden khas x-ray beam pada konvensional PSP sering membutuhkan pencahayaan yang lebih besar untuk mencapai statistik kuantum gambar yang sama dibandingkan untuk detektor langka-bumi 400-kecepatan. Selain itu, probabilitas tinggi penyerapan sinar-x di bawah 50 keV, di mana sebagian besar energi yang lebih rendah tersebar x-ray terjadi, menghasilkan lebih besar sensitivitas untuk menyebarkan dibandingkan dengan penyerap langka-bumi. Detektor PSP sering disebutkan sebagai "spons tersebar" dalam context.16
Gambar 3. Diagram energi proses eksitasi dan PSL di BaFBr: Eu2 + fosfor (von Seggern et al.9). Insiden x-ray merupakan "elektron" gambar laten dalam metastabil situs "F" pusat yang dapat dirangsang dengan  rendah energi laser beam (~ 2.0 eV), menghasilkan sinyal bercahaya yang diinginkan (~ 3.0 eV). Ï„ adalah konstanta yang mewakili  peluruhan waktu untuk proses ditunjukkan khusus dibahas dalam teks.
Gambar 4. Fraksi penyerapan foton PSP dan langka-bumi x-ray fosfor diplot sebagai fungsi  energi. ketebalan Fosfor adalah wakil dari layar konvensional standar 400-kecepatan, sebuah "resolusi standar"  PSP detektor (100 mg/cm2), dan fosfor CsI umum digunakan dalam transistor film tipis tidak langsung (TFT) array  dan optik digabungkan, ditambah biaya-sistem perangkat kamera (CCD) DR.
2.2.2       Fading
Memudar dari sinyal yang terperangkap akan terjadi secara eksponensial dari waktu ke waktu, melalui pendar spontan. Sebuah plat pencitraan khas akan kehilangan sekitar 25% dari sinyal disimpan antara 10 menit  sampai 8 jam setelah terkena, dan lebih lambat afterwards.17 Fading memperkenalkan ketidakpastian sinyal keluaran yang dapat dikendalikan dengan memperkenalkan penundaan tetap antara eksposur dan pembacaan untuk memungkinkan pembusukan dari pendar "prompt" dari sinyal yang tersimpan. Setelah sekitar 10 menit, gambar laten memudar lebih lambat.
2.2.3       Stimulasi dan Emisi
The "elektronik" laten gambar dicantumkan pada BaFBr terkena: fosfor Eu sesuai dengan  diaktifkan PLSCs (F-pusat), yang penduduk lokal elektron berbanding lurus dengan x-ray insiden fluence untuk berbagai eksposur, biasanya melebihi 10.000 untuk 1 (empat perintah  besaran paparan). Stimulasi dari Eu3 +-F-pusat kompleks dan pelepasan elektron yang disimpan membutuhkan energi minimal ~ 2 eV, paling mudah disimpan oleh sinar laser sangat terfokus sumber panjang gelombang tertentu. HeNe (helium-neon, λ 633 nm?) Dan "dioda" (λ 680 nm) laser  sumber yang paling sering digunakan, dengan yang kedua menjadi lebih menonjol. Laser Insiden menggairahkan energi elektron dalam situs F-pusat lokal fosfor tersebut. Menurut Seggern von,9 dua jalur energi berikutnya dalam matriks fosfor yang mungkin: (1) untuk kembali ke Fcenter situs tanpa melarikan diri, atau (2) ke "terowongan" ke Eu3 berdekatan + kompleks. Acara yang terakhir ini  lebih memungkinkan, dimana cascades elektron ke keadaan energi menengah dengan merilis sebuah non-light-emitting "Fonon" (melepaskan energi mekanik). Sebuah foton cahaya 3 eV (λ 410 nm) segera berikut dengan elektron jatuh melalui tingkat energi + Eu3 kompleks ke lebih stabil Eu2 + tingkat energi. Gambar 5 menunjukkan plot spektrum energi laser-induced stimulasi elektron dan emisi cahaya berikutnya. formulasi fosfor yang berbeda memiliki Optimal -stimulasi energi disetel untuk energi laser tertentu. Untuk performa imaging terbaik, yang terbaik adalah untuk menggunakan fosfor yang dirancang untuk sistem pembaca PSP tertentu.
Gambar 5. Stimulasi dan emisi spektrum untuk BaFBr: Eu2 + penyimpanan fosfor menunjukkan pemisahan energi peristiwa eksitasi dan emisi. filtrasi optik Selektif isolat intensitas cahaya dari emisi intensitas insiden laser. Secara absolut, intensitas cahaya (PSL) yang dikeluarkan secara signifikan lebih rendah. Lainnya PSP formulasi menunjukkan spektrum serupa. (Gambar diadaptasi dari referensi 9 dengan izin dari Amerika Institut Fisika.)
efisiensi Konversi merupakan jumlah energi yang diekstraksi dari laser stimulasi proses sebagai pendaran dirangsang dan fraksi cahaya yang ditangkap dan dikonversi menjadi sinyal output berguna. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk berdiam  saat insiden sinar laser, ukuran spot sinar laser, kedalaman penetrasi  sinar laser ke fosfor, jumlah dari hamburan foton PSL, efisiensi penangkapan pemandu mengumpulkan cahaya, efisiensi konversi cahaya ke perangkat muatan listrik  (Biasanya PMT, tetapi juga photodiode array CCD dalam beberapa sistem), dan akurasi / efisiensi dari digitalisasi sinyal rinci oleh Rowlands.3 Akuisisi / teknologi pembacaan seperti dual-sisi readout 13,18 dan PSP jarum-terstruktur phosphors.14,15 meningkatkan efisiensi konversi secara signifikan, sehingga meningkatkan integritas statistik keseluruhan dan mengurangi suara yang ditangkap sinyal.
2.3          Proses pembacaan
Pembaca PSP dan komponen dasar diilustrasikan pada Gambar 6.
2.3.1       Pembacaan Point-scan Laser
Diproduksi oleh baik HeNe atau sumber laser dioda, sinar laser terfokus diarahkan melalui beberapa komponen optik sebelum pemindaian pelat fosfor. (Catatan: Kebanyakan sistem saat ini sejak tentang penggunaan tahun 2000 laser dioda.) Sebuah beam splitter menggunakan sebagian dari output laser untuk memantau laser intensitas kejadian melalui detektor referensi, dan untuk mengkompensasi output sinyal PSL intensitas untuk daya insiden fluctuations.19 Bagian utama dari energi laser mencerminkan dari sebuah memindai perangkat (berputar cermin poligonal atau berosilasi reflektor datar), melalui filter optik, rana, dan perakitan lensa. Untuk mempertahankan fokus konstan dan kecepatan menyapu linier di PSP pelat, balok melewati sebuah lensa f-q  oleh sebuah mirror diam (biasanya silinder dan cermin datar kombinasi). Dengan asumsi profil berkas Gaussian, pancaran sinar laser bervariasi radial dengan jarak r dari pusat, seperti yang saya (r) _ I0 exp (-2r2/r1 2), di mana r1 adalah sejauh radial yang irradiance telah turun ke 1/e2 nilai pada sumbu balok, I0, (e= 2,71828 ...). Ini adalah  ukuran diameter sinar laser efektif. Khas laser "ukuran spot" berkisar dari 50 µm sampai 200 µm dan ukuran beberapa di antara, tergantung pada produsen dan pembaca yang diukur pada permukaan IP.
Gambar 6. Komponen utama dari pembaca PSP (titik-scan, laser spot terbang) termasuk sumber laser merangsang, splitter balok, berosilasi deflektor balok, f-q   lensa, cermin mencerminkan silinder, panduan koleksi cahaya, photomultiplier tube (PMT), dan tahap penghapusan cahaya. IP diterjemahkan dalam gerakan yang berkesinambungan melalui sinar laser scan oleh rollers mencubit. Semua fungsi komponen akan disinkronisasi oleh komputer digital. Dalam beberapa pembaca, beberapa PMTS digunakan untuk menangkap sinyal. Tahap penghapusan menghilangkan sinyal residu, dan IP dikembalikan untuk kaset.
Kecepatan sinar laser di plat fosfor dibatasi oleh sinyal bercahaya waktu konstanta peluruhan (~ 0,7-0,8 µs untuk BaFBr: Eu2 +) berikut excitation3 untuk mempertahankan spasial resolusi. kekuatan balok Laser menentukan fraksi elektron dilepaskan dari F-pusat, fraksi lag berpendar, dan jumlah sisa sinyal. Tinggi laser daya dapat melepaskan elektron lebih terperangkap, tapi trade-off adalah hilangnya resolusi spasial yang disebabkan oleh laser meningkat kedalaman penetrasi dan menyebar luas cahaya dirangsang dalam lapisan fosfor. Sinyal peluruhan lag (Perasaan Senang) menyebabkan kabur ke arah scan, dan hasil hilangnya frekuensi tinggi respon dekat frekuensi Nyquist. Pada akhir baris yang dipindai, sinar laser menelusuri kembali untuk memulai dan mengulangi.
Penerjemahan IP melalui tahap optik terjadi terus menerus pada kecepatan untuk memastikan yang "efektif" ukuran sampel sama di kedua laser scan dan piring-scan sub dimensi. Ini menetapkan batas atas untuk resolusi spasial di kedua Scanning dimensions.19 dan terjemahan piring terus dalam mode raster atas wilayah total fosfor. Arah Scan, laser scan arah, atau cepat-scan arah yang setara terminologi mengacu pada arah sinar laser. Lambat-scan, sub-scan, atau arah terjemahan mengacu pada arah pelat fosfor perjalanan. The waktu pemindaian yang khas adalah terutama dibatasi oleh laser kecepatan scan, untuk sepiring imaging 35x43 cm,  waktu bervariasi oleh produsen, jenis pembaca, dan resolusi laser. Secara umum, rentang waktu scan dari ~ 30 sampai 60 detik yang ditentukan oleh kebanyakan produsen. Fosfor formulasi baru dengan kurang peluruhan sinyal lag (misalnya, BaFI: Eu = ~ 0,6 µs)3 memungkinkan lebih cepat kecepatan scan tanpa kehilangan resolusi di laser scan arah. IP pembacaan geometri untuk titik-scan pembaca PSP ditunjukkan pada Gambar 7.
2.3.2       Pembacaan Dual-sisi Laser
Pada tahun 2001, sebuah "dual-side" IP diperkenalkan untuk memperoleh baik tercermin dan ditularkan PSL dari sumber laser merangsang titik, dengan dua pemandu cahaya diposisikan di kedua sisi dari detektor (lihat Gambar 2). Dalam konfigurasi ini, sebagian besar cahaya dirangsang ditangkap, dan dengan dioptimalkan pembobotan frekuensi dari sinyal tercermin dan dipancarkan,13,18 sebuah SNR yang lebih tinggi dapat dicapai daripada dengan pembacaan satu sisi konvensional, dan resolusi spasial yang baik dipertahankan. Seperti untuk perbandingan efisiensi detektif quantum, meningkatkan 40% menjadi 50% telah dilaporkan,20,21 yang akhirnya mengarah pada peningkatan efisiensi dosis dan setara radiografi kecepatan, atau SNR lebih baik (sebagai dipilih trade-off). Dual-sisi pembacaan awalnya diproduksi untuk mamografi digital prototipe detektor, tetapi sekarang digunakan untuk aplikasi PSP konvensional pada pembaca dengan dua pemandu cahaya, dalam hubungannya dengan basis IP transparan.
2.3.3       Pembacaan Line-scan Laser
sistem PSP didasarkan pada garis sumber laser digabungkan ke array dari photosensors CCD pertama kali klinis diperkenalkan pada akhir 2003. Sistem ini dapat membaca gambar laten di piring PSP di 5 untuk 10 detik untuk FOV besar (35x43 cm) detector.22, 23 Diagram skematik pada Gambar 8 menggambarkan konfigurasi umum garis-scan sistem PSP. Line eksitasi dan pembacaan dari IP mengurangi waktu pembacaan dengan faktor besar dibandingkan dengan titik memindai sistem, tanpa dibatasi oleh sinyal (pendar) lag pembusukan. Sebuah dioda laser kompak garis sumber dan mikro-lensa untuk fokus foton cahaya PSL ke photodiode array CCD memungkinkan footprint kecil dan keseluruhan detektor ukuran. Line-scan sistem PSP kompetitif dengan perangkat DR dalam hal pengolahan kecepatan, bentuk-faktor, dan kemudahan penggunaan, dengan performa gambar yang mirip dengan titik-scan PSP systems.3, 15
Gambar 7. (A) Beam profil laser diameter d. (B) Diagram raster-scan dari detektor fosfor menunjukkan cepat-scan (laser scan) arah dan sub-scan (terjemahan plat) arah. Perhatikan sedikit miring sudut garis pembacaan relatif terhadap tepi pelat fosfor, karena sinar laser scanning simultan dan plat terjemahan.
Gambar 8. Skema diagram dari sistem "garis-scan" PSP, atas, menunjukkan konfigurasi umum, dan bawah menggambarkan sisi tampilan komponen termasuk laser dan koleksi array mikro-lensa ringan, dan geometri akuisisi. Sistem ini adalah "cassetteless," dan dapat membaca gambar laten dalam 5 sampai 10 detik.
2.3.4       penghapusan sisa Sinyal
sinyal gambar laten sisa yang disimpan pada pelat fosfor setelah pembacaan. Residual sinyal  akan terhapus menggunakan sumber tinggi intensitas cahaya konten putih atau polikromatik yang flushes  perangkap tanpa memperkenalkan kembali elektron dari tingkat energi dasar. Kecuali yang pencahayaan ekstrim terjadi, pada dasarnya semua elektron terjebak sisa dikeluarkan selama menghapus siklus. Pada kebanyakan sistem, dengan penghapusan pada pelat adalah fungsi dari eksposur secara keseluruhan, dimana eksposur insiden yang lebih tinggi (misalnya, di daerah penghasil uncollimated detektor) meminta penghapusan lagi siklus untuk menghilangkan gambar yang mungkin ghosting pada penggunaan berikutnya dari pelat pencitraan. Dalam pembaca tanpa proses "pipa" (membaca salah satu IP sementara menghapus IP sebelumnya), penghapusan yang waktu untuk pelat pencitraan yang terpapar dapat menjadi faktor dari 2 sampai 3 kali lebih lama dari waktu membaca, dan potensi bottleneck waktu siklus dan throughput. Ringkasan siklus detektor PSP diilustrasikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Siklus fosfor plat digambarkan di atas. (A) Sebuah piring terpajan terdiri dari bahan PSP berlapis pada dukungan dasar dan dilindungi oleh lapisan tipis transparan. (B) Paparan x-ray menciptakan gambar laten perangkap elektron pusat energi semistable dalam struktur kristal. (C) pengolahan gambar laten dicapai dengan raster-scan sinar laser. Terjebak elektron yang dilepaskan dari pusat bercahaya dan menghasilkan cahaya yang dikumpulkan oleh majelis panduan ringan dan diarahkan ke sebuah PMT. (D) Sisa elektron terjebak dikeluarkan dengan sumber cahaya intensitas tinggi, dan (e) pelat dikembalikan ke kaset untuk digunakan kembali.
2.3.5       Deteksi dan Konversi Sinyal PSL
PSL yang dipancarkan ke segala arah dari layar fosfor untuk bahan PSP tidak terstruktur. Untuk titik-scan sistem, sistem koleksi optik (cermin rongga atau cahaya akrilik mengumpulkan panduan diposisikan pada antarmuka fosfor laser sepanjang scan arah) menangkap sebagian dari yang dipancarkan cahaya, dan saluran ke photocathode dari PMT (atau PMTS) dari perakitan pembaca. Deteksi kepekaan bahan photocathode cocok dengan panjang gelombang dari PSL (misalnya, ~ 400 nm), dan intensitas cahaya rilis sejumlah foto elektron proporsional. Elektron dipercepat dan diperkuat dengan proses cascading melalui serangkaian dynodes dalam PMT tersebut. Keuntungan (dan sehingga detektor sensitivitas) secara internal disesuaikan dengan menyetel tegangan dynode untuk mendapatkan standar target produksi rata-rata lancar dalam insiden tertentu x-paparan sinar khas gambar klinis. (Dalam beberapa sistem, mendapatkan dapat diatur oleh kontrol software) Suatu waktu integrasi. untuk mengumpulkan PSL sinyal tergantung pada laser kecepatan dan pitch scan sampling. Elektronik rentang dinamik (minimum untuk output sinyal maksimum) dari PMT ini jauh lebih besar daripada pelat fosfor, dan cahaya intensitas variasi yang sesuai dengan paparan radiasi menanggapi insiden linear pada rentang 10.000 atau "empat urutan magnitudo" relatif terhadap sinyal yang berguna terkecil. Digitalisasi dari sinyal keluaran memerlukan identifikasi minimum dan maksimum jangkauan sinyal, karena kebanyakan secara klinis relevan variasi paparan ditransmisikan terjadi selama dinamis kisaran 100 sampai 400. Pada versi awal pembaca PSP, laser energi rendah pra scan kasar sampel PSP detektor terbuka dan ditentukan rentang paparan berguna. Keuntungan dari PMT kemudian disesuaikan (ditambah atau dikurangi) untuk mendigitalkan PSL di atas sebuah intensitas yang telah ditetapkan rentang selama laser energi tinggi scan. Dalam sistem saat ini kebanyakan, amplifier PMT adalah preadjusted harus peka terhadap PSL dihasilkan dari berbagai eksposur sesuai rentang 2.58x10-9 C / kg (0,01 mR) untuk 2.58x10-5 C / kg (100 mR). Hal ini setara dengan udara insiden kerma dari 0,09-900 µGy. Selain itu, produsen yang paling memiliki kemampuan untuk mengatur sensitivitas dan pemaparan dynamic range rentang standar (misalnya, jangkauan untuk radiografi umum dan berbagai untuk mamografi). Sejalan-scan sistem, garis laser sumber dan emitor array PSL lensa melokalisir eksitasi dan emisi kegiatan untuk IP, 23 fokus output ke array CCD peka cahaya untuk konversi elektronik dan digitasi. CCD array tidak memiliki jangkauan dinamis eksposur selebar sebagai PMT, yang dapat menjadi faktor pembatas dengan sistem yang menggunakan teknologi ini. Informasi tentang resolusi spasial, rentang dinamik, amplifikasi, dan sinyal pra-pengolahan sistem ini belum tersedia.
Dalam semua sistem PSP, sinyal output nonlinearly diperkuat menggunakan logaritmik atau akar kuadrat fungsi. Logaritma konversi memberikan hubungan linier perkiraan untuk x-ray atenuasi dan karena itu dengan intensitas x-ray ditularkan melalui objek, sementara persegi-root amplifikasi menyediakan hubungan linear dengan kebisingan kuantum terkait dengan terdeteksi exposure.24 Dalam kedua kasus, intensitas sinyal yang lebih rendah yang diperluas dan intensitas sinyal yang lebih tinggi dikompresi dalam sinyal keluaran mentah. Banyak sistem menggunakan amplifikasi analog nonlinier dari sinyal keluaran diikuti oleh digitalisasi; beberapa sistem pertama mendigitalkan sinyal output dan menggunakan nonlinier metode digital untuk mengkonversi sinyal. persyaratan digitasi yang lebih berat untuk melestarikan kuantitatif integritas untuk konversi digital-ke-digital, dengan kedalaman bit lebih besar diperlukan untuk meminimalkan kesalahan kuantisasi untuk amplitudo rendah signals.25  
2.3.6       Digitasi
Digitalisasi adalah proses dua langkah untuk mengkonversikan sinyal analog kontinu menjadi serangkaian diskrit nilai digital. Sinyal harus sampel dan terkuantisasi. Sampling menentukan lokasi dan ukuran dari sinyal PSL dari area tertentu dari detektor PSP, dan kuantisasi menentukan nilai rata-rata amplitudo sinyal dalam wilayah sampel. Output dari PMT diukur pada frekuensi temporal tertentu dikoordinasikan dengan laser scan rate, dan dikuantisasi ke nilai integer diskret bergantung pada amplitudo sinyal dan jumlah nilai digital mungkin. ADC mengubah sinyal PMT pada tingkat yang sesuai dengan jumlah piksel dalam arah scan dibagi dengan waktu per baris. Jam pixel disinkronkan ke posisi scan mutlak balok dan posisi yang sesuai dalam matriks digital. The terjemahan kecepatan pelat fosfor dalam sub-scan arah berkoordinasi dengan cepat-scan dimensi pixel sehingga lebar garis adalah sama dengan panjang pixel (yaitu, piksel adalah "square"). Pixel pitch (jarak antar sampel) biasanya antara 100 dan 200 µm, tergantung pada dimensi dari alamat IP, tetapi bisa sekecil 50 µm untuk mamografi berdedikasi sistem. Aperture sampling adalah area dimana sinyal informasi dirata-ratakan. Hal ini ditentukan oleh distribusi sinar laser, dan idealnya adalah sama dengan penuh lebar-halfmaximum (FWHM). Sejak distribusi memiliki bentuk Gaussian, sinyal yang dihasilkan PSL melampaui aperture pixel, dan resolusi spasial diukur biasanya kurang dari apa yang lapangan pixel dan pengaturan aperture pixel menyimpulkan.
Meskipun output analog dari PMT memiliki rentang nilai yang mungkin tak terbatas antara tegangan minimum dan maksimum, ADC istirahat sinyal menjadi serangkaian diskrit nilai integer (unit analog-ke-digital atau "nilai-nilai kode") untuk pengkodean amplitudo sinyal. The jumlah bit yang digunakan untuk perkiraan sinyal analog, atau "kedalaman pixel" menentukan jumlah nilai integer. PSP sistem biasanya memiliki 10 sampai 16 bit ADC, jadi ada 210 =1024 s/d 216 = 65.536 kode Nilai mungkin untuk amplitudo sinyal analog yang diberikan. Salah satu produsen menggunakan sangat bit kedalaman besar (16 bit atau lebih besar) untuk melaksanakan transformasi logaritmik digital ke akhir 12-bit/pixel gambar. produsen sistem lain menggunakan penguat logaritmik analog atau kuadrat-akar penguat pada sinyal predigitized. Analog amplifikasi menghindari kesalahan kuantisasi dalam estimasi sinyal ketika jumlah bit ADC (level kuantisasi) adalah limited.25
2.3.7       Gambar Pra-Pengolahan
Juga dikenal sebagai "shading" atau satu-dimensi (1-D) "datar-tangkas," algoritma pra pemrosesan mengurangi variasi dalam sensitivitas efisiensi guide.26 Koleksi koleksi cahaya lebih rendah di tepi IP karena pemandu cahaya tidak mengambil lebih terang dibandingkan ke pusat, sebagai cahaya berdifusi ke segala arah. Mungkin juga ada variasi tergantung kedudukan dalam panduan koleksi sensitivitas cahaya yang menyebabkan pola frekuensi rendah. Setiap produsen memiliki metode untuk mengukur dan benar nonuniformities ini. Skema koreksi dasar diilustrasikan pada Gambar 10A, menunjukkan profil diukur, "shading dikoreksi" profil, dan shading resultan dikoreksi gambar. Catatan bahwa ini diimplementasikan pada arah cepat-scan saja. Debu atau kotoran pada panduan koleksi cahaya adalah mudah terlihat sebagai artefak linier pada output gambar. Partikel-partikel ini harus dibersihkan dari permukaan pemandu cahaya, dan tidak hadir selama kalibrasi shading, karena ini akan menyebabkan artefak yang berbeda dalam semua kemudian diproses gambar. Sebuah variasi sinyal metode koreksi yang sama digunakan untuk line-scan sistem PSP, tapi karena detektor berada dalam geometri, tetap tidak berubah, bidang datar dua dimensi (2-D) dapat dilakukan. Prosedur ini dapat memperbaiki variasi spasial dalam arah terjemahan juga. Sebuah koreksi rata-bidang 2-D matriks diciptakan dari serangkaian eksposur seragam pada detektor dengan rata-rata, menormalkan gambar mean, dan membalik respon. Koreksi diterapkan dengan mengambil produk dari gambar datar lapangan dengan image.26 baku dikoreksi Dalam kedua shading 1-D dan 2-D bidang datar koreksi, shading di / flat field matriks juga berisik (meskipun kebisingan berkurang secara signifikan dengan sinyal rata-rata). Jadi, mengoreksi gambar pasien bising dengan koreksi gambar berisik sebenarnya menghasilkan suara output yang lebih besar, namun koreksi secara efektif menghapus variasi spektrum frekuensi yang lebih rendah dan pada umumnya meningkatkan kualitas gambar.
2.4   Karakteristik Respon Detektor
A linier, lintang respon luas untuk variasi dalam eksposur insiden adalah karakteristik dari fosfor yang piring, sementara film secara optimal peka terhadap berbagai eksposur terbatas. Gambar 11 mengilustrasikan respon karakteristik kurva detektor PSP khas untuk sebuah film layar 400-kecepatan sistem. Untuk detektor layar-film, yang melayani baik sebagai akuisisi dan media layar, perlu untuk menyempurnakan detektor (film) kontras dan kecepatan radiografi ke paparan sempit jangkauan untuk mencapai gambar dengan kontras yang optimal dan karakteristik noise minim. PSP (dan DR) detektor tidak dibatasi oleh persyaratan yang sama karena akuisisi dan menampilkan peristiwa terjadi secara terpisah, dan kompensasi untuk di bawah-dan overexposures ini dimungkinkan dengan tepat amplifikasi data digital. Namun, identifikasi jangkauan sinyal harus berguna dicapai sebelum peningkatan auto-mulai dan kontras dari gambar output. Selain itu, karena gambar di bawah atau terlalu terang dapat "bertopeng" oleh sistem, metode untuk melacak eksposur secara gambar-by-gambar yang diperlukan untuk mengenali situasi-situasi yang melebihi yang diinginkan atau target jangkauan pemaparan sehingga tindakan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah. Dari tertentu diperhatikan adalah berbagai over-eksposur seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11, yang dapat menyebabkan "dosis creep "(peningkatan halus atau bertahap dan berpotensi diperhatikan dalam eksposur ketika menggunakan digital detektor) 27 dan dosis radiasi yang berlebihan kepada pasien. Exposure berkisar ditandai "tidak berguna" mewakili rata-rata insiden eksposur yang menghasilkan fraksi signifikan sinyal melalui gambar baik sehingga kecil akan didominasi oleh noise kuantum, atau lebih ekstrim menjadi jenuh. Dalam kedua kasus, amplifikasi penyesuaian tidak dapat dibuat untuk mengekstrak informasi gambar yang bersangkutan
Gambar 10. (A) "koreksi shading" langkah pra-pemrosesan mengoreksi untuk variasi daerah besar dan kecil di cahaya Pedoman sensitivitas kinerja dengan mengukur respon dari sebuah lapangan yang dikenal seragam, menghasilkan normalisasi, terbalik respon, dan menerapkannya pada gambar tertentu. (B) khas pra dan pasca "naungan koreksi" pengolahan menunjukkan kemampuan koreksi untuk mengurangi nonuniformity di scan arah, tapi tidak dalam tegak lurus arah (arah terjemahan pelat), di mana nilai intensitas yang lebih rendah di sisi kanan gambar adalah karena yang "tumit efek" tabung x-ray untuk aplikasi mamografi. (Direproduksi dari referensi 26 dengan izin Masyarakat Radiologi Amerika Utara (RSNA), Oak Brook, IL.)
Gambar 11. Respon karakteristik dari film langka-bumi 400-kecepatan-layar (kurva S berbentuk padat) dan PSP detektor (kurva putus-putus), dibandingkan. panah ganda kira-kira menunjukkan paparan rentang dicirikan sebagai kurang terang, benar, atau terlalu terang. "Useless" daerah menggambarkan tanggapan sistem yang tidak mengandung informasi berguna untuk diagnosis baik karena kebisingan kuantum yang berlebihan atau saturasi dari PSL dipetakan ke nomor digital.
3. PENGOLAHAN GAMBAR RAW PSP
Tanggapan karakteristik detektor PSP memiliki kemiringan 1 selama rentang dinamis seperti yang ditunjukkan oleh log / log jejak pada Gambar 11 (tidak seperti gradien respon layar-film yang memiliki biasanya lebih besar dari 3 di atas lintang sangat terbatas lereng). Hal ini berarti lintang respon yang luas untuk kontras rendah radiografi (layar) jika rentang IP sensitivitas penuh cocok untuk pencahayaan kisaran menampilkan medis yang paling. Identifikasi informasi penting yang terkandung dalam baku gambar diperlukan sehingga hanya sinyal berguna relevan dengan diagnosis klinis adalah kontras ditingkatkan, dengan sisanya diabaikan, jika rentang tampilan dinamis ditempati oleh sinyal yang tidak diinginkan dan penyajian gambar akan optimal.
3.1 Parameter pembacaan
3.1.1 Sinyal Gambar Yang Diinginkan vs Yang Tidak Dinginkan
Dalam radiografi layar-film konvensional, teknolog x-ray menyesuaikan teknik paparan  menempatkan berbagai diinginkan sinyal gambar pada bagian linier dari H & D (Hurter & Driffield) kurva. Sinyal gambar dari x-ray di luar objek, namun di sisi jatuh detektor ke bahu (Tinggi-paparan kisaran) dari kurva, dan sinyal gambar di luar tepi kolimator jatuh ke kaki (rendah-paparan range). Sistem PSP juga harus menyandikan berguna gambar sinyal (nilai-nilai kepentingan, atau VOIs), untuk memberikan sensitivitas kontras maksimum melalui lookup- tabel penyesuaian nilai digital (VOI LUT). Sama seperti teknik radiografi, collimation, dan gambar detektor ukuran kaset yang dipilih untuk tampilan anatomi tertentu, PSP algoritma pembacaan harus membuat penyesuaian terhadap citra digital khusus untuk anatomi.
3.1.2 Pola Partitioned dan Pengakuan Eksposur Lapangan
Tugas pertama adalah untuk menentukan jumlah dan orientasi pandangan dalam data digital mentah di terkena detektor (segmentasi). Sementara beberapa pandangan pada sebuah kaset tunggal adalah praktek yang baik dalam radiografi konvensional, itu adalah komplikasi yang potensial untuk radiografi PSP. Direkomendasikan adalah tampilan tunggal per piring pencitraan di lingkungan PACS, meskipun ada beberapa vendor yang dapat membedakan beberapa gambar pada sebuah IP tunggal dan menerapkan pengolahan gambar independen dan pasien informasi demografis. Dalam bidang eksposur, penting bagi pembaca untuk membedakan PSP daerah berguna gambar dengan menempatkan tepi collimation. Beberapa sistem PSP lebih lanjut segmen gambar dengan mendefinisikan tepi daerah anatomi. Setelah gambar berguna isi dengan benar terletak, sistem PSP mengabaikan informasi gambar yang luar kolimator batas ketika melakukan analisa lebih lanjut.
3.1.3 Histogram Analisis
Sebuah metode untuk menentukan jangkauan sinyal yang berguna untuk sistem PSP yang paling membutuhkan konstruksi dari histogram grayscale dari gambar, grafik nilai pixel pada sumbu x dan frekuensi kejadian pada sumbu y-(yaitu, sebuah spektrum nilai nilai piksel). Bentuk umum dari histogram tergantung pada anatomi dan teknik radiografi digunakan untuk akuisisi gambar. Banyak pembaca PSP mempekerjakan algoritma analisis histogram untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan nilai-nilai yang sesuai dengan tulang, jaringan lunak, kulit, media kontras, collimation, unattenuated x-ray, dan lainnya sinyal. Hal ini memungkinkan diskriminasi daerah berguna dan tidak penting dari gambar sehingga rentang gambar grayscale dapat diterapkan dengan informasi anatomi dan benar diberikan. Contoh histogram dada-spesifik ditunjukkan pada Gambar 12.
Hasil analisis histogram memungkinkan normalisasi data citra mentah untuk standar kondisi kecepatan, kontras, dan garis lintang. Rescaling dan perangkat tambahan kontras dioptimalkan untuk membuat gambar yang sesuai karakteristik abu abu untuk pemeriksaan pasien tertentu. Setiap produsen menerapkan metode tertentu untuk prosedur ini pemetaan. Dengan beberapa sistem, informasi gambar laten diidentifikasi, logaritmis atau persegi-akar diperkuat, dan resampled rentang yang lebih kecil dari nilai digital untuk meminimalkan kesalahan kuantisasi. Namun, setiap kesalahan dalam identifikasi kisaran paparan dapat diubah dan membutuhkan perolehan kembali dari gambar. Sistem lain mendigitalkan rentang dinamis penuh sinyal PSL dengan sedikit ADC besar kedalaman (misalnya, lebih besar dari 16 bit) dan kemudian menerapkan algoritma pemetaan pada data digital. Dalam kedua kasus, informasi gambar terkait pada pelat fosfor harus diidentifikasi untuk kemudian grayscale dan / atau frekuensi pengolahan, sebagai isi bentuk dan informasi histogram mempengaruhi pengolahan gambar. Contoh mengidentifikasi dan linear menguatkan gambar sinyal, juga dikenal sebagai autoranging, diuraikan pada Gambar 13 untuk dua skenario eksposur. Dalam setiap kasus, rentang output yang tepat nilai digital diperoleh dan menghasilkan "skala" gambar data.
Gambar 12. Sebuah histogram dada menggambarkan berbagai komponen distribusi frekuensi nilai pixel dalam area aktif gambar, sesuai dengan variasi anatomi. Dalam contoh ini, nilai-nilai digital berkaitan langsung dengan redaman, mirip dengan gambar layar film, dengan menggunakan LUT reverse yang membalikkan digital representasi dari PSL dikumpulkan.
Karena bentuk histogram adalah anatomi dan pemeriksaan tergantung, identifikasi yang tidak tepat dari histogram minimum dan nilai-nilai yang berguna maksimum dapat mengakibatkan kesalahan yang signifikan dalam data citra scaling. Sebagai contoh, jika seseorang memperoleh gambar dada tetapi menggunakan algoritma pengolahan disetel untuk kaki, sebuah kesalahan identifikasi potensi kisaran histogram yang tepat dapat mengakibatkan terduga dan suboptimal hasil.
3.2 Penyesuaian Gambar Grayscale
gambar PSP matriks nilai piksel digital yang mudah dimanipulasi untuk menghasilkan alternatif gambar presentasi. Tiga kategori besar pengolahan meliputi image enhancement kontras, frekuensi ruang modifikasi, dan gambar lainnya khusus implementasi algoritma.
Untuk memproses gambar, produsen PSP sistem 'memberikan hardware dan software komputer, banyak yang proprietary. Beberapa vendor pihak ketiga menyediakan fungsionalitas mirip untuk remote pengolahan data citra PSP. Seleksi dan optimasi parameter pengolahan adalah trivial tugas yang berpotensi membutuhkan "ribuan manusia-jam oleh staf yang sangat terampil." 28 Masalah yang umum adalah bahwa kisaran parameter pengolahan jauh melebihi klinis berguna nilai dan dapat menyebabkan kotor "over-pemrosesan" artefak. Modifikasi parameter pengolahan tidak boleh dilakukan santai, dan harus dilakukan bersamaan dengan aplikasi spesialis dengan konsultasi dengan ahli radiologi yang terkena dampak untuk optimasi sejauh mungkin.
Gambar 13. Autoranging paparan insiden ke berbagai nomor yang sesuai digital dilakukan dengan menganalisis histogram gambar (kiri bawah). Nilai minimum dan maksimum histogram (kurva putih, mewakili paparan yang benar) yang dipetakan ke nilai digital minimum dan maksimum menggunakan LUT output 10-bit. Overexposure menggeser distribusi histogram untuk berbagai lebih tinggi (kurva hitam), tetapi bentuk tetap sama. Keuntungan amplitudo (digital atau analog) disesuaikan untuk memetakan data yang berkaitan dengan berbagai output yang sama.
3.2.1 Pengolahan Kontras
Karena perbedaan kecil dalam redaman dari tubuh manusia dan lintang luas PSP detektor, ada kontras yang melekat sangat sedikit pada gambar mentah. Untuk meningkatkan visibilitas detail anatomis, produsen menyediakan software yang kontras pengolahan. Tujuan kontras pengolahan adalah untuk menciptakan sebuah dataset gambar dengan kontras yang mirip dengan gambar layar-film konvensional (Setidaknya sebagai titik awal), atau untuk meningkatkan conspicuity fitur yang diinginkan. Jenis pengolahan juga disebut sebagai proses gradasi, skala nada, dan peningkatan kontras dengan berbagai vendor.
Ada beberapa metode yang berbeda digunakan untuk pemrosesan kontras. Yang paling umum dan teknik sederhana remaps individu piksel nilai menurut sistem LUT diterapkan untuk meniru respon kontras film (Gambar 14). Sebuah modifikasi global kurva kontras menghasilkan lokal yang berbeda kontras dari fitur identik pada tingkat grayscale yang berbeda. Setiap sistem PSP produsen memiliki algoritma kepemilikan untuk menerapkan peningkatan kontras. Tidak Disetujui kualitas gambar sering karena pengolahan yang tidak tepat meskipun asli "mentah" data citra diperoleh dengan benar.
Tipe kedua pengolahan memodifikasi kontras kontras dengan melakukan operasi pada disaring versi gambar asli dan merekonstruksi peningkatan versi yang asli. Ada beberapa varian dari "multiskala, multifrequency" pemrosesan, rincian yang diperoleh dari masing-masing produsen documentation.28 ,30-32 ini pengolahan lanjut algoritma memberikan kemampuan untuk mengurangi jangkauan dinamis dan memungkinkan kontras dan frekuensi spasial perangkat tambahan di gambar.
Gambar 14. Grayscale konversi dari masukan (skala, mentah) nilai digital ke nilai output yang terjadi melalui LUT transformasi. Digambarkan di atas adalah LUT yang mengkonversi data 12-bit input menjadi data output 10-bit. Gambar tampilan (Kontras) juga diubah. Curve (1) membalikkan kontras gambar; kurva (2) menghasilkan lintang sangat sempit dan kontras tinggi output gambar, kurva (3) memiliki peningkatan kontras kurang; kurva (4) linier melewati data asli dengan kontras tidak berubah. (Diadaptasi dari laporan Fuji teknis, referensi 29).
3.2.2 Frekuensi Pengolahan
Salah satu tujuan dari pengolahan citra digital adalah untuk meningkatkan conspicuity fitur dalam gambar. Frekuensi pengolahan meningkatkan fitur ditandai dengan kandungan frekuensi tertentu spasial dan pembobotan. Beberapa teknik ada, yang paling umum yang kabur-topeng pengurangan. 33,34 pengguna awal sistem PSP dicetak gambar secara rutin dua kali pada satu film menggunakan presentasi yang berbeda, satu presentasi yang dirancang untuk meniru penampilan konvensional kombinasi layar-film, dan yang lainnya dengan jumlah besar ini "-perangkat tambahan tepi." praktek tidak lagi rutin, seperti presentasi gambar yang sekarang paling sering dilakukan dengan softcopy layar.
Kabur-topeng pengurangan adalah teknik sederhana yang mengaburkan gambar asli dengan konvolusi sebuah kernel sejauh dipilih. Konvolusi adalah suatu proses dimana kernel dan nilai pixel dikalikan dengan nilai-nilai yang berhubungan, ditambahkan bersama-sama, dan kemudian dinormalisasi oleh menyimpulkan nilai kernel. Nilai ini adalah nilai pusat baru gambar "filter". Untuk contoh, sebuah kernel 3x3 dari semua nilai sama dengan 1 memiliki nilai normalisasi 9, dan produk nilai kernel dengan gambar dijumlahkan, dibagi dengan 9, dan ditempatkan di output gambar di  pixel pusat pada baris yang sama dan posisi kolom. Kernel diterapkan untuk masing-masing lokasi pixel dan mengelilingi di gambar asli untuk menghasilkan low-pass gambar disaring. Karakteristik kernel (bobot dan luasnya) mempengaruhi karakteristik frekuensi bandpass.25 Dalam masksubtraction yang proses, gambar kabur (kandungan frekuensi yang lebih rendah spasial) dikurangi dari aslinya, menghasilkan perbedaan gambar yang berisi konten didominasi frekuensi tinggi. Gambar perbedaan adalah dikalikan dengan suatu konstanta untuk meningkatkan atau menurunkan amplitudo bandpass, dan kemudian ditambahkan ke gambar asli, menghasilkan citra tepi-disempurnakan (Gambar 15).
peningkatan pengolahan Multifrequency sekarang umum, dimana gambar terurai ke rentang frekuensi yang berbeda, biasanya dicapai dengan menggunakan kernel konvolusi beberapa variabel tingkat,30 dekomposisi piramida Laplacian,31 teknik dekomposisi wavelet,31 atau lain methods.32 Setiap bandpass rentang frekuensi dari gambar asli secara independen tertimbang, normalisasi, dan dijumlahkan untuk menyusun kembali gambar hasil akhir ditingkatkan, memanjang baik kontras dan peningkatan resolusi spasial secara bersamaan di semua skala gambar dan tingkat abu-abu. Sebuah contoh sederhana metodologi diilustrasikan pada Gambar 16. Generalized peningkatan citra grayscale dan contoh pengolahan frekuensi PSP
gambar diilustrasikan pada Gambar 17.
Gambar 15. Edge contoh perangkat tambahan. (A) respon frekuensi gambar asli (garis utuh) menunjukkan monoton penurunan modulasi sinyal untuk konten frekuensi yang lebih tinggi. (B) mengaburkan konvolusi A filter dan mengurangi Respons frekuensi tinggi (sebuah low-pass filter). (C) Hasil mengurangi gambar kabur dari aslinya menghasilkan tanggapan bandpass, tergantung pada tingkat kernel konvolusi. (D) Gambar perbedaan skala ditambahkan kembali ke asli dan meningkatkan pertengahan sampai rentang frekuensi tinggi pada gambar (disaring) output.
Gambar 16. Multiskala (frekuensi) pengolahan membagi gambar ke dalam rentang frekuensi yang independen diproses dan digabungkan untuk menciptakan output gambar ditingkatkan. Sub-gambar yang ditampilkan di atas digambarkan dengan luasnya sama, meskipun dalam kenyataannya mereka yang berbeda "ukuran."
Gambar 17. Contoh gambar dada menunjukkan fleksibilitas sistem PSP dan kontras variabel tersedia perangkat tambahan. (A) Asli "mentah" dada gambar tanpa peningkatan kontras. (B) peningkatan Kontras diterapkan. (C) "Black-tulang" atau terbalik kontras-sering membantu dalam mengidentifikasi penempatan tabung. (D) Ujung-ditingkatkan gambar.
3.3 Pengolahan Gambar Lainnya.
Produsen telah mengembangkan perangkat lunak pengolah khusus untuk menangani aplikasi tertentu PSP. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada pengurangan energi,35 41 dual penindasan artefak tomografi,29 dan akuisisi scoliosis gambar dan gambar stitching.15, 42,43 "Penyakit-khusus" gambar processing44-46 untuk membantu dalam diagnosis temuan tertentu dengan membuat struktur anatomi yang terkait dengan penyakit yang lebih mencolok dengan baik meningkatkan objek atau mengurangi latar belakang sedang diperkenalkan pada semua sistem PSP dan DR, biasanya sebagai pilihan. Computer-aided diagnosis / algoritma deteksi digunakan dalam hubungannya dengan gambar digital untuk membantu ahli radiologi. Algoritma ini bergantung pada keakuratan kuantitatif data yang tersedia, dan karenanya memerlukan kalibrasi dari sistem PSP.
4. CITRA DEMOGRAFI DAN INDIKATOR SAMBUNGAN
4.1 Parameter Demografi dan Pengolahan
Hal ini sangat penting untuk memahami dan untuk dapat memecahkan kode informasi yang tersedia di hardcopy film atau gambar soft-copy. Panduan Pengguna produsen harus berisi bersangkutan informasi mengenai dimensi pixel, perbesaran gambar /faktor pengurangan, jenis LUT, pengaturan perangkat tambahan frekuensi, lintang data gambar, dan informasi insiden paparan, antara faktor-faktor vendor-spesifik lainnya. Untuk gambar soft-copy, informasi yang tersedia di DICOM header, dan harus dipetakan ke overlay gambar pada workstation PACS (a PACSdependent fitur). Repenjual akan "merek" demografi mereka sendiri, notasi, pengolahan parameter, atau fitur batas, meskipun sistem PSP yang diproduksi oleh perusahaan lain
yang mungkin menjual perangkat keras identik dalam konfigurasi yang berbeda. Pengguna tidak boleh berasumsi bahwa informasi atau kemampuan adalah identik.
4.2 Exposure Indikator
Sistem PSP menyediakan OD konsisten atau nilai grayscale output gambar untuk di bawah atau overexposures pada account dari respon lintang luas dan algoritma yang skala sinyal ke yang telah ditetapkan output jangkauan. Lebih bermasalah adalah overexposures, yang dapat memperpanjang selama rentang signifikan (lihat Gambar 11). teknik tidak pantas radiografi dapat dengan mudah dilupakan atau tersembunyi. Oleh karena itu, indikator eksposur rata-rata insiden pada IP adalah penting untuk memverifikasi Teknik radiografi yang tepat. Setiap produsen PSP memiliki metode tertentu untuk menyediakan informasi ini. Sebagai contoh, sistem yang dibuat oleh laporan Fuji nomor Sensitivitas, yang berbanding terbalik dengan eksposur insiden. sistem Kodak menyediakan Indeks Exposure, yang berbanding lurus dengan logaritma dari eksposur tersebut. produk Agfa memberikan indikator disebut lgM, yang nilainya juga bervariasi sebanding dengan logaritma dari eksposur. Konica sistem memberikan indikator eksposur insiden yang disebut REX (eksposur relatif). Ini (dan lainnya) indikator eksposur relatif tergantung pada energi yang diserap dalam detektor dan amplitudo PSL dilepaskan selama pengolahan. Dengan demikian, ketergantungan energi dan membusuk pendar (penundaan dalam pengolahan) akan memiliki pengaruh pada respon indeks eksposur. Morfologi segmentasi dan analisis histogram juga mempengaruhi indikator eksposur, dan tidak tepat diterapkan pengolahan algoritma dapat menyebabkan variabilitas yang sama dalam indeks paparan dilaporkan.
Untuk semua sistem digital, paparan IP bervariasi gambar ketika sebuah pencitraan objek, dan tidak mungkin untuk mewakili pemaparan oleh setiap nilai skalar tunggal, bahkan jika dikalibrasi untuk eksposur metrik absolut. Bahkan, semua indeks eksposur mewakili beberapa statistik (misalnya, mean atau median) di beberapa wilayah yang dicantumkan dalam IP. Oleh karena itu, penting untuk mengenali paparan indeks sebagai hanya perkiraan eksposur insiden pada detektor, bukan mutlak nilai. Selain itu, indeks paparan bervariasi dengan kVp (kilovoltage puncak) dan penyaringan balok yang dihasilkan dari atenuasi diferensial / penyerapan oleh IP. Keakraban dengan metode khusus yang digunakan oleh produsen tertentu yang diperlukan untuk memahami nilai-nilai eksposur indeks, bergaul nilai-nilai dengan "kecepatan" setara dengan detektor, dan kalibrasi yang tepat menentukan metode. 
4.2.2 Sistem Kodak
Kodak sistem PSP menggunakan indeks eksposur (EI), 19,47 nilai berbanding lurus dengan rata-rata log insiden paparan di atas piring, dan dihitung sebagai:
EI   1000 x log (paparan dalam MR) + 2000
Eksposur dari 1 mR (80 kVp, Cu 0,5 mm, 1 mm Al filtrasi) hasil dalam EI 2000. Sebuah
paparan 10 mR mengarah ke EI dari 3000, dan eksposur 0,1 mR akan menghasilkan nilai 1000 untuk sistem dikalibrasi. Menggandakan hasil layar paparan dalam peningkatan dari 300 dalam nilai EI, sehingga unit EI adalah "kilobels" (analog dengan desibel, umum digunakan di rekayasa). Bila menggunakan detektor resolusi tinggi PSP ("HR" piring imaging), EI memiliki kisaran yang lebih rendah, yang dihasilkan dari redaman IP kurang.
Produsen secara universal mendasarkan "target" mereka eksposur pada insiden eksposur 1 mR dengan IP (meskipun ketergantungan energi bervariasi), yang dekat dengan "200-speedequivalent" kelas detektor. Hal ini mungkin disebabkan pengakuan efisiensi penyerapan kurang dari PSP IP relatif terhadap detektor film layar-400-speed (sekitar setengah satu-) dan kebutuhan untuk mencapai sebuah SNR yang sama pada gambar relatif ke gambar di layar film. Hal lain adalah perbedaan kualitas balok yang digunakan untuk kalibrasi oleh produsen. Ada ketergantungan yang kuat pada kVp dan penyaringan untuk konsistensi indeks hubungan untuk semua sistem. Upaya untuk membakukan metode untuk kalibrasi paparan indeks untuk semua perangkat DR diperlukan dan saat ini yang dilakukan oleh para AAPM.50
4.3 Kekhawatiran Paparan Ketika Menggunakan Sistem PSP
Indikator eksposur perkiraan eksposur insiden ke PSP detektor sensitif terhadap segmentasi algoritma, menu anatomis atau histogram yang dipilih, jumlah collimation (atau kurangnya daripadanya), efektif energi balok (kVp, filtrasi), posisi pasien relatif terhadap fosfor, kehadiran objek kepadatan tinggi dalam bidang pandang (misalnya, implan prostetik), yang sumber-untuk jarak-gambar, dan penundaan antara eksposur dan pembacaan, antara faktor-faktor lain. Karena sistem PSP menyediakan tampilan hampir optimal informasi anatomi independen pemaparan, nomor ini merupakan aspek penting dari jaminan kualitas, perawatan pasien, dan isu pelatihan. Rentang yang optimal paparan untuk prosedur pencitraan klinis seperti imaging dada membutuhkan teknik x-ray sesuai dengan sistem layar-film ~ 200-speed detektor, berdasarkan analisis empiris gambar dan karakteristik dari akuisisi gambar PSP process.27, 51 Untuk kaki, sebuah paparan yang lebih tinggi harus dipertimbangkan (misalnya, 50 sampai 100 kecepatan, serupa untuk kaset ekstremitas layar-film), sedangkan untuk pencitraan pediatrik eksposur yang lebih rendah direkomendasikan (Misalnya, 400 kecepatan atau lebih cepat, tergantung pada perhatian ahli radiologi untuk dosis dan toleransi dari belang kuantum pada gambar). Kurang terang PSP gambar diidentifikasi oleh kuantum meningkat belang karena foton x-ray tidak cukup dan amplifikasi selanjutnya yang mengurangi SNR dan kontras resolusi. Dalam pemeriksaan yang dipilih, paparan radiasi dapat dikurangi ketika sinyal cukup di hadapan kebisingan meningkat (misalnya, penempatan tabung nasogastrik, 27 scoliosis tindak lanjut examinations43).
Lebih bermasalah adalah overexposures, karena jangkauan dinamis besar dari "pencahayaan" wilayah (lihat Gambar 11), ketidakmampuan untuk dengan mudah mendeteksi overexposure tersebut (gambar terlihat besar), dan potensi untuk puas pada bagian baik dari teknolog dan ahli radiologi dalam menerima gambar-gambar ini tanpa memahami merugikan untuk perawatan pasien yang baik dan benar  keselamatan radiasi. isyarat Visual dan informasi pada setiap film dicetak atau gambar soft copy harus tersedia untuk memperingatkan ahli radiologi dan teknologi bahwa eksposur berada di luar "normal" batas. Optimal teknik radiografi untuk detektor PSP mungkin berbeda dari layar detektor-film, khususnya untuk kVp pengaturan karena perbedaan yang melekat dalam komposisi fosfor dan pengolahan pasca-digital dari image.52 Secara umum, pengaturan kVp direkomendasikan untuk detektor PSP sedikit lebih tinggi daripada layar-film untuk ketebalan pencitraan kecil (misalnya, ekstremitas, muda pasien anak). Sebagai contoh, bukannya 60 sampai 65 kVp, penggunaan 5 sampai 10 kVp lebih tinggi (65 ke 75 kVp) akan menurunkan dosis pasien (hanya dengan penurunan sepadan di mas untuk hal yang sama insiden x-ray fluence pada detektor), tetapi tidak mempengaruhi gambar diproses kontras. Demikian pula, untuk ketebalan pencitraan besar di mana teknik-film layar biasanya 100 kVp atau lebih tinggi (misalnya, dada orang dewasa), suatu teknik yang sesuai disarankan untuk detektor PSP 5 sampai 15 kVp kurang. Hal ini terutama karena penyerapan fosfor lebih miskin dibandingkan dengan film layar fosfor pada energi yang efektif yang lebih tinggi. Sebuah kVp disarankan untuk gambar dada orang dewasa 100-110 kVp, dibandingkan dengan 120-130 kVp untuk gambar layar-film yang sesuai. Ini adalah rekomendasi umum saja, dan teknik khusus harus ditentukan berdasarkan kasus-kasus-dasar, sebaiknya dengan umpan balik dari ahli radiologi.
Teknolog harus disarankan untuk menyesuaikan teknik manual radiografi untuk grid dan tidak ada pemeriksaan-grid dengan mempertimbangkan faktor grid Bucky. Sangat mudah untuk menjadi puas dan menggunakan teknik grid ketika grid tidak digunakan, terutama untuk ujian portabel, memproduksi sebuah overexposure sia-sia dengan faktor 2 sampai 3. Pelatihan secara terus menerus, di-layanan, pengawasan, dan umpan balik dianjurkan untuk menjamin penggunaan dan teknik radiografi dengan PSP detektor.
5. IMAGE PSP KARAKTERISTIK SISTEM
5.1 Resolusi spasial
Membatasi kontras resolusi tinggi di PSP radiografi ditentukan oleh beberapa faktor: fisik batas dikenakan oleh komposisi dan ketebalan pelat fosfor, ukuran spot laser, lag temporal dari PSL, dan hamburan cahaya dalam fosfor yang berkontribusi modulasi dan hilangnya sinyal "pra-sampel". Diameter hingga tempat laser dan penyebaran PSL, terutama pada kedalaman, berkontribusi terhadap unsharpness, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18. Pixel ukuran, biasanya antara 100 dan 200 µm, menentukan resolusi spasial maksimum sistem, sampai dengan fisik batas dikenakan oleh komposisi IP dan ukuran dari spot laser. Digital sampling membatasi frekuensi spasial secara akurat digambarkan untuk maksimum yang disebut frekuensi Nyquist, sama dengan kebalikan dari dua kali panjang pixel, (2 D x) -1. Tidak seperti kaset film layar konvensional, pelat fosfor yang lebih kecil kadang-kadang akan memberikan resolusi yang membatasi lebih baik daripada piring lebih besar ketika jumlah sampel adalah konstan, tergantung pada dimensi IP (lebih sering dalam sistem baru, sampling lapangan konstan, dan setiap perubahan output resolusi atau ukuran matriks tergantung pada pengaturan konfigurasi sistem). Resolusi ketajaman dapat ditingkatkan dengan menggunakan dari lapisan fosfor tipis menggunakan resolusi tinggi detektor PSP (lihat Gambar 19), namun, lebih rendah efisiensi deteksi memerlukan dosis radiasi yang lebih tinggi. lag pendar menyebabkan resolusi spasial di-scan cepat arah menjadi sedikit kurang dari yang di sub-scan arah.
Gambar 18. Luas efektif fosfor secara bersamaan dirangsang oleh laser ditentukan oleh kejadian diameter laser, sinar laser menyebar dalam fosfor, dan distribusi PSL dikumpulkan oleh cahaya panduan perakitan. menyebar ini mengurangi modulasi sinyal frekuensi yang lebih tinggi. (Diadaptasi dari referensi 17, halaman 746, ara. 15.)
Gambar 19. Hasil Khas untuk pre-sampel MTF kurva dengan detektor PSP diilustrasikan. Kurva di sebelah kiri adalah untuk resolusi standar (fosfor tebal) dan di sebelah kanan untuk resolusi tinggi (fosfor tipis). Solid dan berlari garis membedakan scan dan sub-scan MTFs, masing-masing. (Diadaptasi dari referensi 52).
Aliasing merupakan sinyal frekuensi tinggi yang terkandung dalam gambar di atas Nyquist frekuensi, FN, dipantulkan kembali pada frekuensi spasial yang lebih rendah. Sebuah aperture 0,2 mm sampling memberikan FN _ 2,5 mm-1, dan sinyal frekuensi tinggi seperti pola grid stasioner di 3,6 mm-1 adalah 1,1 mm-1 di atas FN. Pola grid akan direproduksi di frekuensi 1,1 mm-1 di bawah fn, di  1,4 mm-1. Dampak dari aliasing kebisingan meningkatkan citra dan mengurangi efisiensi kuantum detektif (DQE) dari detektor PSP. Contoh penting adalah sinyal alias dihasilkan oleh stasioner anti-pencar grid dengan frekuensi strip memimpin di luar frekuensi Nyquist, dan sub sampling yang tidak benar dari gambar, seperti digambarkan pada Gambar 20. Aliasing dapat dikurangi dalam (Cepat) scan arah dengan filter matematis untuk mengurangi atau menghilangkan frekuensi tinggi (Alias) sinyal. Hal ini tidak mungkin untuk menerapkan anti-aliasing low pass filter di scan lambat arah sebagai garis diperoleh satu per satu. Aliasing yang paling mungkin terjadi ketika grid berorientasi garis sejajar dengan cepat memindai arah.
5.2 Kontras Resolusi
Perbedaan minimum dalam sinyal "bersuara" yang dapat diwakili antara piksel digital di gambar tergantung pada jumlah nilai kode yang mungkin (tingkat kuantisasi), serta sinyal relatif terhadap latar belakang target amplitudo. Dalam sistem PSP kebanyakan, perubahan nilai piksel dengan logaritma dari PSL, atau sama dengan logaritma dari dosis radiasi ke plate, sehingga numerik perbedaan antara nilai pixel kontras. Kontras resolusi sistem PSP tidak hanya tergantung pada jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan setiap pixel, tetapi juga oleh keuntungan dari sistem (misalnya, jumlah elektron / x-ray foton, jumlah foton x-ray per analog-ke-digital kode value) dan amplitudo noise keseluruhan relatif terhadap perbedaan kontras. Kemampuan untuk mendeteksi sinyal tertentu dalam gambar sangat tergantung pada kontras subjek yang melekat (kVp, menyebarkan penerimaan), jumlah kebisingan (x-ray, luminance, elektronik, dan latar belakang variasi), gambar melihat kondisi, diterapkan pengolahan gambar, dan keterbatasan pengamat dalam cerdas membedakan daerah kontras rendah dan ukuran benda kecil.
Gambar 20. Sebuah grid antiscatter stasioner dapat menyebabkan aliasing, di mana pola frekuensi tinggi yang dipantulkan kembali ke dalam spektrum frekuensi rendah tentang frekuensi Nyquist sebagai pola mengalahkan superimposed.
resolusi kontras PSP mirip dengan gambar di layar film, tetapi dibatasi oleh citra digital kebisingan yang bertentangan dengan kecepatan dan lintang dari film. Pemisahan laten dan menampilkan gambar tahapan proses memungkinkan penerapan peningkatan kontras pemeriksaan khusus, yang dinyatakan sangat rendah (lihat respon kurva karakteristik dalam Gambar 11). Tidak seperti layar-film detektor, yang kontras terbatas pada kecepatan radiografi tertentu (klasik trade-off antara lintang detektor dan kontras film), kontras gambar PSP adalah kebisingan terbatas. Acak variasi diserap x-ray di detektor PSP menentukan komponen noise kuantum. variasi pencahayaan Dirangsang selama proses pembacaan berkontribusi variasi yang signifikan dalam sinyal keluaran. sumber kebisingan Elektronik menyebabkan variasi lebih lanjut dalam sinyal output. kebisingan Kuantisasi menambahkan ketidakakuratan dalam penentuan amplitudo diskrit sinyal digital nilai, tergantung pada kedalaman bit dari ADC, biasanya 10 sampai 12 bit dalam sistem saat ini. Untuk mendekati noise khas di film 400-kecepatan (dan dengan demikian mencapai kontras yang sama sensitivitas), detektor PSP (menggunakan piring resolusi standar) memerlukan foton x-ray yang lebih tinggi fluks sekitar faktor dari 2 kali (misalnya, sistem 200-kecepatan) .27 Bawah efisiensi deteksi fosfor piring relatif terhadap sebuah kaset dual layar khas langka-bumi adalahpenyebab utama. Selain itu, tepi pengolahan perangkat tambahan dapat mempengaruhi penampilan kebisingan.
5.3 Detektif Quantum Efisiensi (DQE)
Para DQE menggambarkan efisiensi transfer informasi dari fluence x-ray ditransmisikan pada detektor ke gambar output yang digunakan untuk diagnosis berkenaan dengan frekuensi spasial. Hal ini tergantung pada efisiensi deteksi kuantum (QDE) dari detektor gambar dan konversi efisiensi (M) dan kebisingan yang berhubungan dengan setiap tahap yang terlibat dalam menciptakan gambar akhir. Ini termasuk jumlah elektron yang terperangkap per foton x-ray diserap, kebisingan di stimulasi dan emisi gambar laten, kebisingan dalam konversi ke sinyal elektronik, kebisingan terkait dengan digitalisasi, dan kebisingan yang terjadi dalam penyajian output gambar akhir. Perkiraan daerah besar, frekuensi nol DQE dari fosfor penyimpanan telah dirumuskan sebagai: 53,54
dimana:
-       Xabs = fraksi foton x-ray diserap di lapisan fosfor,
-       CV = (E) koefisien variasi energi x-ray diserap di lapisan fosfor,
-       CV = (el) koefisien variasi dalam jumlah elektron terjebak untuk diberikan penyerapan energi,
-       CV = (S) koefisien variasi sinyal cahaya muncul dari fosfor untuk sebuah diberi nomor elektron terperangkap,
-       <g> = rata-rata jumlah foto elektron terdeteksi di photomultiplier per diserap x-ray (daerah-besar dan fungsi respon).
Ketergantungan energi Xabs diplot pada Gambar 4. CV (E) tergantung pada tumpang tindih spektrum dengan tepi-k dari barium dan fraksi karakteristik K melarikan diri x-ray. Untuk kVp 80 x-ray beam ditularkan melalui pasien, nilai ~ 0,15 telah diestimasikan bagi koefisien variasi penyerapan energi pada lapisan fosfor. Ratusan elektron yang terperangkap di F fosfor-pusat per foton x-ray diserap, membuat CV (el) relatif kecil (<0,05). Di sisi lain, variasi sinar laser merangsang dengan kedalaman pada fosfor dan yang serupa variasi cahaya emisi dengan kedalaman membuat noise cahaya nilai CV (S) cukup tinggi, diperkirakan berada di urutan 0.8.23 keuntungan besar-area di fosfor, <g>, adalah ~ 10, dan hasil dalam nilai penyebut dari ekspresi DQE   2. Jadi, DQE (0) dapat diperkirakan kurang lebih 1 / 2 Xabs. Pada 80 kVp dengan spektrum sinar-x khas ditularkan melalui pasien, DQE (0)   0,25 untuk resolusi standar dan DQE (0)   0,13 untuk fosfor resolusi tinggi 27 piring. Nilai-nilai perkiraan temuan yang dipublikasikan Nilai Dobbins52 dan Hillen.55 dari  DQE (f) telah diteliti selama beberapa generasi pencitraan fosfor penyimpanan pelat, 52,56 menunjukkan lambat, tetapi terus membaik dalam pengembangan teknologi fosfor piring dan efisiensi deteksi berikutnya sebagai fungsi dari frekuensi spasial. Recent perkenalan dual-, sisi readout 13 18 dan fosfor terstruktur technologies 14, 22 untuk detektor PSP memiliki menunjukkan peningkatan besar dalam DQE, mendekati bahwa datar, panel detectors.20 21
Dalam sistem digital dengan kedalaman bit yang cukup dan resolusi, meningkatkan SNR bisa diperoleh dengan hanya meningkatkan paparan radiasi ke detektor sampai tingkat kejenuhan atau titik di mana sumber-sumber kebisingan lainnya mulai mendominasi, tetapi biaya ditingkatkan paparan pasien. detektor analisis kuantitatif dapat menentukan kinerja sistem dengan menggunakan pengukuran objektif. Modulasi pra-sampel fungsi transfer, MTF (f), adalah ukuran dari detektor transfer objek efisiensi sebagai fungsi dari frekuensi ruang (sinyal). Spektrum suara kekuasaan, NPS (f), adalah ukuran dari karakteristik suara dari detektor (kebisingan). Ketika bersisik oleh konversi konstan, rasio MTF2 (f) NPS (f) menghasilkan kuanta setara kebisingan, NEQ (f), sebagai fungsi dari frekuensi spasial. Ini adalah perkiraan jumlah setara Xray foton per satuan luas (biasanya mm2) yang efektif menggunakan detektor. Dengan meningkatnya insiden eksposur, NEQ (f) juga meningkat ke titik jenuh di mana sistem dan / atau lainnya sumber kebisingan mendominasi, setelah NEQ (f) menurun. Pada frekuensi ruang tertentu, yang diukur NEQ (f) merupakan sinyal output noise ratio, SNR2 keluar.
The DQE adalah rasio dari kuanta kebisingan setara dengan jumlah sebenarnya kuanta sebagai fungsi frekuensi ruang: DQE (f) = NEQ (f) / q. Insiden radiasi fluks, q, adalah nomor kejadian foton x-ray pada detektor per satuan luas (biasanya dinyatakan dalam mm2) ditentukan dari simulasi komputer dari sumber x-ray diketahui, kVp, mas, dan kualitas balok (Setengah-nilai layer [HVL]) .57 DQE juga dihitung sebagai: SNR2 keluar / SNR2 dalam. Sebuah sistem yang sempurna detektor memiliki DQE (f) dari 100% pada semua frekuensi spasial. X-ray sistem detektor kehilangan efisiensi atas daerah yang lebih kecil (pada frekuensi spasial tinggi) karena ketidakmampuan detektor untuk secara efisien  x-ray menangkap informasi dan / atau memiliki kebisingan aditif seperti kebisingan amplifikasi elektronik, pixel drop-out, atau fosfor "struktur" noise (di antara sumber-sumber lain), yang semuanya dapat menyembuyikan yang benar sinyal. Beberapa detektor digital dapat menggunakan radiasi insiden lebih efektif, dan dengan demikian dapat mengurangi risiko pasien untuk SNR diberikan. Secara umum, DQE (f) pengukuran untuk digital detektor berkisar dari kurang dari 10% sampai setinggi 80% untuk objek besar daerah (frekuensi spasial rendah kisaran). The DQE sebenarnya tergantung pada desain detektor dan konverter x-ray karakteristik. Untuk frekuensi spasial tinggi (informasi detail) DQE turun ke titik dimana sistem tidak bisa lagi mempertahankan identitas sinyal input kecil-daerah. Untuk menjadi berguna, itu penting untuk menentukan rentang eksposur insiden dimana DQE ini dikutip karena beberapa sistem beroperasi dengan lebih efektif selama rentang eksposur yang diberikan (misalnya, memerlukan mamografi jauh lebih radiasi paparan dari imaging konvensional). Pengetahuan tentang DQE, NEQ, NPS, dan MTF untuk radiografi PSP memungkinkan perbandingan yang objektif yang dapat membantu dalam penentuan kinerja yang tepat dan masuk akal untuk aplikasi pencitraan tertentu. Dengan itu mengatakan, pengukuran NPS dan MTF berada di luar lingkup pengujian penerimaan klinis sistem PSP.
5.4 Tampilan Gambar
Produsen parameter perancangan pengolahan citra yang mengasumsikan bentuk LUT yang akan diterapkan oleh perangkat layar. Dalam lingkungan jaringan, penting untuk mengkonfirmasi bahwa tampilan perangkat, baik itu printer, atau workstation PACS, adalah menerapkan LUT sama dengan sistem PSP mengharapkan vendor.
Tabung sinar katoda (CRT) dan monitor panel datar yang digunakan untuk tampilan "soft copy". The akurasi rendition grayscale sangat penting, dari workstation QC dari teknolog ke interpretasi monitor pada dokter ahli radiologi atau merujuk, untuk memastikan transfer optimal informasi gambar. Monitor sering link lemah dalam perolehan digital secara keseluruhan dan menampilkan sistem. Khusus prosedur kalibrasi kini telah menjadi standar, yang didokumentasikan dalam DICOM PS3.14, yang Grayscale Tampilan Standar Fungsi (GSDF) 58 Standar ini didasarkan atas tanggapan perseptual linear pengamat manusia, dan kemampuan untuk mengubah digital tingkat mengemudi monitor untuk memastikan bahwa grayscale yang diberikan berikut respon itu. Penerimaan pengujian dan kontrol kualitas yang ditetapkan dalam dokumen Tugas AAPM Group 18 pada layar monitor spesifikasi, pengukuran, dan control.59 Penekanan peningkatan kualitas pada pengujian penerimaan dan kontrol kualitas perangkat layar dan kondisi pengamatan yang diperlukan untuk memastikan rendition gambar yang optimal, karena setiap sistem pencitraan x-ray hanya sebagai baik sebagai terlemah nya link. Laporan Kelompok Tugas AAPM 18 menggambarkan karakteristik fungsional, pengujian penerimaan, dan kontrol kualitas teknologi tampilan untuk aplikasi pencitraan medis. Hal ini sangat penting untuk menjamin operasi yang tepat dari perangkat tampilan sebagai bagian dari kualitas secara keseluruhan jaminan dan program pengendalian mutu.
film printer Laser mengubah gambar digital untuk gambar film untuk meniru konvensional film layar paradigma, di mana film ini transilluminated untuk dilihat. Dengan beberapa sistem PSP, yang Ukuran gambar harus dikurangi (demagnified) dengan jumlah variabel, tergantung pada fosfor yang plat ukuran dan format output film. Hard copy presentasi dari gambar PSP berkomitmen pengguna untuk rendering tunggal, menghindarkan keuntungan besar pengolahan tampilan digital. Dalam rangka memberikan dua grayscale yang berbeda rendering tepi / perangkat tambahan, ukuran gambar dapat berkurang menjadi mengakomodasi dua gambar pada satu film. Format ini dua-on-one membutuhkan pengurangan untuk 50% dari 43 cm 35 _ (14 _ 17 inci) FOV pada film-film kecil-format PSP (~ 26 _ 36 cm). Ukuran pengurangan menyulitkan pengukuran langsung pada film dan membuat perbandingan film dengan perbedaan ukuran lebih sulit. bidang percetakan Penuh pandangan tersedia pada 35 _ 43 cm film format, dengan sampling matriks sampai kira-kira 7000 _ 8600 piksel (dengan salah satu produsen) untuk menyediakan spasial tinggi resolusi biasanya dari 5 sampai 10 pasang baris per milimeter (lp / mm) di atas FOV penuh. Dalam jaringan laser printer, cetak film besar tersedia untuk berbagai ukuran matriks digital oleh interpolasi dan ekstrapolasi data citra digital. pengurangan ukuran Sedikit sebesar 5% dapat terjadi dengan banyak laser printer dalam format besar untuk menampung border di sekitar film, sebuah detail penting untuk mengetahui kapan pengukuran ukuran terbuat dari film, misalnya di ortopedi.
Printer membutuhkan kalibrasi pencocokan penampilan gambar grayscale pada layar dengan yang di film. metode konvensional melibatkan bekerja sama dengan pabrik printer untuk menggunakan LUT pradesain spesifik ke perangkat PSP tertentu untuk menghasilkan tampak serupa. Sebuah Pendekatan alternatif adalah dengan menggunakan nilai presentasi DICOM (p-nilai), pada printer yang dikalibrasi ke DICOM standar, yang mematuhi standar dan bahwa melalui penggunaan DICOMcompliant tepat LUT dapat disesuaikan untuk menampilkan perangkat beroperasi pada pencahayaan maksimum jauh lebih rendah tingkat. Selain itu, CRT fosfor dan liquid crystal display (LCD) lampu latar warna yang berbeda memproduksi dan CRT memiliki lag pendar yang berbeda ketika mengubah gambar. Dampak buruk dari tingkat cahaya ambient tinggi pada penampilan gambar lebih bermasalah dengan perangkat layar soft copy dibandingkan dengan film transilluminated karena rendah luminansi perangkat tersebut. Langkah-langkah untuk mengontrol pencahayaan sekitarnya di konsol QC daerah harus diambil. Sementara situasi ini cukup rumit, DICOM PS3.14 menyediakan metode untuk mengatasi perbedaan tingkat pencahayaan.
6. GENERIC FUNGSIONAL SPESIFIKASI SISTEM PSP
Hal ini sangat dianjurkan untuk berkomunikasi dengan pakar pemasaran dan insinyur sistem menentukan up-to-date kemampuan / spesifikasi dari suatu sistem PSP tertentu sebelum pembelian, instalasi, dan pengujian. Sebuah konfigurasi sistem yang spesifik dapat secara signifikan mempengaruhi bagaimana ahli fisika melakukan tes penerimaan. Spesifikasi fungsional yang terkait dengan "khas" kemampuan / spesifikasi tercatat berdasarkan hasil penelaahan literatur vendor.
6.1 Detektor dan Kaset Phosphor
Beberapa detektor dan ukuran kaset yang tersedia untuk sistem PSP. Yang paling populer ukuran termasuk 35 x 43 cm (14 x 17 in), 35 x 35 cm (14 x 14 in), 24 x 30 cm (10 x 12 in), 24 x 24 cm (10 x 10 inci) dan 18 x 24 cm (8 x 10 in). Khusus ukuran kaset (misalnya, 20 x 20 cm) dan yang dibutuhkan untuk aplikasi khusus (misalnya, scoliosis, FOV panjang, dan gigi panorex x-ray) juga tersedia sebagai pilihan dari produsen tertentu. Waktu yang diperlukan membaca pelat fosfor tergantung pada ukuran piring. ukuran lebih besar biasanya memakan waktu lebih lama untuk membaca, dan penurunan throughput sistem secara keseluruhan. Resolusi spasial juga dapat dipengaruhi oleh fosfor ukuran piring. Ketergantungan resolusi spasial sangat tergantung produsen, dan kadang-kadang terkait dengan dimensi IP. Konfigurasi output sampling spasial dan matriks ukuran juga mungkin berbeda dari resolusi intrinsik, dengan unsur-unsur resolusi yang lebih besar dan lebih kecil matriks sering digunakan untuk detektor FOV besar, memberikan resolusi yang memadai dan detail untuk studi tertentu. Plate persediaan harus cukup untuk menghilangkan penundaan karena aksesibilitas piring, dan bukan oleh throughput dari pembaca PSP. Terkait dengan item yang kedua, sangat dianjurkan untuk memiliki dua atau lebih sistem PSP di lingkungan kerja sibuk untuk redundansi dalam terjadi kerusakan sistem atau downtime dijadwalkan. Resolusi dan standar resolusi tinggi detektor gambar yang tersedia dari produsen, dan harus dipertimbangkan untuk digunakan relatif ke aplikasi pencitraan. A off efisiensi deteksi untuk sedikit lebih baik resolusi spasial perdagangan membutuhkan pencahayaan sekitar tiga kali lebih dengan detektor resolusi tinggi setara mencapai SNR.19 (Lihat bagian 6.3.)
6.2 PSP Detector Throughput
Throughput didefinisikan sebagai waktu rata-rata dari penyisipan pelat imaging / kaset ke waktu dapat digunakan kembali. Berbagai ~ 30 sampai ~ 200 IP per jam yang ditentukan oleh berbagai produsen untuk titik laser scan sistem, tergantung pada peralatan dan opsi yang dibeli. PSL waktu peluruhan merupakan batas utama dengan kecepatan throughput, meskipun di beberapa sistem penanganan piring dan persyaratan penghapusan dapat menambahkan banyak waktu untuk transit pelat melalui pembaca. Beberapa sistem PSP memiliki stackers internal atau eksternal kemampuan penanganan otomatis untuk memungkinkan pengguna untuk mencapai fungsi lain tanpa harus menunggu untuk proses pembacaan total. Beberapa plat pembaca mengambil keuntungan dari "pipa pengolahan" dan simultan untuk membaca dan menghapus memberikan throughput yang lebih tinggi rata-rata dari pembaca "satu piring". Line-scan sistem menyediakan bahkan throughput yang lebih tinggi tetapi biasanya bagian dari perangkat detektor bekerja keras untuk tujuan tertentu, misalnya, dada berdiri atau bawah-meja perangkat Bucky. Dari segi efisiensi ditingkatkan, garis scan sistem dari berbagai produsen diperkirakan akan meningkat di digunakan, menggantikan sistem yang seharusnya  menggunakan titik-scan cassetteless system.22,23,28
6.3 Resolusi spasial
resolusi spasial terutama tergantung pada pembacaan dan pencatatan pitch laser sampling atas diberikan FOV (fosfor ukuran pelat), yang menentukan ukuran piksel. Banyak pembaca memanfaatkan sistem PSP sinar laser dengan 100 efektif – ukuran diameter µm spot fosfor, tapi ada variasi dari nilai ini. Lapangan output sampling ditentukan oleh panjang elemen dan jumlah elemen di detektor. Dalam beberapa kasus, panjang elemen lebih besar untuk lebih besar detektor dengan jumlah elemen tetap sama. PSP detektor karakteristik termasuk fosfor ketebalan lapisan, ketebalan lapisan lapisan pelindung, dimensi laser hingga balok, dan menghamburkan cahaya di fosfor, serta sebagai respon frekuensi rangkaian listrik akan menentukan membatasi resolusi spasial potensial lebih besar daripada yang diharapkan dari unsur resolusi ukuran. Secara umum, membatasi resolusi spasial (<5% MTF) berkisar antara 2,5-5 lp / mm (0.2 mm menjadi 0,1 mm detail objek), yang kurang dari kemampuan resolusi 400 kecepatan-film layar sekitar 4 lp / mm (0.125 mm detail objek) sebesar 20% MTF.60 Resolusi 10 lp / mm, setara dengan 0,05-mm panjang elemen detektor tersedia dengan beberapa PSP sistem yang dirancang untuk mamografi dan resolusi tinggi radiografi.
Ada beberapa generasi detektor PSP dengan fisik yang berbeda dan kinerja tersedia dari produsen karakteristik. "Standar-resolusi" dan "resolusi tinggi" piring yang dapat digunakan dalam pembaca PSP yang sama disediakan oleh beberapa produsen. Yang pertama biasanya digunakan untuk semua aplikasi pada radiografi umum, sedangkan yang kedua digunakan untuk ekstremitas dan aplikasi mamografi diusulkan. Ketebalan pelat standar-resolusi sekitar dua lebih besar dari lempeng resolusi tinggi kali. Seperti dengan layar-film  detektor, ada trade-off dari QDE dan resolusi kontras untuk resolusi spasial untuk pesan tertentu eksposur. Untuk mencapai output standar-atau resolusi tinggi, sampling lapangan dan ukuran laser spot sering berubah. Informasi faktor resolusi, pengukuran MTF, dan pengukuran DQE berada di literature.17, 52
Soft-copy perangkat display juga mempengaruhi resolusi spasial dari radiograf ditampilkan. CRT dan LCD monitor dapat menjadi faktor pembatas untuk matriks menampilkan gambar, tergantung pada yang FOV, bandwidth dan jumlah baris televisi monitor, atau jumlah elemen pixel. Gambar dengan ukuran matriks yang lebih besar dari layar dapat mendukung memerlukan rata-rata pixel dengan kerugian yang sesuai detail. Satu-ke-satu gambar piksel untuk menampilkan pemetaan pixel diperlukan untuk mencapai resolusi spasial benar intrinsik pada layar output, yang sering membutuhkan bagian gambar yang akan ditampilkan pada satu waktu, sehingga mengorbankan FOV dari seluruh gambar. Dengan gambar panning, seluruh gambar dapat diselidiki pada batas resolusi intrinsik detektor.
6.4 Kontras Resolusi
Disetel secara optimal sistem PSP dengan suara elektronik rendah akan memiliki resolusi kontras terutama ditentukan oleh teknik akuisisi gambar (kVp, grid antiscatter, geometri, dll), pengolahan parameter (menampilkan gradien, pengolahan frekuensi, kebisingan penyaringan), dan DQE dari fosfor PSP. Image informasi sehingga diperoleh tanpa pengolahan pasca disebut "data mentah" dan mewakili grayscale nilai-nilai yang sesuai dengan PSL dipancarkan dari layar. Gambar-gambar ini sama sekali tidak dapat diterima oleh penampil manusia, karena kurangnya kontras layar yang dicapai oleh data luas dan pasca pengolahan, dua langkah penting untuk mengoptimalkan resolusi kontras.
Masalah peralatan utama adalah kedalaman bit pixel, yang menentukan jumlah abu-abu diskrit tingkatan yang menyandikan perbedaan kontras. Sepuluh bit telah terbukti cukup untuk merekam film, 17 dan paling lembut-copy monitor (baik CRT atau LCD) menggunakan sinyal yang berasal dari berbagai 8-bit nilai. Dalam sistem PSP yang paling akuisisi, 12 atau lebih bit yang digunakan untuk awal digitalisasi, jumlah yang vendor tertentu. Terlepas dari akuisisi kedalaman bit, ada potensi untuk kehilangan informasi gambar jika algoritma scaling dan / atau analisa histogram adalah tidak diterapkan secara benar, atau jika media tampilan (hard copy atau soft) telah memadai atau noncalibrated abu-abu tampilan tingkat kemampuan. Kontras resolusi tergantung pada eksposur insiden; ini rentang dinamis, sinyal yang berasal dari perbedaan redaman, dan kebisingan ditentukan oleh kuantum, elektronik, kuantisasi, dan ketidakpastian variabel respon detektor. Sinyal tergantung pada kualitas balok dan koefisien atenuasi efektif dari objek dalam berkas jalan. kebisingan harus terutama tergantung pada statistik kuantum x-ray selama relevan secara klinis berbagai paparan, dimana kontribusi terbesar adanya ketidakpastian statistik adalah sinar-x kontribusi pada pembentukan citra. Ini membutuhkan detektor PSP / pembaca dioptimalkan untuk memiliki sumber kebisingan lainnya secara signifikan lebih kecil bahwa kebisingan kuantum. Sebuah SNR tingkat minimal yang dapat diterima memungkinkan peningkatan kontras melalui gambar-proses pasca tanpa amplifikasi berlebihan kebisingan.
Dalam hal output gambar, dua alternatif untuk menampilkan gambar diproses termasuk "untuk presentasi "dan" untuk diproses. "Untuk gambar presentasi, gunakan" terbakar di "LUT diterapkan oleh workstation modalitas yang menetapkan rentang paparan berguna ditentukan oleh "autoranging" peningkatan fungsi dan kontras atas wilayah tersebut. Informasi di bawah atau di atas standar rentang hilang karena threshold atau saturasi. "Untuk pengolahan" gambar memiliki penuh rentang dinamis informasi konten dipelihara, dan nonlinier (misalnya, kurva berbentuk sigmoid) nilai-of-bunga melihat-up table-(VOI LUT) menyediakan konversi data mentah ke tampilan Sebaliknya data ditingkatkan on-the-fly, 61 dan memungkinkan pengguna untuk mengatur tampilan jendela luar batas-batas yang ditetapkan oleh autoranging algoritma. Dalam lingkungan PACS ini memungkinkan seseorang untuk mengatasi kesalahan dalam analisis awal data histogram atau dengan kesalahan input pengguna dalam memilih algoritma pemeriksaan yang benar. A-PACS sadar "untuk pengolahan" kemampuan gambar dengan VOI LUT diperlukan untuk menggunakan kemampuan ini, jika gambar akan terlihat sangat datar dan washedout. Tanpa VOI LUT atau perangkat tambahan khusus vendor, "untuk presentasi" data yang harus dikirim ke PACS.
6.5 Dynamic Range
Pemaparan kejadian sensitivitas dari detektor PSP biasanya memanjang dari 0,01 mR sampai dengan 100 mR (kisaran sekitar 10.000 atau 104, ditentukan oleh pengaturan amplifier dari PMT). Dalam beberapa sistem, sebuah "gain yang tinggi" pengaturan bisa mengurangi risiko terdeteksi terendah 0,001 mR. Logaritma amplifikasi diterapkan dalam banyak sistem, sebagian untuk kompres rentang dinamis dari kurva respons paparan-pencahayaan, dan menggunakan rentang output integer lebih terbatas
efektif. (Catatan: Pada beberapa sistem, "square-root" amplifikasi digunakan sebagai pengganti amplifikasi log. Lihat bagian 2.3.6, digitasi) kontras detektor intrinsik. Rendah, dan tidak klinis optimal untuk penampil manusia. ("Empat dekade" dari jangkauan dinamis adalah disebabkan karena ini paparan respon luar biasa, namun, jarang empat dekade rentang dinamis yang dibutuhkan atau diinginkan untuk aplikasi radiologi diagnostik) Kisaran eksposur berisi berguna. informasi gambar diidentifikasi dengan analisis citra distribusi digital pada gambar mentah, biasanya dengan analisis histogram. algoritma Pemeriksaan khusus mengevaluasi distribusi dan bentuk histogram yang dihasilkan, diikuti dengan peningkatan kontras untuk meniru-film layar respon dalam "untuk presentasi" gambar disetel untuk preferensi radiolog. Namun, untuk gambar disampaikan ke penampil komputer, yang dipilih adalah belum diproses atau "untuk pengolahan" output.
6.6 Spesifikasi dan Fitur Diinginkan
6.6.1 Identifikasi Pelat, Kaset, Grids, Terminal Fosfor
Jumlah piring fosfor dan kaset harus memenuhi 1,5 kali puncak simultan permintaan layanan pencitraan, untuk semua ukuran IP. Biasanya, hanya jumlah minimal IP disediakan dalam paket pembaca CR dasar. Stasioner, frekuensi rendah grid bisa bermasalah dengan digital sampel gambar, termasuk sistem PSP. Frekuensi tinggi grid dari 55 garis / cm (140 baris / dalam) sampai dengan 70 baris. / cm (178 baris / inci) dan grid multi-lubang yang tersedia untuk meringankan masalah dengan aliasing dan moiré pola, khususnya di lambat-scan arah, dan harus dianggap sebagai bagian dari sistem pembelian. Kaset identifikasi (ID) terminal elektronik berkorelasi pasien untuk kaset, dan memberikan instruksi pemrosesan pemeriksaan tertentu. terminal ID ditempatkan di nyaman, lokasi strategis di lingkungan kerja yang penting untuk menghindari kemacetan alur kerja dan masalah throughput. Selain itu, ID terminal dan PSP pembaca dalam lokasi tertentu harus secara lokal jaringan untuk mengizinkan semua IP diidentifikasi untuk diproses oleh setiap pembaca untuk redundansi dan throughput meningkat.
6.6.2 Hard-Copy Output Image Karakteristik
Output format gambar 1:1 perbesaran untuk semua ukuran gambar (18 x 24 cm melalui 35 x 43 cm) harus diminta. Banyak printer laser mengurangi ukuran gambar yang sebenarnya hingga 5% (95% dari "Benar" ukuran yang akan dicapai pada detektor layar-film). Jarak kalibrasi tanda di sisi film juga harus disertakan. printer Laser dikalibrasi untuk presentasi GSDF DICOM negara lebih disukai, dan PSP workstation meninjau gambar yang mengirimkan nilai-nilai presentasi ("P-nilai") untuk printer akan menghindari LUT modalitas khusus yang merupakan bagian dari suatu vendor laser printer setup.61 Jika kalibrasi GSDF secara spesifik tidak tersedia, adalah bijaksana untuk meminta LUT printer user-disesuaikan agar sesuai dengan penampilan grayscale pada monitor soft-copy.
6.6.3 Insiden Paparan Estimasi; Lainnya Bidang Data
perkiraan eksposur Insiden untuk akuisisi gambar PSP sangat penting, harus disertakan pada demografi gambar sebagai syarat, dan sebaiknya dilacak dalam database untuk jangka panjang analisis kecenderungan. Selain itu, indeks kinerja dan fungsi database harus dipertimbangkan, termasuk tampilan eksposur yang sangat tinggi atau rendah, jumlah paparan siklus setiap IP (untuk melacak umur panjang), dan parameter pengolahan yang diterapkan pada gambar, antara bidang data lainnya.
6.6.4 Fungsi Pengolahan Citra
kemampuan pengolahan gambar khusus harus tercantum. Ini termasuk jendela sederhana / tingkat penyesuaian, penyesuaian respon nonlinier untuk meniru-film layar, kontras pemetaan reverse, tepi perangkat tambahan, kontrol rentang dinamik, dan isi-in "surround" daerah tidak terpapar (misalnya, untuk mengisi di daerah tidak terpajan dari gambar yang dihasilkan dengan gelap atau buram batas-penting untuk anak baru lahir studi dan benda kecil). Kemampuan untuk mengimplementasikan fungsi ditentukan oleh pengguna di Selain built-in fungsi yang diinginkan. Semua pengolahan gambar harusn kompatibel dengan menampilkan dan printer yang sesuai dengan DICOM PS3.14 dan menggunakan kalibrasi GSDF dan presentasi negara.
6.6.5 Pasien Demografi dan Positioning Film Marker
Sistem harus memiliki fleksibilitas yang memungkinkan spesifik kelembagaan, sabar, piring fosfor, dan teknologis identifikasi dengan jenis font dapat dipilih oleh pengguna ukuran dan posisi pada gambar. Gambar pengolahan parameter, paparan indeks, perbesaran gambar atau minification, pembalikan gambar, dan posisi spidol harus tersedia.
6.6.6 Sistem PSP Antarmuka untuk RIS, HIS, dan PACS
Dalam lingkungan PACS, bersikeras atas DICOM Daftar Pekerjaan Modalitas (MWL) untuk terminal ID atau pengguna workstation pada perangkat akuisisi, yang paling sering diberikan oleh seorang "broker" PACS (Berinteraksi melalui HL7 dengan Radiologi Sistem Informasi Informasi / Sistem Rumah Sakit [RIS / HIS] dan DICOM dengan PACS). Sebuah daftar pasien terjadwal dan demografi pasien data memungkinkan identifikasi mudah dan efisien IP terkena / kaset (entri keystroke adalah sering menjadi penyebab studi rusak di PACS) dengan penandaan pasien dan informasi ujian dalam DICOM gambar header. Kamar dan penjadwalan pasien dapat dicapai melalui "dijadwalkan profil alur kerja "dijelaskan dalam Mengintegrasikan Healthcare Enterprise (PTAI) guidelines.62-68 DICOM elemen yang lebih baru seperti langkah prosedur dilakukan, VOI LUT, dan negara presentasi capabilities1 adalah komponen bahwa PSP dan vendor PACS berdua harus menerapkan (pada saat itu publikasi kemampuan ini tidak universal). Sebuah pernyataan DICOM kesesuaian untuk pembaca PSP, PACS broker, workstation QC, laser printer, dan peripheral lain perlu memverifikasi fungsi yang diinginkan dan mentransfer informasi dari sistem PSP ke PACS dan lainnya bersangkutan peripherals.69 proprietary data yang dikirim di "tag pribadi" (unsur bernomor ganjil) dan informasi opsional diinginkan di header DICOM harus ditentukan dalam negosiasi untuk peralatan tersebut sudah sering tidak dapat diakses sebaliknya. PACS berpengetahuan dan informatika bantuan pakar sangat membantu untuk masalah rumit seperti itu. Ada juga thirdparty  vendor mampu menyediakan antarmuka fungsional antara PACS dan sistem PSP.
6.6.7 Pengendalian Mutu Phantom; Workstation QC dan Software
Vendor / produsen harus memberikan kontrol kualitas siluman dan evaluasi program dengan PSP sistem atau sistem. Hal ini sering merupakan pilihan dengan biaya tambahan untuk perangkat keras dan perangkat lunak, namun perlu bagi pengguna, dan sangat dianjurkan. Resolusi spasial, resolusi kontras, paparan keseragaman, linieritas eksposur, dan keakuratan pengukuran jarak adalah tes yang dapat memberikan analisa trend dan terpercaya menunjukkan kepatuhan dan kegagalan. Idealnya, pihak ketiga-hantu, khusus dirancang untuk "generik" kinerja perolehan PSP dan gambar mutu harus ditetapkan di samping multivendor hantu di lebih besar, produsen khusus situs. The QC / gambar workstation tinjauan memungkinkan verifikasi posisi pasien, orientasi gambar, dan penafsiran grayscale yang tepat. kalibrasi Monitor sangat penting untuk menjaga konsisten penampilan di workstation review PSP serta PACS dan lunak-copy tampilan workstation. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkanDICOM PS.14 GSDF.58 Luminance (≥ 171 cd/m2 [Candela per meter persegi]) dan rasio pencahayaan (≥ 100:1) serta pencahayaan yang rendah <20 lux (kadang sulit untuk mencapai) harus memenuhi rekomendasi AAPM-TG ​​18,70  Idealnya, workstation teknolog harus memiliki kemampuan memenuhi standar minimal dari primer meninjau stasiun diagnostik dengan pencahayaan ≥ 250 cd/m2 dan rasio pencahayaan ≥ 250:1, khususnya untuk sistem di mana kontras gambar disesuaikan oleh pengguna. Gambar monitor, khususnya LCD, harus hati-hati diperiksa untuk memastikan ketergantungan sudut minimal, khususnya dalam arah vertikal (dari atas ke bawah), sebagai penampilan gambar secara drastis dapat berubah dengan sudut pandang, yang menyebabkan variasi yang tidak diinginkan di jendela / pengaturan tingkat dengan teknologi dari berbagai ketinggian. QC workstation harus memiliki perangkat lunak untuk membantu dalam mengukur sistem kinerja. Manual dan alat kuantitatif otomatis seperti daerah bunga (ROI) nilai pixel, ROI standar deviasi, rasio kontras-to-noise dan SNRs maksimum untuk tes gambar QC yang diinginkan. hasil periodik katalog dalam database dan diplot terhadap waktu (harian, mingguan, dan bulanan) menyediakan analisis trend dan indeks kinerja untuk menunjukkan kegagalan kepatuhan, dan dapat menunjukkan perlunya perawatan pencegahan sebelum masalah yang terwujud.
6.6.8 Kontrak Service, Preventive Maintenance, Garansi, dan Persyaratan Penentuan Lokasi
Hardware upgrade software /, detektor fosfor / umur panjang kaset, dan garansi sistem diperpanjang pertimbangan harus menjadi bagian dari kontrak pemeliharaan. Ini termasuk disetujui thirdparty layanan atau dukungan rekayasa in-house radiologi / pelatihan sebagai responden primer jika diinginkan. masalah persiapan Site mencakup rincian tentang daya yang diperlukan, AC / penyaringan, peralatan jejak, konfigurasi dari pembaca PSP, gambar skema awal, dll ketentuan garansi harus menentukan waktu respon di tempat yang diharapkan, dan waktu untuk resolusi dijamin dari setiap isu pemeliharaan dilaporkan. klausa Denda atas kegagalan untuk memenuhi tingkat yang diharapkan layanan dan pemeliharaan harus ditetapkan.
6.6.9 Aplikasi Pelatihan untuk teknolog, Ahli Radiologi, Fisikawan, Insinyur Klinis
referensi khusus untuk pelatihan aplikasi harus ditunjukkan, bahkan ketika vendor memiliki standar tingkat aplikasi pelatihan dengan penjualan peralatan. Minimal 1 minggu, di tempat Pelatihan ini direkomendasikan untuk teknologi (termasuk jam shift kerja yang diperlukan). Ini harus diikuti oleh minggu berikutnya bantuan penyegaran sekitar 1 sampai 2 bulan setelah awal pelatihan. Sering kali, sebuah super-teknologi ditetapkan untuk pelatihan tingkat lanjut di fasilitas pabrik. Ahli radiologi harus berinteraksi dengan spesialis aplikasi pada startup awal sistem untuk mengimplementasikan algoritma gambar tertentu proses yang tepat untuk pemeriksaan masing-masing. Fisikawan harus menyadari fungsi tuning algoritma pengolahan dan diinstruksikan pada pengolahan variabel, efek pada penampilan gambar, dan prosedur penyesuaian. Rumah Sakit rekayasa staf harus dilatih untuk sederhana tugas-tugas pemeliharaan preventif dan masalah error recovery. Dalam Selain itu, individu juga harus memiliki pilihan untuk mengikuti program pelatihan yang dirancang untuk pemeliharaan preventif dan perbaikan sistem yang mendalam, terutama dengan tidak adanya jaminan perjanjian.
7. PELAKSANAAN KLINIS ISU
7.1 Harapan dan Realitas
Manfaat diantisipasi oleh pengenalan sistem PSP dalam praktek klinis bergantung pada dimaksudkan peran. Ketika PSP radiografi diperkenalkan sebagai pengganti layar film sebagai detektor, pengguna mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan dari konsistensi peningkatan dan penurunan angka mengulang saat dibandingkan dengan radiografi konvensional. Ketika PSP radiografi diperkenalkan untuk memberikan fleksibilitas dalam penyajian gambar, pengguna mengharapkan untuk memperoleh manfaat dari kemampuan untuk memproses ulang gambar digital. Ketika PSP radiografi diperkenalkan untuk menggantikan film dengan digital arsip, pengguna mengharapkan untuk memperoleh manfaat dari kenyamanan menyimpan gambar dalam bentuk elektronik. Ketika PSP radiografi diperkenalkan untuk menggantikan film dengan distribusi gambar digital dan menampilkan sistem, pengguna berharap dapat mengandalkan pada gambar PSP khusus untuk akuisisi radiografi biasa pemeriksaan.
Penerimaan klinis radiografi PSP sebagian bergantung pada persepsi dari perbandingan dengan konvensional-film layar untuk tugas-tugas serupa. Satu manfaat radiografi PSP atas screenfilm adalah kemampuan untuk memodifikasi tampilan gambar digital untuk meningkatkan conspicuity dari klinis fitur. Namun, tidak ada kesepakatan universal pada set nilai optimal pengolahan untuk pemeriksaan. Pengaruh pengolahan tampilan tergantung pada teknik radiografi, dan terlalu banyak "pengolahan" dapat menghasilkan hasil yang tidak diinginkan. Kemampuan untuk operator berpengetahuan untuk mengubah default pengolahan memperkenalkan masalah manajemen konfigurasi: untuk konsistensi, penting untuk menjamin bahwa proses default yang sama dimuat di semua mesin PSP dan identifikasi terminal. Perbedaan dalam metode pengolahan antara produsen berarti PSP gambar yang dihasilkan oleh teknik radiografi identik dengan subjek yang sama mungkin tidak memiliki penampilan yang sama dengan sistem PSP dari vendor yang berbeda. Perbandingan pemeriksaan atas waktu harus memiliki parameter pengolahan gambar yang sama untuk membantu diagnosis klinis konsisten.
7.2 Masalah Teknis
Karena langkah pertama dalam pengolahan gambar PSP adalah untuk menemukan bidang paparan dan mengabaikan sinyal di luar lapangan, posisi pasien, collimation x ray beam, dan konvergensi cahaya lapangan dan lapangan x-ray lebih penting daripada di layar-film pencitraan. Umumnya, anatomi bunga harus berpusat pada IP, collimation harus digunakan untuk mengurangi jumlah balok yang unattenuated oleh subjek; collimation harus simetris dan sejajar dengan tepi dari kaset. Bila gambar yang diperoleh tanpa batas collimation di satu sisi IP, rutin menemukan seringkali akan gagal untuk mengenali batas yang benar dan menghasilkan realistis histogram, dan menyebabkan kesalahan scaling. Kadang-kadang anatomi bunga tidak selalu bisa berpusat pada IP dan collimation tidak dapat simetris atau paralel, misalnya, siku. Saat ini teknologi (tahun 2000 dan seterusnya) PSP sistem yang lebih toleran untuk kasus-kasus tersebut. Selain itu, adalah bijaksana untuk mendapatkan hanya satu gambar per piring fosfor, tetapi ada beberapa sistem yang dapat efektif menangani beberapa eksposur. Ketika seseorang mempertimbangkan potensi untuk membingungkan PSP pembaca dengan beberapa gambar per piring, dan resolusi spasial agak lebih baik untuk yang lebih kecil kaset, disarankan untuk proyek pandangan tunggal pada kaset terkecil mungkin, terutama untuk ujian ekstremitas menekankan tulang daripada jaringan lunak. Jika gambar digital harus dilihat pada perangkat lunak-copy, gambar terpisah dapat dimanipulasi secara mandiri, tidak seperti beberapa gambar pada detektor tunggal (layar). Jika beberapa tampilan yang akan digunakan, akan sangat membantu untuk menempatkan hanya serupa pandangan tentang detektor diberikan. Algoritma pembaca PSP mungkin dapat memisahkan pandangan untuk analisis histogram, tetapi pengolahan tampilan yang sesuai dipilih untuk satu tampilan harus diterapkan untuk semua.
Tidak seperti layar film radiografi, ukuran kaset yang dipilih dapat memiliki diucapkan pengaruh pada resolusi gambar, terutama bagi pembaca PSP tua, di mana output matriks tetap dan sampling spasial disesuaikan agar sesuai dengan dimensi detektor. Sistem baru dengan tetap sampling spasial memiliki ukuran gambar matriks yang bervariasi sesuai dengan dimensi pelat imaging, dan resolusi spasial tidak tergantung dari ukuran detektor. Dalam beberapa kasus, output gambar yang dikirim ke PACS berkurang dengan rata-rata piksel gambar yang diakuisisi pada workstation gambar QC. Untuk Misalnya, 35 x 43 cm gambar dengan 100 sampling µm (3500 x 4300) sering dikonversi untuk  200 µm (1750 x 2150), yang mengurangi resolusi dengan faktor 2 tetapi mengurangi ukuran gambar oleh faktor 4. Ada efek lain untuk film hard copy, tergantung pada format laser Printer dan ukuran film: gambar diperoleh dengan kaset yang lebih kecil dapat disajikan pada perbesaran 100%, sedangkan dari kaset terbesar dapat disajikan dalam ukuran berkurang.
IP dari generasi yang berbeda berbeda dalam menangkap x-ray mereka dan karakteristik yang menghasilkan cahaya, sehingga pembaca harus dikalibrasi PSP khusus untuk jenis detektor tunggal. Beberapa detektor mungkin tidak sesuai untuk model pembaca PSP tertentu karena sinar laser karakteristik atau konfigurasi hardware. Adalah penting untuk menyadari bahwa, sementara produsen mungkin hanya memasok generasi IP saat ini, mungkin ada IP dari generasi lain di sirkulasi. operasi klinis dengan generasi campuran detektor harus dihindari kecuali jika dapat ditunjukkan bahwa keragaman dalam kualitas gambar hasil pada dasarnya tidak terpengaruh.
7.3 X-ray Scatter dan Seleksi Grid
K rendah tepi detektor PSP menggunakan BaFBr (Eu) (k-pinggir Ba pada 37 keV) dapat memberikan sebuah kepekaan yang lebih besar untuk menyebarkan dari layar film. Versi awal kaset PSP tidak memiliki cukup backscatter kontrol, yang pada gilirannya memberikan kontribusi terhadap pembentukan artifacts.16 ketakutan tentang tersebar telah menyebabkan beberapa praktisi untuk merekomendasikan pengurangan grid tersebar untuk samping tempat tidur semua ujian tanpa memperhatikan ketebalan pasien.
Pemilihan grid tetap sesuai untuk detektor PSP bermasalah. Tidak ada universal kesepakatan tentang apa jenis grid, terfokus, paralel, atau crosshatch; berapa rasio grid; parak bahan, atau grid frekuensi untuk digunakan. Grid 103-line-per-inci tujuan umum menyajikan berkala sinyal dari sekitar 2 pasang garis per mm (4 baris / mm). Karena grid tidak benar-benar sinusoidal, komponen frekuensi yang lebih tinggi di luar frekuensi dasar yang hadir, baik di luar batas frekuensi Nyquist yang dikenakan oleh aperture detektor dan pitch sampling. Ini frekuensi yang lebih tinggi sinyal dapat alias, menyebabkan munculnya garis-garis grid frekuensi yang lebih rendah dan pola moiré ditumpangkan pada gambar, khususnya di lambat-scan arah, sebagai "anti aliasing" sinyal filter pengolahan tidak dapat diterapkan. Secara umum, oleh karena itu, garis grid harus berorientasi tegak lurus untuk scan arah untuk mengurangi aliasing. Beberapa produsen merekomendasikan frekuensi tinggi grid stasioner, yang lebih mahal dan sulit untuk digunakan secara klinis. Pada lebih tinggi frekuensi, grid rasio yang lebih tinggi diperlukan untuk mendapatkan pembersihan menyebar setara dibandingkan dengan frekuensi rendah grid, yang juga memiliki faktor Bucky yang lebih tinggi (denda dosis).71 Namun, dalam situasi tertentu, cutoff grid yang lebih signifikan masalah dari aliasing. Misalnya, dalam aplikasi seperti samping tempat tidur radiografi, grid cutoff (penyerapan radiasi primer) yang disebabkan oleh grid miring dapat bermasalah, terutama untuk pencitraan lintas-bijaksana dada, menghasilkan kualitas gambar yang sangat miskin. decubitus grid (grid dengan strip mengarah sejajar dengan dimensi singkat grid) dapat sangat berguna dalam mengurangi cutoff grid untuk akuisisi ini gambar lintas yang bijaksana, karena posisi kaset dan topi grid kurang kritis dalam arah tengkorak-ekor dalam situasi ini. Selain itu, histogram Analisis dapat menghasilkan hasil yang berbeda dengan dan tanpa grid. Khusus menu pilihan (atau pengolahan algoritma) harus dipertimbangkan untuk grid dan ujian non-grid untuk menghasilkan hasil yang optimal.
Tampilan gambar ukuran PSP berkurang pada monitor yang menghilangkan data piksel (misalnya, menghilangkan setiap pixel lain dan setiap baris yang lain, bukannya berhemat rata-rata) menghasilkan moirĂ© artefak frekuensi variabel dengan grid tetap. Hal ini terutama terlihat pada thumbnail atau mengurangi ukuran gambar yang digunakan oleh teknologis. Hanya dengan menampilkan gambar ukuran penuh melakukan artefak moirĂ© menghilang, sehingga dalam kasus ini penting untuk menginstruksikan teknologi dari kemungkinan ini. penggunaan Grid di samping tempat tidur radiografi masalah tertentu dengan dada panjang-bijaksana imaging, dimana cutoff grid dapat dengan mudah terjadi ketika grid sedikit miring relatif terhadap sinar-x  balok pusat sumbu. Linear grid berorientasi pada arah sumbu pendek kurang rentan terhadap grid cutoff dan harus dipertimbangkan untuk digunakan.
7.4 Paparan Radiasi
PSP saat ini sistem cenderung membutuhkan lebih banyak radiasi untuk menghasilkan gambar dengan kualitas setara dibandingkan dengan kecepatan 400-sistem layar-film langka-bumi di hari ini umum digunakan. sistem PSP jauh lebih toleran terhadap teknik yang tidak tepat dari layar film, dan mampu memproduksi gambar diagnostik kualitas dalam kondisi di bawah-dan paparan over-yang akan memerlukan pemeriksaan ulang menggunakan layar film. Dengan kata lain, di tangan yang berpengalaman pengguna, pencitraan PSP memungkinkan pilihan eksposur. Toleransi faktor eksposur yang tidakpantas dengan radiografi PSP adalah pedang bermata dua: di bawah-dan overexposures tidak jelas dari tampilan gambar PSP dinormalisasi. Alih-alih sebuah film terang atau gelap, ketergantungan pada Indeks pajanan diturunkan berdasarkan hasil dari proses normalisasi perlu memonitor kecepatan detektor efektif, dan secara tidak langsung paparan radiasi pasien. Indeks ini berbeda antara produsen dan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pembacaan dan pengolahan tampilan perangkat PSP. Harus ada pemahaman menyeluruh eksposur indikator dan bagaimana merekaberhubungan dengan estimasi (setara) detektor kecepatan dan dosis pasien (mirip untuk perkiraan jalan bagi detektor-film layar ditentukan) sebagaimana dijelaskan dalam bagian 4.2 dan 4.3. Dari manajemen radiasi calon, sangat penting untuk melaporkan indeks paparan dengan gambar dalam praktek klinis radiografi PSP. Sebuah metode untuk monitoring berkala indikator eksposur kejadian untuk mengidentifikasi tren yang tidak diinginkan teknik yang tidak tepat (Khususnya overexposures, yang lebih sulit untuk mengidentifikasi oleh inspeksi visual gambar) sangat penting. Indeks pajanan harus dilindungi dari perubahan, dan audit log sangat dianjurkan. Kemampuan ini mungkin atau mungkin tidak tersedia pada sistem saat ini, tergantung pada peralatan yang spesifik dan produsen, tetapi pertimbangan untuk pembelian di masa depan persyaratan.
7.5 Phototimer Kalibrasi
Dalam situasi klinis yang paling, metode utama kontrol eksposur faktor phototimer itu, juga dikenal sebagai kontrol eksposur otomatis (AEC). Secara tradisional, phototimers telah dirancang untuk memberikan kepadatan optik konstan untuk berbagai kV dan kombinasi redaman. Hal ini mensyaratkan bahwa eksposur ke detektor gambar dikendalikan dengan cara yang sesuai untuk respon energi dari detektor yang digunakan. Adalah penting untuk mengakui bahwa respon detektor PSP berbeda dari kebanyakan film layar detektor konvensional. Bila pengaturan sebuah stasiun phototimer untuk digunakan dengan perangkat PSP, tujuannya harus untuk menghasilkan sebuah konstanta nilai pixel untuk berbagai kV dan kombinasi redaman. Tujuan ini dapat dipenuhi oleh beberapa metode.
(1) Jika memungkinkan, otomatis menonaktifkan berkisar selama kalibrasi phototimer. Di bawah ini kondisi, respon PSP (nilai pixel) dapat berhubungan dengan detektor dosis serap. kalibrasi Phototimer kemudian dapat dilanjutkan dengan cara yang identik dengan sistem layar-film menggunakan  nilai piksel (atau hard copy OD ketika menggunakan printer laser) sebagai variabel output yang akan disesuaikan.
(2) Kalibrasi respon indeks eksposur sesuai dengan rekomendasi produsen (kVp, filtrasi, dll). Gunakan nilai indeks eksposur sebagai cara untuk menyesuaikan sensitivitas phototimer yang melalui diulang eksposur dan pengukuran IP sampai eksposur yang dikehendaki nilai indeks achieved.48 Perangkat kalibrasi diperkenalkan pada tahun 2004 untuk melakukan jenis pengukuran secara elektronik dengan meniru karakteristik fosfor PSP, pemantauan intensitas PSL, dan memberikan nilai eksposur indeks setara di bawah study.72
(3) Pasien (Hantu) paparan keluar dapat digunakan sebagai variabel output yang akan dikendalikan. Kalibrasi Sistem menggunakan kriteria SNR bisa followed.73
7.6 Sistem PSP Antarmuka untuk PACS
sistem PSP merupakan dasar untuk proyeksi digital imaging dalam lingkungan klinis.
Interfacing sistem PSP melibatkan beberapa komponen, di samping pembaca PSP:
(1) Gambar workstation dan pengolahan modul berisi interface ke Radiologi Sistem Informasi (RIS adalah database pasien dan informasi pemeriksaan, dan juga menyediakan kemampuan penjadwalan) dan pengarsipan gambar dan komunikasi sistem (PACS adalah sistem distribusi repositori dan elektronik untuk gambar digital yang dihasilkan oleh sistem PSP). Dengan teknologi saat ini, yang didedikasikan workstation menerima gambar dari pembaca PSP menggunakan vendor proprietary format, berlaku pengolahan gambar yang sesuai, dan tag gambar dengan pasien demografis informasi dan format gambar, ukuran, dan informasi bit kedalaman antara deskriptor lain.
(2) interface Modalitas daftar kerja ke RIS dan PACS menghasilkan informasi untuk teknolog menunjukkan pemeriksaan dijadwalkan. Antarmuka ini sering difasilitasi  oleh seorang "broker," PACS produk tujuan umum yang menafsirkan komunikasi HL72 data stream dari RIS dan menghasilkan DICOM Modalitas Daftar Pekerjaan (MWL) komunikasi di terminal ID atau workstation untuk secara langsung pasien masukan demografi terkait dengan gambar dan informasi pemeriksaan. MWL memungkinkan teknolog untuk memilih pasien yang akan dicitrakan dengan nama, nomor aksesi (a nomor yang dihasilkan oleh RIS yang secara eksplisit menunjuk ke suatu pemeriksaan tertentu), atau nomor rekam medis, antara indikator lain.
(3) Antarmuka DICOM ke PACS menyediakan hubungan komunikasi antara PSP pembaca, workstation PSP, database PACS, dan arsip PACS. The interface menentukan format digital dari informasi gambar, studi unik informasi mengenai kriteria pasien dan pemeriksaan, instruksi pada komunikasi antara workstation PSP dan arsip PACS, dan rincian lain yang berada di luar lingkup dokumen ini. Selama instalasi awal adalah suatu keharusan bahwa antarmuka ini secara menyeluruh diperiksa terhadap spesifikasi dan harapan (Misalnya, laporan DICOM kesesuaian) untuk menjamin fungsionalitas dari sistem lingkungan PACS.
7.7 Technologist Pelatihan
Ketika PSP radiografi dimasukkan ke dalam sebuah operasi radiografi konvensional teknolog, awal pelatihan essential.74 teknolog harus memahami pentingnya memilih pemeriksaan yang tepat, harus belajar untuk mengakui set baru artefak, dan harus memiliki beberapa ide bagaimana memperbaiki inferior images.75 tindakan yang tepat dengan sistem PSP sering anti-intuitif untuk teknologi berpengalaman di layar-film radiografi. Seperti pergantian personil terjadi, ketentuan pelatihan ulang harus dilakukan, karena tenaga banyak orang akan datang dari film berbasis pengalaman.
7.8 Penerimaan radiolog
Ada beberapa faktor negatif yang mempengaruhi penerimaan ahli radiologi dari radiografi PSP relatif untuk pencitraan layar-film: (1) Sampai saat ini, ahli radiologi dilatih untuk melihat fitur klinis pada film; (2) American College of Radiology (ACR) file pengajaran seluruhnya terdiri dari screenfilm gambar; dan (3) untuk American Dewan Radiology (ABR) sertifikasi mereka harus menunjukkan kemampuan untuk menguji gambar layar film. gambar PSP memiliki penampilan yang berbeda dari layar-film, namun ketika secara optimal disesuaikan, sistem PSP memberikan kualitas gambar yang mirip dengan layar-film yang optimal teknologi, dan juga memberikan kemampuan untuk antarmuka langsung ke gambar digital jaringan / PACS lingkungan. Untuk memastikan penyesuaian optimal dan kualitas gambar, pengujian penerimaan dan pengendalian mutu berkala harus dilaksanakan.
8. PENERIMAAN PENGUJIAN
Tes Penerimaan dari sistem PSP adalah langkah pertama dan penting terhadap pelaksanaan klinis. Verifikasi fungsi yang tepat, kepatuhan terhadap spesifikasi fungsional yang diterbitkan oleh produsen, dokumentasi laporan, demonstrasi pelatihan personil, serta pembentukan standar uji pengawasan mutu selanjutnya menyusun alasan untuk prosedur ini. Beberapa referensi tentang PSP pengujian sistem penerimaan yang tersedia di literature. 56 ,76-83 referensi oleh Samei et al.56 menggunakan sebuah draft awal dokumen ini kelompok tugas dan menyediakan disarankan kriteria dan tes untuk penilaian kuantitatif sistem PSP. Juga tersedia spreadsheet ditulis oleh Dr Samei84 yang dapat digunakan oleh fisikawan untuk memasukkan data, menganalisa hasil, dan untuk menentukan kriteria penerimaan seperti yang disarankan di sini, atau untuk menetapkan kriteria yang fisikawan dapat menentukan independen. Sebagian besar tes yang dijelaskan dalam dokumen ini kelompok tugas secara langsung berlaku untuk kaset-based, "titik-scan" sistem PSP. Dengan kemajuan teknologi, dual-side pembacaan, "cassetteless" PSP sistem, dan "garis-scan sistem" sekarang dalam lingkungan klinis. Adaptasi sistem ini sangat mudah, dengan hanya sedikit perubahan yang diperlukan dalam dijelaskan tes.
8.1 Awal Komunikasi dengan Vendor Engineer/ Spesialis
Sebelum memulai prosedur penerimaan tes, garis besar tes tertentu yang harus dicapai harus disediakan untuk insinyur pelayanan selama instalasi. Teliti aplikasi manual dan dokumentasi lain yang menyediakan informasi tentang sistem PSP, instruksi untuk digunakan, dan spesifikasi sistem sangat penting. Sebuah daftar terperinci dari komponen, peripheral, dan pilihan disampaikan dengan sistem harus tersedia. Komunikasi dengan layanan insinyur, personil aplikasi, dan perwakilan penjualan sangat membantu dalam mendapatkan pengetahuan tentang sistem, kemampuannya, dan pilihan.
8.2 Persiapan dan Penyesuaian awal untuk Pengukuran Test Penerimaan
Ada sejumlah penyesuaian dan kalibrasi yang harus terjadi pada unit PSP sebelum penerimaan tes dan klinis service.77 Penyesuaian ini biasanya vendor spesifik, dan harus dicapai dalam konser dengan insinyur layanan pada awal penerimaan prosedur pengujian. DICOM perjanjian pernyataan kesesuaian dan fungsionalitas MWL (RIS /PACS broker antarmuka melalui HL7 komunikasi) harus diverifikasi untuk beroperasi dengan baik. PSP tes penerimaan tidak secara eksplisit menjelaskan tes untuk printer laser hard copy dan softcopy komponen tampilan, yang juga sangat penting.
8.2.1 Kustomisasi Perekaman Data alfanumerik
Demografis informasi yang tercantum pada setiap film dicetak atau gambar yang ditampilkan harus dikaji ulang dan diperiksa keakuratannya. Informasi mencakup, namun tidak terbatas pada, rumah sakit nama, identifikasi mesin, menampilkan parameter pengolahan, informasi paparan indeks, tanggal, dan waktu.
8.2.2 Penyesuaian Recording Device Hard-Copy
Dalam situasi di mana diagnosis primer dilakukan dengan laser film hard copy yang dihasilkan dari data digital yang diperoleh, langkah-langkah berikut ini harus diperiksa untuk memastikan beroperasi dengan baik.
(1) gambar film ini benar diposisikan pada film.
(2) variasi Shading disebabkan oleh non-keseragaman dalam intensitas cahaya laser di seluruh film sangat minim.
(3) Processor kimia dipertahankan pada tingkat yang optimal.
(4) kalibrasi laser internal berada dalam batas toleransi yang ditentukan oleh vendor.
Ada biasanya akan menguji sistem yang dihasilkan scan tersedia untuk membantu dalam verifikasi parameter ini. Dengan tidak adanya tes internal yang sesuai scan, pola uji (seperti TG18-QC70 atau SMPTE85) dapat dicetak dari workstation PACS untuk memverifikasi kalibrasi printer stabilitas.
8.2.3 Film Processor dan Tes Laser Printer
Sebuah audit prosesor film memerlukan verifikasi aktivitas kimia yang tepat, tingkat pengisian, pengembang suhu, dan kurangnya artefak yang dihasilkan prosesor untuk sistem basah-kimia. Prosesor film harus dievaluasi sesuai dengan rekomendasi kualitas pabrikan jaminan serta metode yang digariskan dalam kimia literature.86-88 Film prosesor dan suhu pengembang mempengaruhi nilai OD dari film dicetak. Disarankan untuk uji independen kinerja prosesor dengan metode strip sensitometric pada setiap hari untuk secara mingguan, tergantung menggunakan sistem. Ini akan mengizinkan semua potensi masalah dengan film prosesor untuk secara unik diidentifikasi dan dipisahkan dari yang disebabkan oleh hardware di sistem PSP misadjustment. Dry laser sistem dengan cepat menggantikan sistem basah-kimia dalam lingkungan klinis. Sistem ini pengolahan diri tidak menghasilkan limbah kimia, film tersebut mengalami internal "self-processing." 89 Stabilitas sistem laser kering dan kurangnya pembuangan limbah kimia keuntungan yang berbeda melalui sistem laser basah, meskipun biaya film mungkin agak higher.90
8.2.4 Kalibrasi Printer Laser dan Parameter LUT
Kalibrasi laser printer biasanya dilakukan dengan built-in sensitometer untuk membuat berbagai langkah OD yang diukur dengan densitometer dikalibrasi. Dalam beberapa printer, densitometer tersebut juga merupakan bagian dari unit dan memungkinkan penyesuaian kalibrasi otomatis. Dengan pengujian penerimaan, maka printer laser harus diuji dalam mode "manual" menggunakan densitometer dikalibrasi dengan lasergenerated sensitometry strip dan dibandingkan dengan "otomatis" metode. Jika nilai-nilai jatuh luar kepadatan disarankan berkisar seperti yang ditentukan oleh pabrikan (nilai khas Dmin ± 0.03; rendah kepadatan ~ 0.45 ± 0.07; pertengahan kepadatan ~ 1.20 ± 0.15;  kepadatan tinggi ~ 2.20 ± 0.15), koreksi (kalibrasi) algoritma harus dipanggil pada printer laser film (sering di bawah bimbingan insinyur jasa) dan uji ulang. Untuk gagal kedua, permintaan perbaikan harus dimulai sebelum melakukan tes penerimaan lainnya. Dalam situasi tertentu, laser printer dapat mengkompensasi variasi kimia prosesor film atau kerusakan yang pada akhirnya mengarah kegagalan bencana (terutama dengan printer basah-kimia laser). Hal ini penting, karena itu, untuk menentukan tingkat kompensasi yang dilaksanakan oleh subsistem laser ketika di semua kemungkinan. Memastikan tampilan gambar yang konsisten pada gambar film dan pada workstation tampilan gambar secara historis proses yang sulit, memerlukan banyak printer LUT penduduk di laser printer sistem yang dirancang untuk modalitas spesifik, produsen, dan gambar presentasi, semua yang harus secara khusus dipilih berdasarkan kasus per kasus. fisika itu harus memverifikasi bahwa presentasi gambar yang sesuai diperoleh dengan LUT printer yang sangat cocok penampilan isi informasi di monitor workstation dikalibrasi PSP (lihat bagian 8.2.5), yang sering memerlukan interaksi dengan produsen printer untuk seleksi dan penyesuaian. Dalam lingkungan PACS, metode terbaik untuk memastikan gambar presentasi konsisten adalah mengkalibrasi semua printer (dan menampilkan monitor) dengan fungsi layar grayscale DICOM standar (GSDF), 61,91 dan langsung menggunakan  presentasi p-nilai ke drive printer dan untuk membuat grayscale nilai-nilai secara konsisten.
8.2.5 Gambar Workstation Tampilan Monitor Kalibrasi / Pengujian Resolusi
Dalam lingkungan soft-copy, workstation layar adalah link kritis dalam kualitas gambar secara keseluruhan verifikasi sistem PSP. Daftar singkat barang yang harus dievaluasi awalnya dan sering melalui tes QC adalah:
• Penyesuaian kinerja monitor dengan mengkalibrasi monitor ke DICOM grayscale fungsi tampilan standar (GSDF) dan kinerja memverifikasi dengan mengikuti yang AAPM TG 18 document 59, 70
• Kalibrasi LUT layar dan kesesuaian dengan DICOM PS3.1492
• Penentuan kontras resolusi spasial tinggi, baik di pusat dan perifer
• Penentuan distorsi geometris, terutama di pinggiran gambar
• Evaluasi output pencahayaan dengan pencahayaan meter
• Evaluasi kondisi pencahayaan ruangan dengan pencahayaan meter.
Perangkat keras dan perangkat lunak untuk melakukan tes ini harus ditentukan dalam pembelian asli perjanjian tersebut, yang disampaikan dengan sistem. Ini merupakan wilayah yang sangat penting untuk menampilkan gambar  dan evaluasi dari sistem PSP. Rekomendasi yang khusus bagi soft-copy penerimaan tampilan pengujian dan kontrol kualitas yang disediakan dalam kelompok tugas AAPM 18 documentation.59, 70
8.2.6 Evaluasi Sistem Antarmuka PSP: RIS dan PACS
Sebelum tes penerimaan tertentu, antarmuka ke RIS untuk DICOM Daftar Pekerjaan Modalitas (MWL) dan PACS untuk penyimpanan gambar dan distribusi elektronik harus diuji. Komunikasi dengan insinyur instalasi dan / atau spesialis aplikasi selama instalasi dan konfigurasi sistem adalah cara terbaik untuk memverifikasi interface. Benar transfer demografi pasien informasi, tanggal lahir, nomor aksesi, nomor rekam medis, jenis pemeriksaan, mengacu dokter, deskripsi lokasi, tanggal, waktu, dan item informasi lain harus diverifikasi di metadata terkandung dalam header DICOM. Meskipun sebagian besar produsen menggunakan informasi CR definisi objek (IOD), adalah digantikan oleh IOD DICOM "DX", dengan lebih kaya deskripsi detil gambar dan elemen wajib lebih banyak dari "CR" IOD.93 Gambar informasi yang dikirim ke PACS harus memiliki pengolahan gambar yang sesuai (misalnya, "Untuk Presentasi") atau mentah, tidak diproses "Untuk Pengolahan" data gambar), window default yang tepat / informasi tingkat dan grayscale penafsiran (misalnya, "nilai bunga (VOI) LUT"), ukuran gambar yang benar dan orientasi (sebagai dikirim dari workstation lokal), kecepatan transfer yang sesuai, dan rincian lainnya yang ditentukan dalam Perjanjian pembelian. Hal ini melibatkan kerjasama dengan personil yang mengawasi aspek-aspek lain dari PACS, termasuk Sistem Informasi dan manajer PACS yang sesuai.
8.2.7 Karakterisasi Beam X-ray
X-ray beam karakterisasi dan reproduktifitas adalah penting untuk menguji sensitivitas, linieritas, dan keseragaman respon sistem PSP. Sebuah sinar yang dihasilkan oleh sistem generator frekuensi tinggi disukai karena stabilitas dan akurasi yang sangat baik. Untuk sistem PSP tujuan umum, sebuah standar 80-kVp balok harus digunakan. Kebanyakan produsen merekomendasikan penambahan 0,5 sampai 1,0 mm Cu untuk balok untuk mensimulasikan penghapusan foton energi yang lebih rendah oleh pasien pada balok x-ray ditransmisikan, dan untuk membuat balok dari sistem x-ray yang berbeda lebih konsisten. Konsultasikan produsen spesifik 'rekomendasi untuk penyaringan balok, jika yang berbeda filtrasi balok digunakan, memastikan bahwa sistem awalnya memenuhi spesifikasi dari pabrikan dalam hal poin kalibrasi sebelum kalibrasi unit. (Catatan: AAPM TG 116 ini merekomendasikan penggunaan sandwich filter 1 mm Al, 1 mm Cu, 1 mm Al) .51 Sebuah balok identik, balok atau hampir identik, harus menjadi bagian dari semua pengujian QC berikutnya dan pemantauan kinerja sistem PSP. Juga, pada saat pengujian penerimaan, identifikasi beberapa gambar detektor harus disisihkan dan dijaga untuk teknologis dan menggunakan satu-satunya ahli fisika di QC pengujian sangat dianjurkan. Untuk sistem khusus PSP, lebih tepat balok harus ditandai dan digunakan (misalnya, 110 hingga 120 kVp untuk sistem dada PSP berdedikasi, dan 25 kVp untuk sebuah mamografi berdedikasi sistem PSP), dengan filtrasi ditambahkan sesuai (pada kebijaksanaan ahli fisika).
Sensitivitas dan linieritas Pengujian harus tantangan PSP respon sistem di bawah kondisi wakil dari lingkungan klinis. Untuk membantu reproduktifitas, filter 1 mm Cu + 1 mm Al dianjurkan untuk CR diagnostik umum. Filter harus ditempatkan di kolimator dengan sisi tembaga menghadap tabung x-ray. tes keseragaman Gambar bisa dilakukan dengan atau tanpa filter.
8.3 Peralatan Tetap Diperlukan untuk Evaluasi Penerimaan
Tabel 1 mencantumkan persyaratan minimum alat dan peralatan untuk evaluasi penerimaan.
Tabel 1. Fitur Peralatan dan Alat untuk Tes Penerimaan PSP Pertunjukan
• dikalibrasi x-ray source
• perangkat hard-/soft-copy tampilan dikalibrasi
• Densitometer untuk hard copy film evaluasi
• Tembaga filter dan filter aluminium
• dikalibrasi ion chamber dan uji berdiri
• Produsen yang disetujui layar larutan pembersih / kain
• Dua metrik-dikalibrasi penguasa baja 30-cm (laser jitter dan akurasi jarak)
• kontras tinggi resolusi line-pasangan hantu, 4 ° tipe sektor (sampai 5 lp / mm)
• Low-kontras hantu (misalnya, Leeds TO.12, 94 UAB hantu, 95 buatan sendiri)
• Produsen-direkomendasikan PSP hantu untuk pengujian kontrol kualitas secara berkala *
• Screen-kontak kawat pola
• blok memimpin Kecil, ~ 5 cm x ~5 cm x ~ 0,3 cm untuk uji penghapusan ketelitian
• Antiscatter grid (10:1 atau 12:1, ~ 100 baris / inci)
• Spacer blok (4) dari 5 cm x 5 cm x 20 cm (untuk meningkatkan kaset pencitraan dari lantai)
• Memimpin apron atau lembaran timah, 35 x 43 cm (untuk mengontrol backscatter)
• antropomorfis hantu (kaki, tangan, panggul, dada, jika tersedia)
• Timer (stop watch), pita pengukur, senter, tape
• ≥ 10X pembesaran pembesar dengan 0,1 mm graticule
* Gunakan produsen QC phantom (s) untuk memverifikasi produsen disediakan spesifikasi peralatan dan untuk menetapkan data dasar nilai untuk pengujian kontrol kualitas.
* UAB: Universitas Birmingham Alabama.
8.4 Prosedur Pengujian Tertentu
Fitur tes penerimaan tercantum dalam Tabel 2.
Tabel 2. Fitur Pengujian Prosedur untuk Sistem PSP
1. Komponen dan Imaging Plate Inspeksi Fisik dan Inventarisasi
2. Imaging Plate Dark Kebisingan dan Keseragaman
3. Paparan Indikator Kalibrasi
4. Linearitas dan Respon Auto-mulai
5. Laser Beam Fungsi
6. Membatasi Keseragaman Resolusi dan Resolusi
7. Kebisingan dan Resolusi Rendah Kontras
8. Akurasi spasial
9. Penghapusan ketelitian
10. Aliasing / Grid Respon
11. IP Throughput
12. Positioning dan Kesalahan Collimation
Banyak dari tes ini membutuhkan paparan x-ray untuk IP dengan cara yang dikenal dan direproduksi. Pengaturan direkomendasikan diilustrasikan pada Gambar 21. Sebuah sumber x-ray dikalibrasi dengan direproduksi output harus digunakan dan jarak sumber gambar (SID) minimal 180 cm (untuk meminimalkan perbedaan balok dan variasi tumit efek) yang diinginkan, dengan poros tengah berpusat ke IP tersebut. Direkomendasikan adalah penggunaan attenuator timbal (celemek timah hitam atau lembaran timbal) untuk meminimalkan backscatter dan spacer yang IP berada di atas lantai pada jarak 180 cm. X-ray tube kolimator harus disesuaikan dengan setidaknya margin 5-cm di luar dari alamat IP. Pengukuran paparan output pertama ditentukan sepanjang sumbu pusat dari sinar x-ray udara bebas di-, di atas  IP, sekitar jarak sumber-ruang 125-cm (SCD),dan dikoreksi oleh falloff persegi terbalik menentukan eksposur insiden pada IP. Penyesuaian dari kVp dan mA (dengan tambahan filtrasi menambahkan, sebagai diperlukan) untuk mencapai paparan diketahui kemudian ditentukan. Periksa awal reproducibility dengan lima risiko, koefisien variasi (COV) harus kurang dari 0,05, dinyatakan menggunakan direproduksi lebih x-ray tube / generator. ruang akan dipindahkan ke pinggiran medan (dalam berkas tetapi di luar daerah pusat dari alamat IP), dan lima eksposur ulangi dibuat untuk memberikan "rasio off-axis" pengukuran relatif terhadap posisi sentral. Pastikan COV <0,05, dan menggunakan rasio untuk benar untuk eksposur sepanjang sumbu pusat. Terukur nilai eksposur di pinggir lapangan akan dikonversi ke paparan kejadian IP sebagai:
Central paparan IP = diukur paparan perifer x (SID / SCD)2 x rasio off-axis. 
Gambar 21. Fitur akuisisi geometri untuk mengungkap PSP IP. Lihat teks untuk rincian pada posisi ion ruang. The SCD dari 127 cm sewenang-wenang (memberi jarak yang wajar dari focal spot dan detektor) dan hasil dalam faktor koreksi 0,50 terbalik persegi.
CATATAN: Pada Tabel 3-13, tidak ada preferensi dimaksudkan diberikan kepada produsen apapun. Pada saat karya asli dari kelompok tugas, ini adalah produsen dengan sistem yang paling digunakan secara klinis, dari mana spesifikasi dan hasil yang diperoleh. Lampiran A daftar tersedia produsen pada saat publikasi. Selain itu, nilai piksel (PV) dan nilai standar deviasi pixel (PVSD) adalah rata-rata dan standar penyimpangan nilai-nilai dalam ROI ditentukan oleh pengguna. Untuk beberapa produsen, nilai-nilai ini tidak mudah diperoleh, yang mengharuskan analisis gambar pada sistem komputer yang terpisah independen dari QC workstation. Tabel [3-13 dalam laporan ini adalah diadaptasi dari Tabel III-XV di referensi 56: E. Samei, JA Seibert, CE Willis, MJ Flynn, E. Mah, dan K. L. Junck. "Evaluasi kinerja sistem radiografi dihitung." Phys Med 28:361-371 (2001), dengan izin dari AAPM.]
8.4.1 Komponen Persediaan
Imaging pelat, kaset, perangkat keras, dan dokumentasi terkait disampaikan dengan sistem harus diinventarisasi dan diperiksa. Produk untuk memeriksa termasuk instalasi yang tepat dari utama unit, prosesor, saluran listrik, saluran pembuangan, pasokan air, pengembang tangki fixer / penambahan, selang sambungan, dan pendingin udara lingkungan. Pelat fosfor sangat rentan untuk kesalahan penanganan. Sebuah inspeksi, hati-hati visual setiap piring diperlukan. Permukaan cacat atau goresan dicatat sebagai ditemukan, dan login pada daftar persediaan dengan serial yang sesuai nomor. Setiap kaset juga harus diperiksa untuk sekrup yang longgar atau menonjol atau pengencang. Sertakan semua temuan dalam laporan pengujian penerimaan akhir.
8.4.2 Plate Imaging Dark Kebisingan dan Keseragaman
Semua IP dalam persediaan yang pertama harus dihapus dengan siklus penghapusan penuh untuk memastikan penghapusan semua sisa sinyal dari radiasi latar belakang atau sumber lain. Subsistem unit penghapusan biasanya terdiri dari natrium tekanan tinggi atau lampu neon (ini tergantung pada produsen dan model angka). Setelah penghapusan, beberapa pelat (misalnya, tiga sampai lima) harus dipindai menggunakan algoritma penskalaan otomatis atau algoritma scaling tetap untuk mendorong keuntungan sistem untuk maksimum. Pada beberapa sistem, sebuah "gelap-saat" situasi menyebabkan penyesuaian otomatis dari pembacaan teknik untuk lintang luas, eksposur nominal, dengan penguatan sinyal sedikit atau tidak ada. Dalam kasus ini, menggunakan teknik manual tetap dan drive sistem untuk sinyal amplifikasi tinggi.
Pengujian parameter tercantum pada Tabel 3 untuk uji kebisingan gelap untuk tiga produsen utama unit PSP. Gambar lunak atau hard copy yang dihasilkan untuk setiap IP harus menunjukkan yang jelas, seragam, gambar artefak-bebas bila dilihat dengan lebar jendela klinis dan pengaturan tingkat. Paparan indikator (untuk pemrosesan otomatis) harus memiliki 0 (atau null) nilai eksposur. Jelas artefak, shading kepadatan, atau non-keseragaman hadir pada setiap output gambar harus dievaluasi lebih lanjut. Jika lebih dari dua lempeng uji set punya masalah, semua pelat di inventarisasi harus diuji. Reproducible artefak pada sejumlah gambar atau film, seperti seragam shading respon, menunjukkan subsistem laser, panduan koleksi lampu, papan memori, unit penghapusan, atau film berkabut masalah potensial (asumsi printer telah dievaluasi untuk keseragaman sebelum tes). Tindakan korektif diperlukan sebelum melanjutkan ke tes lainnya.
keseragaman Gambar memverifikasi respon yang memadai dari IP ke paparan insiden tinggi (~ 10 mR, 80 kVp, 0,5 mm Cu dan 1 mm Al, 180 cm SID) untuk mengungkapkan variasi dalam menanggapi x-ray. Pastikan bahwa eksposur tinggi tidak jenuh respon ADC (yaitu, semua piksel memiliki nilai maksimum, misalnya, 4095). Jika demikian, ulangi dengan eksposur yang lebih rendah secara bertahap sampai sebuah gambar yang sesuai diperoleh. Setiap pelat kaset / fosfor dalam persediaan ini berpusat kepada x-ray terkena balok dan seragam. Sebuah geometri direproduksi dan orientasi piring harus dipertahankan. Jika tumit variasi berpengaruh signifikan hadir, dua setengah eksposur sekuensial dengan orientasi kaset diputar oleh 180 ° diperlukan. Tes ini berlaku untuk semua IP dalam persediaan. Tabel 4 memberikan petunjuk untuk tes tertentu, konsultasikan dengan produsen untuk pengaturan khusus untuk akuisisi dan pengolahan.
Untuk output film (hard copy), kepadatan optik diukur di pusat setiap kuadran film dan di posisi tengah untuk menentukan kepadatan mutlak dan keseragaman spasial. Densitas film Central diterima jika dalam _0.10 OD dari nilai OD diprogram (biasanya 1,20). keseragaman spasial diterima ketika semua nilai OD yang diukur berada dalam ~ 10% dari OD rata-rata. Untuk evaluasi soft-copy gambar pada sebuah workstation, nilai rata rata digital setiap ROI harus berada dalam jarak 10% dari rata-rata global. Deviasi standar juga harus sama di masing-masing dari lima ROI.
TABEL 3 : Pengujian dan Penerimaan Kriteria Evaluasi Kebisingan Dark
Tabel 4. Pengujian dan Penerimaan Kriteria untuk Respon IP Keseragaman
Baik untuk copy-keras atau evaluasi soft-copy gambar, semua gambar harus diperiksa untuk bandeng, bintik hitam atau putih, dan lapisan. garis putus Scan yang terdeteksi sebagai lurus berkilau baris dan debu merupakan partikel kotoran / pada panduan lampu pickup, sebuah artefak yang cukup umum. "Unik" artefak biasanya ditelusuri dengan IP yang bersangkutan, sedangkan artefak tampil konsisten pada gambar beberapa atau semua cenderung karena peralatan (pembaca atau penulis komponen sistem). Untuk artefak diidentifikasi ke IP tertentu, melakukan pembersihan plat diikuti dengan penghapusan primer, dan kemudian tes ulang. Jika masalah (s) masih ada (s), IP harus dihapus dari layanan. Dalam kasus variasi konsisten dalam OD shading di film, paparan dari pelat yang sama di 180 ° orientasi akan membatalkan setiap variasi mungkin karena efek tumit tabung x-ray. Jika shading yang variasi masih berlanjut setelah tindakan ini, insinyur jasa harus melaksanakan koreksi shading kalibrasi. Kehadiran artefak foto menunjukkan kinerja optimal dan memerlukan tindakan korektif oleh personil layanan.
8.4.3 Indikator Paparan Akurasi Kalibrasi
Indikator eksposur adalah metode untuk menentukan ukuran pengganti yang setara detektor PSP radiografi kecepatan untuk eksposur yang diberikan. Insiden paparan piring ~ 1 mR digunakan untuk mendirikan "paparan indeks" akurasi. Penundaan waktu antara eksposur dan pembacaan (misalnya, 10 menit) diperlukan oleh beberapa produsen untuk mengurangi variasi dalam lag pendar, sementara lainnya tidak memiliki persyaratan seperti itu. Konsensus kelompok tugas merekomendasikan 10-menit penundaan. Selain itu, tidak ada standardisasi kualitas balok antara produsen, karena masing-masing memiliki kVp spesifik dan penyaringan tabung yang diperlukan untuk kalibrasi sistem mereka (berkonsultasi dengan produsen khusus untuk rekomendasi). Sebuah standar x-ray beam penyaringan dengan 0,5 mm Cu dan 1 mm Al direkomendasikan oleh kelompok tugas, sebagai variasi dalam indeks paparan dikurangi dengan lebih disaring beam.82 Baru-baru ini, AAPM TG 116 tentang standardisasi indeks dosis untuk radiografi digital (dalam penyelesaian, Oktober 2005) 50 telah menetapkan suatu redaman filter 1 mm Al, 1 mm Cu, 1 mm Al dalam konfigurasi sandwich untuk pra-pengerasan sinar tidak pantas digunakan untuk kalibrasi Exposure Index. Pada akhirnya (dan mudah-mudahan dalam beberapa tahunke depan), pendirian dari metode standar untuk memperkirakan eksposur insiden dan kecepatan sistem untuk tertentu kualitas balok akan terjadi untuk semua sistem DR. Tabel 5 daftar pengujian dan kriteria penerimaan untuk akurasi eksposur indikator.
Tabel 5. Pengujian dan Penerimaan Kriteria Akurasi Indikator Paparan
8.4.4 Sistem Linearitas dan Autoranging Respon
Tes ini menentukan respon dari detektor dan sistem pembacaan setidaknya tiga dekade paparan variasi (1000 kali perbedaan). Sebuah radiografi dikalibrasi x-ray tube dengan direproduksi output (kV akurasi yang lebih baik dari _5% dan akurasi eksposur output _2%) dan akuisisi geometri / orientasi detektor harus dijaga. teknik yang disarankan adalah 80 kVp, 180 SID cm, dan 0,5 mm Cu _ 1 mm Al filtrasi, dengan balok collimated di luar total detektor daerah. (The aluminium filter dipasang terhadap detektor dan menghilangkan apapun yang mungkin radiasi karakteristik yang berasal dari tembaga.) Menentukan teknik radiografi untuk memberikan eksposur kejadian sekitar 0,1, 1,0, dan 10 mR. Pada beberapa pembaca PSP, sebuah 10-mR pemaparan mungkin jenuh ADC. Jika demikian, secara bertahap mengurangi risiko ini sampai nonsaturated Hasil dicapai. paparan insiden sebenarnya harus diukur dengan ionisasi dikalibrasi ruang bebas-di-udara (backscatter tidak ada) dan dihitung ke permukaan detektor PSP. Untuk setiap paparan kejadian, memperoleh tiga gambar independen, dan menggunakan waktu tunda tetap 10 menit antara eksposur dan pengolahan.
Tabel 6 daftar pengolahan, pengukuran, dan kriteria evaluasi. Jika menggunakan hard copy film sebagai output, hubungan antara nilai pixel dan OD harus ditetapkan terlebih dahulu menggunakan pola pengujian elektronik, dan kemudian harus dimasukkan sebagai transformasi dalam kuantitatif analisis hasil. Karena filtrasi balok tidak sesuai dengan Agfa dan Fuji rekomendasi, dan nomor lgM S tidak mungkin memberikan indikator eksposur yang tepat dikalibrasi respon yang diharapkan. Sebuah opsi adalah dengan menggunakan filtrasi yang direkomendasikan pabrikan, karena ini adalah tes relatif. Dalam beberapa kasus tanpa filtrasi, bagaimanapun, sulit untuk mencapai insiden rendah eksposur (misalnya, 0,1 mR) pada geometri ditentukan. Ulangi proses ini sebanyak tiga kali (a total sembilan gambar), berhati-hati untuk menggunakan detektor PSP sama untuk eksposur insiden tertentu pengukuran. nilai eksposur Dihitung harus berada dalam ±20% dari eksposur kejadian sebenarnya untuk setiap detektor tunggal dan dalam ±10% untuk rata-rata. noise karakteristik kualitatif dalam film foto yang dihasilkan harus berbanding terbalik dengan kejadian pajanan. Resultan OD setiap film harus berada dalam ±0.1 OD dari nilai diprogram. Kuantitatif evaluasi properti gambar pada komputer workstation harus memeriksa sejumlah konsisten digital rata-rata independen dari eksposur, dan penurunan kebisingan relatif (peningkatan sinyal terhadap noise) dengan peningkatan eksposur. Rentang operasi kuantum terbatas ditentukan oleh plot standar penyimpangan noise relatif terhadap eksposur insiden log dan menentukan cocok linear garis dengan kemiringan 0,5. Penyimpangan dari respon garis lurus dan lereng tidak sama dengan 0,5 menunjukkan sumber kebisingan lain yang mengganggu pengoperasian kuantum-terbatas PSP sistem.
Tabel 6. Pengujian dan Kriteria Penerimaan untuk Linearitas dan Response Autoranging
8.4.5 Laser Beam Fungsi
Laser beam scan integritas garis, jitter balok, putus sinyal, dan fokus dievaluasi dalam tes ini. Gunakan teknik radiografi ~ 60 kVp, SID 180 cm, dan mas untuk memberikan eksposur insiden dari ~ 5 mR. Tempatkan penguasa baja pada 35 x 43 cm (14 x 17 inci) berpusat pada kaset dan hampir tegak lurus, sekitar 5 ° dari sinar laser scan lines. Tabel 7 merangkum kondisi eksposur, pengolahan IP rincian pos / pengolahan, dan kualitatif / kuantitatif kriteria untuk menentukan fungsi sistem yang memadai.
Sinar laser jitter (konsisten abu-abu tingkat output yang disebabkan oleh kesalahan waktu dengan lokasi balok atau sinkronisasi dengan ADC) dievaluasi dengan memeriksa tepi penguasa pada gambar. Penguasa tepi harus lurus dan terus-menerus selama panjang penuh hard copy atau gambar soft-copy. Scan baris dalam cahaya untuk transisi gelap sepanjang tepi penguasa yang tidak membentuk tepi penguasa linier menunjukkan kesalahan waktu, atau laser sinar masalah modulasi. Lihat gambar scan lines dengan 5x (atau perbesaran yang lebih besar) di berbagai wilayah di foto ke memeriksa jarak seragam.
Tabel 7. Pengujian dan Penerimaan Kriteria Fungsi Laser Beam
8.4.6 Membatasi Resolusi dan Keseragaman Resolusi
tes resolusi spasial meliputi pengukuran resolusi membatasi pusat dan perifer untuk IP setiap ukuran dan jenis (resolusi standar dan tinggi) sepanjang scan dan sub-scan arah. Tempat tiga pola pasangan baris (atau sebagai tersedia) pada IP, dua di sepanjang scan dan sub-scan arah, dan yang ketiga pada 45 °. Paparan masing masing untuk ~ 5 mR menggunakan 60 kVp dan disaring balok di 180-cm SID. Untuk menentukan konsistensi respon resolusi di IP, gunakan pola kawat halus (Misalnya, mamografi film layar alat kontak). Tabel 8 merangkum kondisi eksposur, pengolahan, dan evaluasi hasil. Gunakan sebuah pembacaan / algoritma pengolahan untuk meningkatkan kontras radiografi tanpa signifikan tepi perangkat tambahan. Untuk tampilan perangkat lunak-copy, zoom gambar digital ke resolusi intrinsik batas, dan menyesuaikan jendela / tingkat untuk visualisasi terbaik dari objek. Baik pusat dan resolusi perangkat harus menunjukkan dekat respon terhadap resolusi maksimum yang ditentukan untuk kombinasi individu membaca sampling rate dan jenis fosfor. Seringkali, resolusi di arah scan akan kurang dari resolusi dalam sub-scan arah karena lag PSP respon dan / atau pelaksanaan suatu algoritma filter anti-aliasing, yang menghasilkan kabur dari sinyal. Jika resolusi spasial tidak berada dalam 10% dari yang tercantum dalam pabrikan spesifikasi baik untuk arah vertikal atau horizontal, tindakan perbaikan harus dimulai. resolusi Diukur dapat melebihi batas resolusi teoritis sampel jika pola test diposisikan pada diagonal ke-x y matriks. Dalam kasus ini, "efektif" sampling (pixel) pitch pola resolusi lebih kecil dengan sinus dari sudut (misalnya, 0,707 untuk 45 ° sudut), sehingga melebihi resolusi vertikal atau horizontal membatasi sebenarnya. Tes ini subjektif dan cenderung error, tapi biasanya cukup untuk verifikasi respon resolusi yang sesuai spasial. Catatan bahwa masalah potensial dengan menggunakan bar hantu adalah kemungkinan bahwa frekuensi tinggi bar akan diwakili pada frekuensi yang lebih rendah karena aliasing. Peneliti mungkin percaya bahwa bar terlihat benar, padahal sebenarnya mereka tidak, yang dapat menyebabkan perkiraan yang keliru tentang membatasi resolusi. Sebuah evaluasi yang lebih komprehensif dan kuantitatif dari sistem PSP dicapai dengan mengukur fungsi modulasi transfer (MTF),96 Banyak produsen melaksanakan pengukuran MTF dalam paket berkala mereka QC (software dan hardware),97
8.4.7 Kebisingan dan Low-Kontras Resolusi Kontras
resolusi harus dibatasi oleh statistik kuantum (variasi acak dalam jumlah x-ray diserap di IP) dalam sebuah sistem yang dirancang dengan baik. Sebuah rendah tertentu kontras-siluman (atau desain) tidak ditentukan oleh kelompok tugas, tetapi tes kontras rendah dikalibrasi objek seperti Leeds hantu dirancang untuk radiography dihitung, 83 94 atau UAB kontras rendah phantom95 sesuai untuk digunakan, karena orang lain. Untuk setup Leeds hantu, 75 kVp dengan 1 mm ditambahkan Cu filtrasi digunakan dengan protokol standar akuisisi klinis (misalnya, pencitraan kontak dengan grid; PSP kaset ditempatkan dalam Bucky tabel, dll). Pada Tabel 9, akuisisi prosedur untuk Leeds TO.12 terdaftar. Tiga individual images diperoleh dengan eksposur kejadian untukpencitraan sepiring ~ 0,5 mR, ~ 1,0 mR, dan ~ 5 mR.
Tabel 8. Pengujian dan Kriteria Penerimaan untuk Keseragaman Resolusi dan Resolusi
Agfa Fuji Kodak
Exposure Gunakan eksposur 5 insiden mR dengan balok 60 kVp tanpa filter pada 180 SID cm. Tinggi Kondisi kontras resolusi resolusi mengukur pola uji pusat IP. mesh pola langkah-langkah resolusi keseragaman di IP.
Sistem pengolahan IP - diagnosis bidang datar, - Uji / sensitivitas – Pola
kelas kecepatan = 200,  Semi EDR
Gambar pasca pengolahan -Tidak ada - linear - data baku dan tidak ada tepi pengaturan perangkat tambahan
Musica parameter = 0.0,  GA = 1.0. GT = A,  Window = 512
Sensitometry = linier, RE = 0.0, Tingkat = paparan indeks
Pengukuran  -Maksimum resolusi spasial yang dirasakan di setiap arah (Rhor, Rver, R45 °) menggunakan ~ 10x diperbesar melihat gambar dengan jendela sempit. Pada film, verifikasi dengan alat pembesar 10x.
kriteria kualitatif - Wire mesh gambar harus seragam dan bebas dari segala kabur di seluruh gambar.
kriteria Kuantitatif -Rhor/fNyquist> 0,9. -Rver/fNyquist> 0,9. -R45 °/(1,41 fNyquist)> 0,9
Sebuah metode alternatif untuk menentukan kebisingan-operasi kuantum terbatas untuk memperpanjang pengukuran di bagian 8.4.4 untuk menyertakan lebih luas eksposur kejadian (misalnya, 0.1, 0.3, 0.5, 0.7, 1.0, 2.0, 5.0, dan 10,0 mR) dimana beberapa eksposur benar collimated pada satu  pelat dapat diperoleh. Mentransfer gambar untuk sebuah workstation digital independen (jika perlu), deviasi standar dalam ROI di daerah yang seragam untuk setiap paparan diukur, dan variansi (std dev) 2 versus kebalikan dari paparan kejadian detektor diplot. A linear-kuadrat paling tidak cocok untuk data (tidak termasuk outlier yang jelas yang menunjukkan nonquantum statistik terbatas) harus memiliki r2> 0.98 dan kemiringan ~ 1,8-2,0, dalam sebuah insiden berbagai paparan ~ 0,2-5,0 mR. Perhatikan bahwa kriteria kinerja hanya didasarkan pada satu sistem (Fuji 5000) dan tidak selalu berlaku untuk sistem lain.
Sebuah pengukuran yang lebih kuat dari kebisingan diperoleh dengan mengukur spektrum daya noise (NPS), kebisingan setara kuanta (NEQ), dan detektif efisiensi kuantum (DQE) sebagai fungsi frekuensi spasial pada pemaparan, berbagai levels.20 52.55,98,99
Kontras harus meningkatkan sensitivitas dengan eksposur meningkat dalam klinis yang relevan rentang, jika ada sesuatu yang salah. Sumber-sumber kebisingan dan faktor harus dipertimbangkan, termasuk kebisingan titik tetap (artefak), pencahayaan berlebihan atau kebisingan amplifikasi, dan x-ray/light menyebarkan pengaruh pada kontras subjek.
Tabel 9. Pengujian dan Kriteria Penerimaan untuk Resolusi Rendah-Kontras dan Kebisingan
Agfa Fuji Kodak
kondisi Paparan = Lakukan tes ini untuk setiap IP ukuran. Gunakan kontras-rendah siluman, sebuah TO.12 Leeds digunakan sebagai contoh di sini. Tiga gambar hantu diperoleh pada 0,5, 1,0, dan 5,0 mR kejadian IP menggunakan 75 kVp dan 1 mm Cu filtrasi. Gunakan menunda untuk pembacaan dari 10 menit setelah terpapar.
Pengolahan IP = *Sistem diagnosis bidang datar, kelas kecepatan = 200 *Uji / sensitivitas #Semi EDR *Pola
Gambar pasca pengolahan = *Tidak ada  #Musica parameter = 0.0  #Sensitometry = linier 
*linear  #GA = 1.0, GT = A   #RE = 0,0  
*data baku dan tidak ada pengaturan perangkat tambahan tepi    #Window = 512   #Tingkat = 4096 - EI (GP)
#Tingkat = 3796 - EI (HR)
Pengukuran = Minimum kontras dilihat untuk setiap ukuran benda (kontras ambang batas detail), standar deviasi dari Piksel Nilai (PVSD) dalam suatu wilayah kecil tetap gambar, koefisien korelasi (CC) dari linear cocok untuk login (PVSD) vs log (E).
kriteria Kualitatif = *(AF) Kontras-detail ambang batas harus dilakukan secara proporsional lebih rendah pada eksposur yang tinggi *ambang Kontras-detail harus rendah secara proporsional pada eksposur yang lebih tinggi, dengan kontras tinggi ambang untuk GP IP.
Kriteria Kuantitatif = CC > 0.95a
aThe kehadiran dari menyebar mungkin membuat hasil kuantitatif kurang valid, karena ada anggapan hubungan logaritmik antara nilai pixel dan eksposur. (Lihat Tabel 15.)
8.4.8 Ketelitian Jarak Tata Ruang
jarak akurasi spasial ditentukan dengan "sinar x-" spidol penguasa memimpin atau dari benda-benda datar dengan dikenal dimensi seperti bar resolusi hantu. Selain itu, akurasi harus dipertahankan dari pusat ke pinggiran sepanjang kedua sumbu gambar. Pola grid berkala seragam ini juga berguna untuk memverifikasi pola seragam di seluruh gambar tanpa distorsi. Untuk tampilan lembut-copy, yang keakuratan pengukuran jarak menggunakan jangka elektronik pada penguasa x-ray diproyeksikan secara langsung; Namun, untuk gambar film, amati pembesaran, M, dari gambar cetak (yang dapat meningkatkan: M> 1, atau mengurangi: M <1 ukuran gambar). Laser-film yang dihasilkan kadang-kadang akan mengurangi ukuran gambar jumlah sedikit untuk mengkompensasi batas gambar (misalnya, M _ 0,95 atau 5% lebih kecil gambar ukuran). Tabel 10 merangkum tes akurasi jarak, termasuk langkah-langkah pengolahan dan evaluasi. Pixel verifikasi kalibrasi pada awalnya dilakukan untuk setiap ukuran / gambar IP matriks sebagai klinis digunakan. Para kaliper jarak elektronik digunakan pada citra penguasa x-ray untuk mengukur jarak akurasi dalam arah horisontal dan vertikal secara langsung, dan sebaiknya dilakukan atas jarak 15 cm atau lebih besar bila memungkinkan untuk foto soft-copy. Yang disarankan adalah menggunakan gambar zoom untuk memungkinkan penempatan yang akurat dan diulang dari kaliper. Jika perbesaran gambar hadir, jarak yang sebenarnya diperkirakan ditentukan dengan membagi jarak diukur oleh M. Jika gambar yang akan dicetak, ketepatan tata ruang juga harus dievaluasi untuk setiap mode cetak digunakan secara klinis (misalnya, paling cocok, ukuran benar, 2:1, dll). Dalam beberapa kasus, workstation menyediakan internal pixel kalibrasi dengan mengukur dimensi objek yang diketahui dan memperbarui dimensi pixel oleh karena itu, yang juga harus diuji. Perbandingan jarak benar kepada diukur jarak dikoreksi untuk pembesaran harus berada dalam kesalahan pengukuran, dan kurang dari 2%, namun 1 disukai kurang dari% di kedua arah. Bila memungkinkan, penggunaan jarak yang lebih besar (misalnya, 25 sampai 30 cm) mengurangi persentase kesalahan pengukuran. Untuk penilaian global jarak akurasi, kualitatif (atau kuantitatif) memeriksa gambar grid dan memverifikasi grid seragam pola jarak tanpa distorsi.
Tabel 10. Pengujian dan Penerimaan Kriteria Akurasi Tata Ruang
Agfa Fuji Kodak
kondisi Exposure = Tempatkan alat kawat-mesh menghubungi tes biasa pada sebuah kaset ukuran masing masing. Mengekspos casSette untuk ~ 5 mR menggunakan balok kVp 60 tanpa filtrasi pada 180 SID cm. Ulangi dengan IP lain dengan ukuran yang sama dengan menggunakan "x-ray" penguasa dalam arah vertikal dan horisontal.
Pengolahan IP = *Sistem diagnosis bidang datar, kelas kecepatan = 200 *Uji / sensitivitas #Semi EDR *Pola
Gambar pasca pengolahan = *Tidak ada  #Musica parameter = 0.0  #Sensitometry = linier 
*linear  #GA = 1.0, GT = A   #RE = 0,0  
*data baku dan tidak ada pengaturan perangkat tambahan tepi   #Tingkat = EI   #Window = 512               
Pengukuran = Mengukur jarak dalam arah ortogonal lebih dari 15 cm (atau lebih), dengan menggunakan alat ukur pada workstation QC, pada film, langsung mengukur penguasa, mengambil mempertimbangkan setiap minification mungkin gambar / pembesaran.
kriteria kualitatif = Jarak pola Grid harus seragam tanpa distorsi di gambar.
kriteria kuantitatif = Diukur jarak harus berada dalam jarak 2% dan sebaiknya dalam waktu 1% dari yang sebenarnya.

8.4.9 penghapusan ketelitian
Kemampuan untuk menggunakan kembali IP tanpa sinyal residu dari overexposures sebelumnya adalah penting, dan uji penghapusan mengevaluasi kemampuan siklus baca / menghapus untuk menghapus artefak berbayang dalam kondisi eksposur yang parah seperti yang dijelaskan dalam Tabel 11. Jika tidak tepat atau kurang dihapus, gambar artefak ditumpangkan pada gambar berikutnya dapat meniru proses penyakit. Dalam kasus overexposure parah, IP mungkin dapat memerlukan beberapa primer "erasures" dan interval istirahat untuk benar-benar menghapus sisa sinyal.
Tes ini dilakukan dengan pencahayaan tinggi (lahan terbuka) dan underexposure (di bawah memimpin blok) mengekspos sebuah IP eksposur insiden ~ 50 mR. Setelah pengolahan dan bersepeda IP, kedua kejadian klinis yang relevan pemaparan ~ 1 mR diperoleh tanpa blok memimpin dan dengan bidang kolimator diposisikan ke dalam 5 cm di setiap sisi. IP terkena kedua adalah diolah dengan siklus pengolahan normal, diikuti dengan reintegrasi langsung ke pembaca dan pengolahan dengan pengaturan "suara gelap", dengan total tiga gambar output. Tidak adanya hantu citra obyek blok utama dalam gambar kedua menunjukkan ketelitian penghapusan diterima. Gambar ketiga tidak boleh berisi nilai citra digital di atas yang ditentukan dalam Tabel 11.
Tabel 11. Pengujian dan Penerimaan Kriteria untuk ketelitian penghapusan
Agfa Fuji Kodak
kondisi Exposure = Tempat blok memimpin di pusat kaset cm 35_43 dan sepenuhnya mengekspos ke ~ 50 mR dengan sinar kVp 60 (tanpa filtrasi ditambahkan) pada 180 SID cm. Proses IP, dan mengekspos untuk kedua kalinya untuk 1 mR tanpa objek memimpin dan kolimator yang diposisikan dalam 5 cm di setiap sisi IP. Proses IP, kemudian diproses sekali lagi menggunakan "gelap kebisingan "pengaturan untuk uji kuantitatif. Tiga total gambar yang digunakan dalam tes ini.
Pengolahan IP = *Sistem diagnosis bidang datar, kelas kecepatan = 200 *Uji / sensitivitas #Semi EDR, : pertama 2 gambar #untuk 3 pengolahan, gunakan uji / sensitivitas (L = 1) # tetap EDR (S = 10.000) *Pola
Gambar pasca pengolahan = *Tidak ada  #Musica parameter = 0.0  #Sensitometry = linier  #Jendela pengaturan default setara dengan 1 log (E) unit
*linear  #GA = 1.0, GT = A   #RE = 0,0   #Jendela pengaturan default setara dengan 1 log (E) unit
*data baku dan tidak ada pengaturan perangkat tambahan tepi   #Tingkat = EI   # Jendela pengaturan default setara dengan 1 log (E) unit
Pengukuran = *lgM, rata-rata nilai piksel (PV), dan standar deviasi (PVSD) dan tingkat scan rata-rata (SAL) dalam 80% dari  3 bidang gambar * rata-rata nilai piksel (PV), dan standar deviasi (PVSD) dalam 80% dari 3 bidang gambar * indeks Exposure (EI), rata-rata nilai piksel (PV), dan standar deviasi (PVSD) dan tingkat scan rata-rata (SAL) dalam 80% dari  3 bidang gambar
kriteria Kualitatif = *Tidak adanya gambar hantu blok utama dalam imagea 2.
kriteria kuantitatif (Ditentukan dari analisis dari 3 gambar) = *lgM = 0,28  #SAL <130  #PV <630  #PVSD <5
*PV <280b   #PVSD <4
*EIGP <80, #EIHR < 380   #PVGP < 80,   #PVHR < 80,   #PVSD < 4
a dalam beberapa sistem waktu penghapusan sangat dapat dikonfigurasi (misalnya, Agfa).
b untuk hubungan terbalik antara PV dan log (E), PV harus lebih besar dari 744.
8.4.10 Aliasing / Respon Grid
Moiré pola alias sinyal yang memanifestasikan frekuensi rendah "mengalahkan" pola superimposed pada gambar, dan yang paling sering disebabkan oleh proyeksi pola antiscatter sebuah bar grid. Mereka disebabkan oleh pola frekuensi tinggi tidak cukup mengulangi sampel selama proses digitalisasi, yang terjadi selama akuisisi atau selama manipulasi gambar dan / atau sub-sampling dari citra digital matriks untuk sepenuhnya sesuai dengan gambar yang lebih besar matriks pada tampilan yang hanya mendukung ukuran matriks yang lebih kecil. Stasioner, frekuensi rendah grid dapat dengan mudah menghasilkan alias pola ketika strip grid diselaraskan sejajar dengan pemindaian atau arah terjemahan piring; pada kenyataannya, pola kurang siap diwujudkan dalam arah scan karena aplikasi dari "anti-aliasing" frekuensi filter diterapkan pada memindai informasi garis. artefak Aliasing disebabkan tampilan sub-sampling dapat dibedakan dengan mengubah penampilan mereka sebagai ukuran gambar pada perubahan tampilan. Ini merupakan konsekuensi dari perampingan tidak tepat (bukan rata-rata piksel), mana sinyal frekuensi tinggi diselenggarakan dan alias di layar.
Uji aliasing harus dilakukan untuk setiap jenis dan ukuran dari IP umum digunakan. Tabel 12 daftar kondisi hubungan untuk tes ini. Membandingkan respon dengan dan tanpa grid memungkinkan penentuan masalah grid potensial. pola moire tidak akan terlihat dengan garis grid tegak lurus untuk memindai arah (orientasi disukai grid), sedangkan grid yang relatif frekuensi rendah (<50 garis / cm) mungkin akan menghasilkan pola aliasing di paralel ke arah scan arah. Untuk bergerak grid, pola moiré tidak boleh terlihat di salah satu arah. Frekuensi tinggi grid stasioner (misalnya,> 70 garis / cm) harus memiliki minimal aliasing (kecuali mungkin untuk sistem resolusi tinggi yang didedikasikan untuk aplikasi mamografi).
Tabel 12. Pengujian dan Kriteria Penerimaan untuk Aliasing / Respon Grid
Agfa Fuji Kodak
kondisi Paparan = Tempatkan pelat imaging / kaset dalam Bucky yang berisi grid antiscatter sehingga garis grid yang sejajar dengan laser-scan arah. Atau, grid mungkin ditempatkan langsung di layar. Pastikan gerakan grid dinonaktifkan. Mengekspos layar untuk 1 mR menggunakan balok 80 kVp disaring dengan 0,5 mm Cu / 1 mm Al filter dan SID sesuai dengan spesifikasi grid. Ulangi, menempatkan layar tegak lurus ke arah laser-scan. Ulangieksposur dengan grid bergerak.
Pengolahan IP = *Sistem diagnosis bidang datar, kelas kecepatan = 200 *Uji / kontras Semi EDR *Pola
Gambar pasca pengolahan = *Tidak ada  #Musica parameter = 0.0  #Sensitometry = linier  #Persempit jendela pengaturan
*linear  #GA = 1.0, GT = A   #RE = 0,0   # Persempit jendela pengaturan
*data baku dan tidak ada pengaturan perangkat tambahan tepi   #Tingkat = EI   #Persempit jendela pengaturan
Pengukuran = Tidak ada
Kriteria Kualitatif = pola moire tidak akan terlihat dengan garis grid untuk memindai arah tegak lurus. Untuk grid bergerak, tidak ada pola moiré harus terlihat di salah satu arah.
kriteria Kuantitatif  = Tidak ada
8.4.11 IP Throughput
Sebuah fitur yang sangat relevan dengan biaya sistem PSP adalah kecepatan pemrosesan IP dan throughput. Kecepatan tinggi sistem memiliki eksternal stackers atau kemampuan auto-beban yang memungkinkan teknologis untuk memasukkan beberapa kaset dan memungkinkan sistem untuk memindai dan proses IP secara otomatis. Ini memiliki keunggulan dalam alur kerja serta "pipelining" yang memungkinkan pembaca untuk mengekstrak laten dan menghapus gambar yang sebelumnya scan IP pada waktu yang sama. Tes ini dapat dicapai dalam hubungannya dengan bagian 8.4.3. Tabel 13 menggambarkan metodologi dan hasil yang dapat diterima berdasarkan evaluasi sejumlah kecil kaset dan waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menampilkan output gambar. Penggunaan dari empat kaset sedikit underestimate throughput IP dari sistem pembaca "tumpukan" karena IP pertama tidak mencapai manfaat pipelining dari IP berikutnya. pengolahan pipelined menyadari suatu throughput meningkat untuk beberapa layar dalam tumpukan, sehingga waktu untuk satu gambar diproses (tampilan dan output film) akan lebih panjang daripada waktu rata-rata untuk serangkaian layar. Throughput harus berada dalam jarak 10% dari spesifikasi yang dipublikasikan (kecuali pengecualian lain yang dibuat dalam perjanjian pembelian). Jika tes tidak mencapai throughput diklaim, mengulangi prosedur dengan 10 IP akan memperkenalkan kesalahan kecil. Dalam situasi klinis, throughput maksimum tidak akan tercapai karena pelat terlalu overexposed (misalnya, daerah uncollimated dalam ujian tinggi paparan) di mana tahap penghapusan proses PSP bisa menjadi langkah membatasi. Hal ini terutama berlaku untuk sekuensial, pembaca single slot PSP.
Tabel 13. Pengujian dan Penerimaan Kriteria IP Throughput
Agfa Fuji Kodak
kondisi Paparan = Paparan empat IP dari dimensi yang sama untuk 80 kVp dan 2 mR menggunakan standar geometri. Proses kaset berurutan tanpa penundaan. Untuk kelengkapan, uji masing-masing ukuran tersedia IP.
Pengolahan IP = *Sistem diagnosis bidang datar, kelas kecepatan = 200   *Uji / kontras Semi EDR   *Pola
Gambar pasca pengolahan = *Musica parameter khas penggunaan klinis   *Tidak Relevan    *Tidak ada
Pengukuran = Interval waktu, t, dalam hitungan menit antara menempatkan kaset pertama di dan tampilan terakhir gambar di bagian PSP workstation.a
Throughput (IP / h) = 60 x 4 / t.
Kualitatif kriteria = Tidak ada
kriteria kuantitatif = Throughput harus berada dalam jarak 10% dari spesifikasi sistem untuk ukuran IP diberikan.
aThe kontribusi keterlambatan waktu yang disebabkan oleh jaringan tidak dipertimbangkan dalam tes ini.
8.4.12 Penerimaan Kriteria dan Hubungan Kuantitatif
Tabel 14 menjelaskan kriteria penerimaan disatukan oleh mengekspresikan tingkat sinyal dan deviasi standar dalam hal eksposur sesuai levels.56 Tabel 15 menggambarkan hubungan antara kejadian paparan, nilai pixel yang sesuai dalam kondisi pengolahan yang spesifik, dan kejadian paparan nilai eksposur indeks.
Tabel 14. PSP Tingkat Toleransi Response for "Uniform" Kriteria Penerimaan.
Semua Tingkat sinyal dan deviasi standar yang dinyatakan dalam eksposur sesuai (E) nilai dideduksi dari jumlah tersebut.
Karakteristik                  -           Jumlah Bunga   -           Batas Toleransi            
suara Dark = Rata-rata sinyal dan deviasi standar dalam 80% dari dari bidang gambar
= E <0,012 mR. s E / E <1%
Keseragaman = Sinyal deviasi standar dalam 80% kawasan layar gambar, dan deviasi standar dari rata-rata sinyal layar antara =s E <5%
kalibrasi Paparan = Tanggapan indikator eksposur dinyatakan dalam paparan 1 mR eksposur masuk = Emeasured = 1±10%
Linearitas dan autoranging = Kemiringan respon sistem (dalam hal logaritma dari paparan) vs logaritma dari paparan aktual = Lereng = 1±10, korelasi koefisien > 0,95
fungsi Sinar laser = Jitter dimensi dalam piksel =Sesekali kegelisahan <±1 pixel
Membatasi resolusi = Maksimum frekuensi spasial dilihat dari kontras tinggi
line-pasangan sepanjang scan, sub-scan, dan sumbu 45 ° =
*Rscan /fNyquist > 0,9  *Rsub-scan / fNyquist > 0,9  *R45 ° / (1,41 fNyquist) > 0,9
Kebisingan dan resolusi kontras rendah = A cocok linear kebisingan sistem (dinyatakan dalam logaritma dari hubungan sE / E untuk logaritma paparan aktual = koefisien korelasi > 0,95
akurasi Tata Ruang = Perbedaan antara (dm) diukur dan aktual jarak (d0) dalam arah ortogonal = (dm - d0) / d0 < 2%
ketelitian Penghapusan = sinyal Rata-rata dan deviasi standar dalam 80% dari membaca kembali / terpajan image = *E < 0,012 mR *sE / E < 1%
Aliasing / respon grid = No tingkat toleransi kuantitatif
IP throughput = Diukur throughput di layar per jam (Tm) dan ditentukan throughput (T0) = *(T0 - Tm) / T0 < 10%
Tabel 15. Hubungan Antara Paparan dan Nilai Pixel Tanggapan Eksposur / Indikator.
Agfa Fuji Kodak
jumlah Exposure Indikator = *lgM dan scan rata-rata tingkat (SAL)  *Sensitivitas (S) *Exposure Index (EI)
hubungan Indikator Paparan = *SAL = 90 √ (0.877cBE), #lgM = 2 log (SAL) - 3,9478 = log (CBE) - 0,0963 #c = 1.0 untuk MD30/40 Ips
*S = 200 / E
*EI = 1000 log (E) + 2000
hubungan nilai Pixel = *PV = 2499 log (SAL) - 4933 = 1250 log (CBE) - 121a  #c = 1.0 untuk MD30/40 Ips
*PV = (1024 / L) x (log E + log (S/200) + 511
*PV = 1000 log (E) + c0              #c0 = 2000 untuk GP IPs #c0 = 1700 untuk HR Ips
 SDM
Exposure /membaca kondisi  =  *75 kVp dan 1,5 mm filtrasi Cu, tanpa keterlambatan membaca *80 kVp tanpa filtrasi, 10 menit membaca keterlambatan *80 kVp dan 0,5 mm Cu / 1 mm Al, 15 menit keterlambatan membaca
aFor 12-bit, log (E) linier transfer data.
PV adalah nilai pixel, E adalah paparan di mR, B adalah kelas kecepatan, dan L adalah lintang dari sistem, dimana sesuai.
8.4.13 Image Processing: LUT Mentransformasi dan Peningkatan Frekuensi
Tujuannya adalah untuk memverifikasi fungsi yang tepat dari algoritma yang disediakan oleh produsen tentang pengolahan gambar khusus dan penyesuaian pengguna yang dipilih untuk aplikasi klinis untuk kontras dan peningkatan frekuensi. Gambar dari kontras-rendah hantu, langkah aluminium baji, dan uji resolusi tinggi phantom dapat menunjukkan efek dari pengolahan gambar parameter dan dampaknya terhadap kualitas gambar sebagai tes pertama lulus, namun, tidak ada pengganti untuk manipulasi gambar klinis. Review gambar klinis dan kolaborasi dengan ahli radiologi untuk menyesuaikan pengolahan citra parameter dengan keinginan mereka adalah penting. Vendor PSP spesialis pencitraan harus tersedia setelah selesai instalasi peralatan untuk membantu dalam optimasi ujian algoritma berdasarkan kasus per kasus, dan untuk melatih teknolog, fisikawan, dan ahli radiologi di pengoperasian sistem PSP, termasuk penyesuaian algoritma pengolahan citra kecil oleh fisikawan dan / atau tertarik teknolog QC. variabel pengolahan Default / parameter harus diverifikasi dengan nilai standar dipublikasikan untuk semua kode pemeriksaan. Unik situasi yang membutuhkan pengaturan khusus seperti grid versus grid ada pemeriksaan harus dilakukan juga.
9. ARTEFAK
9.1 Gambar Artefak
Artefak pada gambar dapat berasal dari perangkat keras (misalnya, sistem x-ray, grid, pembaca PSP, PSP detektor), perangkat lunak (misalnya, gangguan, algoritma), atau benda (misalnya, posisi, gerak, dll) ,99-103 Hardware artefak timbul dari piring gambar, pembaca gambar, printer hard copy, atau prosesor. Paling umum adalah cacat IP yang bersifat sementara dan kemungkinan akibat debu, kotoran, atau hantu (non-terhapus) gambar. Artefak ini dapat dengan mudah diperbaiki oleh membersihkan layar dan / atau piring penghapusan. IP permanen artefak dapat ditelusuri ke goresan atau layar penuaan-pengganti kemungkinan akan diperlukan. Pembaca gambar dapat menyebabkan kerusakan scan dilewati garis dan / atau distorsi gambar. Laser daya akan berkurang dari waktu ke waktu ke titik di luar koreksi (seumur hidup diperkirakan tahun, tergantung pada penggunaan sehari-hari), yang memerlukan penggantian subsistem laser. Partikel debu pada galvanometer / defleksi cermin poligonal atau pada perangkat koleksi cahaya dapat diwujudkan sebagai artefak putus gambar. Laser printer hard copy misalignment dan / atau film kerusakan konveyor dapat menyebabkan distribusi yang tidak merata scan line, distorsi gambar, atau shading, antara segudang potensi masalah. artefak prosesor Film harus dipertimbangkan juga.
9.2 Perangkat Lunak Artefak
Yang tidak tepat pemilihan menu pengolahan menghasilkan normalisasi histogram tidak benar, dinamis berbagai skala, dan kepadatan output film adalah penyebab utama artifak perangkat lunak. Histogram fungsi analisis tidak tepat dapat mengidentifikasi nilai-nilai piksel yang menarik di gambar. Penyebab termasuk mispositioning dari, kesalahan deteksi collimation objek yang dapat terjadi pada scatter tinggi situasi, dan variasi anatomi yang tidak biasa yang membingungkan algoritma yang mengidentifikasi berguna gambar informasi tentang detektor.
9.3 Obyek Artefak
Artefak ini biasanya timbul karena objek mispositioning seperti dijelaskan di atas, scan line interferensi dengan pola grid sehingga pola moiré jelas, kaset diposisikan terbalik bawah, acak putus sekolah, atau pengolahan lulus frekuensi tinggi. Jika tidak benar disesuaikan, "halo" efek dapat muncul di sekitar tepi objek dengan teknik masking tidak tajam. Backscatter dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap degradasi kontras ketika volume hamburan substansial adalah belakang kaset, mungkin memperkenalkan gambar hantu seperti "batu nisan" artifact.16
9.4 Film Artefak
Fogging, tekanan tanda, pelepasan listrik statis, pengolahan yang tidak tepat disebabkan oleh tidak memadai atau kimia terkontaminasi atau tingkat suhu yang tidak tepat pengembang / fixer, menempatkan film di terbalik di printer laser, dan kesalahan lain yang serupa akan menghasilkan manifestasi artefak dikaitkan dengan film.
10. PENGENDALIAN MUTU DAN PEMELIHARAAN BERKALA
Pengujian periodik QC diperlukan untuk memeriksa kinerja sistem dan memelihara optimal kualitas gambar. Harian, bulanan, kuartalan, dan prosedur tahunan yang direkomendasikan sebagai bagian dari QC berkelanjutan program. Dalam kebanyakan kasus, kecuali untuk masalah besar dan tes tahunan, yang ditugaskan teknologis dapat melakukan sebagian besar tugas. Sebuah hantu QC khusus dirancang untuk radiografi PSP harus dibeli dengan sistem (mereka sering item opsional). Selain itu, otomatis metode QC untuk memeriksa sistem, memonitor pemeliharaan / setup, dan penyesuaian harus diminta dari produsen. alat manajemen database dan spreadsheet yang sangat kuat kuantitatif dan analisis grafis dari kinerja sistem yang bersangkutan, dan dapat membantu dalam identifikasi bidang permasalahan. Berikut ini adalah QC disarankan dan evaluasi kinerja jadwal yang dapat digunakan sebagai panduan, di samping kegiatan rutin dan pencegahan QC program perawatan yang direkomendasikan oleh produsen sistem PSP individu. Tergantung pada sistem dengan karakteristik khusus PSP dan sumber daya yang tersedia, beberapa tes mungkin tidak perlu, atau frekuensi dapat disesuaikan.
10.1 harian Tes (Technologist)
1. Periksa sistem operasi dan memverifikasi status operasional.
2. Buat strip sensitometry laser yang dihasilkan dan kepadatan film ukuran (jika berlaku).
3. kaset Hapus sebelum digunakan, jika tidak yakin status.
4. Ketika melakukan gambar QC, mencari partikel debu, goresan, dan gesekan mekanis tanda dalam gambar. Jika ada, segera menghapus kaset sesuai IP / dan bersih yang diperlukan sesuai dengan instruksi dari pabriknya. Hapus IP yang tidak cukup dibersihkan dari inventory. Memastikan semua gambar akan QC'ed dan diverifikasi. Periksa status antrian jaringan dan mengirim gambar yang diperlukan untuk PACS.
10.2 Bulanan Tes (Technologist)
1. Menghapus semua piring dalam persediaan (terutama mereka yang jarang digunakan), dan melakukan pemeriksaan tempat di piring yang dipilih secara acak, pengujian sesuai dengan metode dijelaskan dalam Tabel 3 untuk memastikan rendah Dark Kebisingan.
2. Memperoleh image QC phantom dan menerapkan pengukuran QC (khusus vendor, semoga otomatis). Verifikasi kinerja tingkat; hasil simpan di file database. Catatan: QC evaluasi ini mungkin berguna secara (mingguan) lebih sering, tergantung pada kemudahan penggunaan atau direkomendasikan oleh produsen PSP untuk QC rutin.
3. Verifikasi kalibrasi workstation PSP QC, menggunakan video SMPTE sederhana kualitatif test pattern85 dan / atau metodologi AAPM TG-18 untuk kualitas monitor control.70
10.3 Triwulanan Tes (Technologist)
1. Sebuah program pembersihan untuk semua kaset dan piring pencitraan yang diperlukan; memeriksa, bersih pencitraan pelat dengan pembersih disetujui oleh produsen, menghapus dan dimasukkan kembali ke persediaan. Catatan: Frekuensi pembersihan tergantung pada kondisi tertentu di situs, dan dapat sesering sekali per minggu dalam lingkungan tertentu, atau sebagai jarang sebagai sekali per tahun.
2. Lakukan kualitatif dan kuantitatif QC analisis hantu, termasuk resolusi, kontras / kebisingan, jitter laser, dan akurasi eksposur indikator.
3. Review image merebut kembali tingkat; menentukan penyebab gambar PSP tidak dapat diterima.
4. Review QC indikator eksposur database; menentukan sebab di bawah / overexposures, melaksanakan tindakan korektif; membuat laporan triwulanan.
10.4 Tahunan dan Setelah Perbaikan Mayor / Kalibrasi (fisika)
1. Inspeksi / evaluasi kualitas gambar; spot memeriksa algoritma pengolahan citra untuk kesesuaian.
2. prosedur pengujian Penerimaan untuk memverifikasi dan / atau membangun kembali nilai-nilai dasar. Gunakan lengkap prosedur pemeriksaan dan verifikasi.
3. Review teknologis QC kegiatan dan laporan; mengevaluasi kegiatan merebut kembali, paparan pasien tren, catatan QC, dan sejarah pelayanan peralatan. Selain pengujian berkala, semua inspeksi harus dilakukan atas dasar "yang diperlukan", khususnya untuk hardware / perubahan perangkat lunak dan perbaikan yang signifikan/ perubahan pada peralatan. The ditunjuk QC teknologis, fisikawan, dan pelayanan personil harus berpartisipasi dalam pencegahan pemeliharaan dan program QC. penyesuaian invasif atau koreksi dari sistem PSP harus dilakukan hanya dengan "vendor-disetujui" personil, dan dengan pengetahuan tentang teknologi, fisikawan, dan tenaga pelayanan lain yang bertanggung jawab untuk pengendalian kualitas.
11. KESIMPULAN
Dihitung menggunakan detektor radiografi PSP menjadi lebih luas dan penting secara klinis, sebagai pengganti detektor layar-film terus berlanjut. The "kaset-based" x-ray akuisisi dan umum metode teknik radiografi dalam banyak hal mirip dengan layar-film; Namun perbedaan yang cukup juga harus diakui. Sejumlah besar parameter setup, penggunaan yang tidak tepat menu paparan, malfungsi sistem perangkat keras atau perangkat lunak, piring kerusakan, belang kuantum yang berlebihan, dan rincian posisi pasien di antara sejumlah potensi isu-isu yang berbeda dari pengalaman-film layar. Teknologis dan pelatihan harus radiolog alamat atribut yang unik dan aturan akuisisi gambar (collimation, autoranging, pengolahan gambar), serta melanjutkan pendidikan radiografi PSP. Sebagai perkembangan sistem dan produsen terjadi, karakteristik unik, kontrol, dan prosedur pengujian harus dipertimbangkan, di samping "generik" aspek operasional PSP dan PSL. Uji penerimaan dan prosedur QC sistem PSP yang cukup sederhana dan relatif mudah untuk mengevaluasi. luas penggunaan sistem tersebut terjadi dengan cepat dan teknologi yang berkembang. Penerimaan pengujian dan prosedur QC harus maju juga untuk memastikan dan mempertahankan kualitas gambar yang optimal. Ini Laporan memberikan titik awa

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons