ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Selasa, 02 Juni 2015

AUTOMATIC PROCESSING



BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Salah satu proses penting dalam radiografi adalah prosedur pengolahan yangmengubah gambaran laten yang diciptakan oleh x-ray menjadi gambar radiografi.Prosedur ini memerlukan  bantuan dari cairan kimia fotografi. Bidang teknologi radiologi terus berkembang menjadi lebih otomatis dan mekanisuntuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tingkat beban kerja yang terus meningkat diklinik atau instalasi radiologi . Selama jumlah hasil rontgen yang diproduksi setiap hari meningkat, metode pengolahan film-film ini lebih cepat menjadi sebuah kebutuhan. Akibatnya, prosesor otomatis telah berkembang dari proses manual dan sekarang digunakan banyak rumah sakit.
Proses pengolahan otomatis menyediakan sarana pengolahan kualitas filmsecara lebih tepat waktu. Peralatan tersebut sangat kompleks dan proses ini jauh lebih bersih. Waktu pemrosesan bervariasi dari mesin ke mesin, berkisar dari 90detik ke sembilan menit. Sebagai perbandingan, proses manual membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 1-1/2 jam untuk sebuah film benar-benar kering.
Beberapa perusahaan produsen prosesing otomatis dan mereka semua beroperasi pada prinsip dasar yang sama.Tetapi terdapat sedikit variasi antara produk dari produsen yang berbeda, Produsen akan memberikan data spesifik pada jenis yang digunakan dalam fasilitas medis. Proses otomatis menggunakan prinsip yang sama seperti prosessing manual dengan perubahan dalam larutan dan suhu untuk memberikan waktu  proses lebih cepat. Prosesor otomatis terdiri dari sistem dasar - sistem transportasi, sistem sirkulasi dan filtrasi, sistem pengisian,sistem pengubah, dan sistem pengering. Sistem dasar ini ditemukan di semua prosesing. Oleh karena itu, dengan mempelajari bagaimana cara kerjanya, kita akan memahami pengoperasian semuanya dan memiliki pengalaman tentang kerusakan untuk menyesuaikannya. Sistem yang akan dibahas secara terpisahsehingga peran setiap sistem dalam siklus pengolahan dapat divisualisasikan.

I.2 RUMUSAN MASALAH
1)    Jelaskan  pengertian pengolahan film secara otomatis ?
2)    Alasan digunakannya Automatic Processing
3)    Tahapan pengolahan film secara otomatis 
4)    Sistem transportasi film

I.3 TUJUAN PENULISAN
1)    Mengetahui pengertian dari pengolahan film secara otomatis 
2)    Mengetahui perlunya digunakan automatic processing 
3)    Mengetahui bagaimana tahap dari automatic processing
4)    Mengetahui system transportasi Film 

I.4 MANFAAT PENULISAN
Agar pembaca dapat mengetahui Tentang Pengolahan Film secara otomatis

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Pengolahan Film Secara Otomatis
Dalam dunia radiografi, pengolahan film yang dilakukan tidak hanya dengan cara manual, tetapi ada pengolahan film dengan cara lain yaitu pengolahan film secara otomatis (automatic processing). Automatic processing mempunyai pengertian pengolahan film yang dilajukan secara otomatis dengan menggunakan mesin pengolahan film untuk melakukan pekerjaan pengolahan film yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Dalam automatic processing, semua telah diatur oleh mesin mulai film masuk ke developer, ke fixer hingga film keluar dari mesin dalam keadaan kering. Automatic processing dikenal juga dengan istilah dry to dry yang artinya film masuk dalam keadaan kering dan keluar juga dalam keadaan kering, tidak seperti pada pengolahan film secara manual dimana film masih harus dikeringkan beberapa saaat sebelum akhirnya kering.


II.2 Alasan Digunakannya Automatic Processing
Automatic processing saat ini banyak digunakan hampir di setiap rumah sakit. Hal ini disebabkan karena alasan-alasan di bawah ini :
*      Pengolahan film bisa dilakukan dengan cepat
Karena pengolahan film dilakukan oleh mesin maka total waktu yang dibutuhkan hingga film selesai dip roses membutuhkan waktu yang cukup singkat. Pada beberapa mesin prosesing, total waktu pengolahan film bervariasi mulai dari yang paling lama 120 detik hingga yang paling cepat 90 detik.
*      Pekerjaan yang dilakukan lebih praktis dan bersih
Cairan yang digunakan untuk mengolah film, semua berada di dalam mesin, sehingga tidak akan terjadi tetesan air di kamar gelap seperti halnya pada pengolahan film secara manual. Selain itu pekerjaan pengolahan film ini menjadi praktis, karena tidak lagi diperlukan hanger untuk menjepit film sebagaimana pada manual, sebab mesin automatic processing memiliki roller yang salah satu fungsinya adalah menjepit film selama prosesing berlangsung.
*      Pengolahan film mempunyai waktu yang standar
Karena mesin yang melakukan pengolahan, maka waktu pengolahan film telah diatur berapa lamanya oleh mesin ini. Pada pengolahan film secara manual waktu untuk pengolahan film untuk setiap orang yang mengerjakannya bisa berbeda satu sama lain, hal ini dikarenakan pendapat tiap orang berbeda dalam menentukan apakah gambaran yang dihasilkan sudah cukup baik atau tidak mengingat dalam pengolahan manual film yang sedang dip roses di developer bisa dilihat di bawah safelight.
*      Kamar gelap yang digunakan relative lebih kecil dibanding manual processing, bahkan untuk beberapa jenis mesin prosesing tertentu ada yang tidak memerlukan kamar gelap (day light system).
*      Total cost untuk keseluruhan biaya bisa lebih murah disbanding dengan manual. Harga satu alat automatic processing terkesan memang mahal, tetapi dengan penggunaan automatic processing tidak dibutuhkan lagi kamar gelap tang besar, ini artinya ada penghematan tempat. Selain itu penghematan waktu juga terjadi mengingat waktu pengolahan film otomatis lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan film secara manual. Ini berarti pasien yang bisa dikerjakan pada waktu tertentu, jumlahnya bisa lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan pengolahan film secara manual.

III.3 Tahapan Pengolahan Film Secara Otomatis
Prinsip yang digunakan pada pengolahan film secara otomatis sebenarnya sama dengan pengolahan film secara manual. Namun pada pengolahan film secara otomatis tidak terdapat tahapan rinsing. Hal ini dikarenakan tahapan rinsing telah digantikan oleh roller yang berada di dalam mesin automatic processing. Tahapan-tahapan yang ada pada automatic processing adalah Developing, Fixing, Washing dan Drying.

Semua tahapan di atas sama dengan manual seperti bagaimana proses di developer, fixer hingga masuk ke dryer. Perbedaannya hanya pada proses ini cairan yang digunakan untuk developer dan fixer tidak boleh yang berjenis powder.
Developer dan fixer untuk pengolahan film secara otomatis hanya boleh dari jenis liquid. Hal ini disebabkan pada developer dan fixer dari jenis powder masih ada beberapa Kristal dari developer dan fixer yang tidak larut dalam cairan sehingga jika digunakan pada mesin automatic processing, kristal ini dapat menempel pada roller yang kemudian akan berakibat tergoresnya film saat roller menjepit film.

III.4 Sistem Transportasi Film
Jika membahas mengenai pengolahan film secara otomatis, maka sudah pasti dibahas mengenai system transportasi film karena bagian-bagian lain sama dengan pengolahan film secara manual dan sudah pernah dibahas pada bab sebelumnya. Sistem transportasi film pada pengolahan film secara otomatis meliputi system film masuk (feeding system) dan system roller.
*       

  • Sistem Film Masuk (Feeding System)

Sistem film masuk meruapakan system yang bekerja saat film mulai masuk ke dalam mesin automatic processing. Sistem film masuk ini terdiri dari dua jenis yaitu manual dan otomatis. Berikut dari masing-masing system tersebut :
*      Sistem Manual
Untuk yang manual, system film masuknya (feeding system) menggunakan microswitch yang diletakkan diatas roller pada tempat masuknya film (feed tray). Cara kerjanya adalah film yang dimasukkan melewati feed tray akan menekan roller ke atas. Tekanan ini akan mengaktifkan microswitch. Bila microswitch aktif, maka semua mekanik dari mesin prosesing akan bergerak, termasuk system roller dan replenisher.
*      Sistem Otomatis
Untuk yang otomatis, system film masuknya (feeding system) menggunakan detector infrared yang diletakkan pada tempat masuknya film (feed tray).Cara kerjanya adalah film yang dimasukkan melewati feed tray akan memutus hubungan infrared. Pemutusan hubungan infrared ini akan mengaktifkan semua mekanik dari mesin processing yang meyebabkan mesin akan bergerak, termasuk system roller dan replenisher.

  • *      Sistem Roller

Roller adalah silinder yang akan mentransportasikan film di dalam mesin prosesing. Roller terbuat dari bahan yang tidak korosif atau tidak bereaksi terhadap cairan prosesing seperti developer dan fixer. Bahan yang biasa digunakan adalah nylon, atau stainless steel yang dibungkus dengan rasin-epoxy. Sistem roler transportasi terdiri dari, penggerak utama, dan sejumlah roller penggerak film pada tangki cairan :
a.   Ketika film ini ditempatkan di baki dua roler menarik film tersebut ke dalam mesin. Sebuah tombol mikro biasanya digunakan sebagai alat pengaman untuk memperingatkan operator ketika lebih dari satu film ditempatkan dalam mesinpada saat yang sama. Juga, saklar mikro akan aktif ketika sistem sedang beroperasi.
b. Film ini bergerak sirkuler melalui jalurnya dan vertikal ke bawah masuk kedalam cairan developer melalui serangkaian roler menyusun mengitarisusunan roler lalu bergerak vertikal ke atas, melewati rol yang lain. Bergerak dengan cara yang sama melalui bahan kimia.
c.  Roler bergerak melewati rangkaian roler melalui poros penggerak utamadijalankan oleh motor penggerak. Melalui serangkaian roda gigi, gir, gerak mekanik yang diberikan kepada rol dari penggerak utama.

Pada pembahasan mengenai roller ini, pembahasan akan terbagi menjadi dua yaitu fungsi roller dan susunan roller.
1)        Fungsi Roller
Roller dalam pengolahan film secara otomatis mempunyai fungsi sebagai berikut :
·      Menggerakkan film dengan kecepatan sama pada setiap kompartemen.
Film yang masuk ke dalam mesin prosesing, akan ditransportasikan dan digerakkan oleh roller ini. Roller ini akan menjepit film di kedua sisinya, kemudian bergerak dengan kecepatan yang sama, sehingga film akan terbawa. Film ini bergerak dengan kecepatan yang sama pada setiap kompartemen (ruangan), maksudnya di ruangan developing, fixing, dan washing.
·         Untuk memeras film yang membawa cairan prosesing.
Saat film masuk ke developer, maka film akan membawa cairan ini pada tahap berikutnya.
Pada system manual, sebelum masuk ke dalam fixer, film akan masuk ke rinsing terlebih dahulu untuk proses pembilasan. Pada system otomatis peran rinsing digantikan dengan roller. Saat membawa film dengan cara menjepit dan menggerakkannya, maka dengan sendirinya film akan diperas oleh roller. Itulah mengapa pada system pengolahan film otomatis tidak memerlukan rinsing.
·         Memberi kontribusi terhadap agitasi cairan.
Agitasi yang biasa dilakukan pada system pengolahan film manual dilakukan oleh manusia, pada system pengolahan film secara otomatis dilakukan oleh roller. Dengan pergerakan roller maka secara otomatis akan menggetarkan film itu sendiri. Ini berarti telah terjadi agitasi.

2)          Susunan Roller
Roller yang digunakan pada mesin automatic processing, disusun sedemikian rupa sehingga film yang berada di dalam mesin akan terjepit sempurna saat melewati kompartemen yang berisi cairan prosesing. Susunan roller yang berada di dalam mesin automatic processing terbagi menjadi dua yaitu :
·         Roller yang disusun berhadapan
Pada jarak tertentu terdapat dua roller yang disusun berhadapan. Dengan susunan seperti ini roller bisa menjepit film secara sempurna, sehingga tidak terjadi kemacetan transportasi film (film jamming) di dalam mesin. Pada susunan ini jumlah roller yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan susunan lain.
·         Roller yang disusun secara zig-zag
Pada susunan ini, roller disusun secara zig-zag, artinya jika pada sebelah kanan terdapat roller, maka roller berikutnya ada dibagian bawah di sebelah kiri jadi tidak berhadapan seperti pada susunan di atas.
Pada susunan roller seperti ini, masih ada kemungkinan film mengalami kemacetan pada transportasi (film jamming). Susunan seperti ini membutuhkan lebih sedikit roller dibandingkan dengan susunan di atas.
Pada ujung atas dan bawah susunan roller, baik pada susunan roller yang saling berhadapan maupun susunan roller secara zig-zag, terdapat bagian yang disebut dengan guide plate. Guide plate adalah semacam lempengan yang terbuat dari logam anti korosif biasanya terbuat dari stainless steel, yang berfungsi untuk mengarahkan film menuju roller yang berada pada kompartemen berikutnya. Dengan adanya guide plate ini, film tidak akan kehilangan arah sehingga akan masuk ke kompartemen berikutnya secara tepat melalui transportasi roller.

III.5 Pengoperasian Automatic Processing

  • a)    Awal Pengoperasian

1.    Buka kran air pembilas dan katup tangki pengisian.
2.    Hidupkan semua saklar.
3.    Biarkan 15 menit untuk pemanasan cairan.
4.    Buka penutup prosesing. Putar roda gigi dan bersihkan rol denganspons basah atau kain. Lap rol stainless steel dan pelat developer. Hal ini harus dilakukan setiap kali telah mesin dioperasikan cukup lamauntuk bahan kimia yang mengering pada roller.
5.    Periksa permukaan dalam tangki prosesing dan tangki pengisian.Periksa aliran air pembersih
6.    Periksa filer air
7.    Masukkan film kedalam prosesing dan sesuaikan ukuran aliran untuk tingkat pengisian yang benar.
8.    Pasang kembali penutup prosesing lalu periksa rangkaian rolpengering.
9.    Pastikan semua penutup dan panel di tempatnya.
10. Jalankan film pembersih untuk membersihkan roler, yang terendacairan. Jangan menggunakan kain pembersih.
11. Pastikan developer dan air pembersih telah stabil pada suhu yang tepat


  • b)    Feeding Film

1.    Tempat film di tray input prosesing dan dorong sampai rolermenariknya. (Lihat rekomendasi pabrik untuk petunjuk lengkapnya.)
2.    Ketika indikator bunyi berbunyi, tandanya prosesing siap diisidengan film lain


c)    Selama Operasi.

1.    Lihat pengisian dan aliran air sesekali.
2.    Lihat air pembersih dan termometer developer sesekali.
    
   d)    Menghentikan

1.    Matikan semua switch.
2.    Buka cover dan bersihkan dengan spons basah atau kain. Gunakanalas bukan logam untuk kotoran membandel dan bahan kimia.
3.    Bersihkan rol stainless stell dan periksa bahwa putaran roller bebasdari noda dan kemudian pasang penutupnya.
4.    Bersihkan roller pengering.
5.    Siram bak di bawah tangki cairan
6.     Lap zat kimia yang menempel pada processing.
7.     Matikan air pembersih.
8.    Untuk mencegah berkarat, biarkan tutup pengering dan prosesing terbuka sedikit ketika mesin tidak berjalan.


  • e)    Posisi diam

1.    Untuk mengatasi pekerjaan darurat pada malam hari atau selama masa-masa sepi lainnya, biarkan hanya tombol pemanas dan pengering tetap menyala.. Kemudian, ketika switch lain diaktifkan,mesin siap untuk memproses.
2.    Juga biarkan katup terbuka pada saat air pembilas dingin mengisiuntukpenggantian air yang panasnva.
3.    Untuk menghemat waktu, putar switch lainnya sebelum memprosesfilm.


  • f)     Melepaskan Film Tersumbat.

(1) Lembar film.
(a) Biarkan prosesing tetap menyala 
(b) Buka penutup prosesing di depan tumpukan film. 
(
c) Lepaskan film pada titik itu untuk menghindari lagi film yangmenumpuk.Masukan  film ke dalam tangki berisi air untuk mencegah film saling menempel.
(d) Atasi film tersumb
at. Matikan sirkulasi, jika susunan roler telah dipindahkan.
(e) Lepaskan film di 
dalam susunan roler yang dekat dengan titik sumbatan.
(f) Menentukan penyebab 
sumbatan dan memperbaiki sumbatan. 
             
(2) Roll film.
(a) Matikan prosesing
(b) Potong 
film.
(c) Bersihkan 
film dari rangkaian roler 
  • g)    Ukuran waktu pemrosesan

(a) Jumlah waktu yang dibutuhkan fil melewati proses pencucian denganrentang waktu antara45-210second
(b) Jenis film, temperature dan ukuran replenishmen menentukan waktupemrosesan.
Table ukuran waktu pemrosesan pada tiap cairan danpengering:

WAKTU PEMROSESAN
DEVELOPER
20-25 secs
FIXER
20 secs
WASH
20 secs
DRYER
25-30 secs


III.6 PEMELIHARAAN AUTOMATIC PROCESSING
Jadwal perawatan prosesing dapat dilakukan secara teratur dalam urutanperawatan dan mencegah kerusakan . lihat catatan pemeliharaan dan perawatanpada manual operator. Ikuti pemeliharaan yang telah di tentukan. Mengingat bahwa pemeliharaan sangat penting.
*      Perawatan  harian
1.    Sebelum prosesing automatic dinyalakan:
*      Buka tutup processing, cek keadaan cairan developer, fixer, dan air.
*      Periksa suhu cairan
*      Periksa pH larutan.
*      Periksa warna dan  bau dari cairan
*      Periksa ukuran larutan pada tangki
*      Periksa tangki replenishmen.
*      Periksa selang karet tangki replenishmen untuk menghindariselang menekuk atau bocor.
*      Periksa kecepatan pengisian replenishmnen
*      Tempatkan pipa saluran air dengan kedudukan yang tepat.
*      Nyalakan air dan periksa bahwa tangki air telah terisi.
*      Bersihkan bagian permukaan luar mencakup tray alur masuknyafilm dan tempat keluarnya film.
*      Bersihkan penutup tangki.
*      Periksa kebersihan sekitar bagian dalam prosesing.
*      Tempatkan kembali plat pengarah alur film dan penutup tangki.

2.    Prosesing automatic dinyalakan :
*      Nyalakan tombol prosesing, (tombol kecil manual pada penutup tangki.)
*      Dengarkan apakah ada suara yang tidak normal atau terjadi getaran.
*      Periksa system penggerak film.
*      Periksa system kerja pengisian replenishmen.
*      Lakukan satu proses tes prosesing dengan menggunakan film 35 x43 cm (jangan dilakukan pada proses pencucian film )
*      Periksa proses pembersihan film, masukkan film ke dua biladirasakan perlu.
*      Periksa operasional prosesing sampai kondisi tanpa suara yang janggal dan sampai kondisi normal.
*      Tempatkan kembali penutup prosesing

3.    Operasional normal prosesing automatic
*      Ikuti instruksi pengoperasian
*      Respek terhadap beberapa suara yang tidak normal, perubahandalam pengoperasian, kebocoran atau kerusakan pada film yangdiproses
*      Jangan menarik film yang telah di tarik oleh roler pada saat prosespencucian.

4.    Prosesing otomatis dimatikan :
*      Tombol prosesing mati
*      Buka penutup prosesing. Ingat penutup prosesing bila dibuka tidak akan bisa beroperasi, tetapi bila perlu untuk menyalakannya adatombol kecil untuk mengoperasikannya. (lihat petunjuk pemeliharaan.)
*      Tempatkan kembali penutup prosesing, tinggalkan sedikit celahuntuk menghindari penguapan dan pengembunan cairan danmenghindari mengencernya cairan.
*      Pintu kamar gelap dibuka untuk system ventilasi.
*      Tulis semua hasil pemeriksaan dan laporkan hasilnya

*      Perawatan mingguan
-          Ikuti aturan perawatan pabrik.
-          Cek suhu cairan, untuk developer.
-          Bandingkan dengan beberapa aturan di instalasi dan  recommendasi pabrik Sesuaikan  bila diperlukan
-          Periksa kecepatan tangki pengisian replenishmen, Sesuaikan bila diperlukan
-          Buka dan bersihkan semua rangkaian dalam roler dan tangki cairan dengan air panas..
-          Periksa untuk fungsi yang benar pada semua prosesing automatik, bisa digunakan apa tidak
-          Periksa batang penggerak utama roler dan rangkaian penggerak
-          Cek system pengering film
-          Cek filter air.
-          Servis pada ahlinya untuk pemeliharaan yang di recommendasikan daripabrik.
-          Laporkan semua kerusakan

*      Perawatan bulanan.
-          Ikuti aturan perawatan pabrik.
-          Periksa semua rangkaian dan  komponen penggerak roler.
-          Periksa system kelistrikan.
-          Periksa system pemanas cairan
-          Bersihkan filter air.
-          Bersihkan tangki replenishmen dan siram  selangnya.
-          Buang sisa bahan kimia dalam  tangki replenishmen.
-          Bersihkan sub komponen alat pengolah seperti roller transport system,bak larutan kimia pompa-pompa larutan repenishmen, air dll dari kerak atau kemacetan system penggerak, atau tergantung beban kerja alat.
-          Keringkan semua tangki cairan developer dan fixer, bersihkan dan isi kembali dengan cairan yang baru.
-          Untuk alternatif pemeriksaan cairan, bila dibutuhkan  untuk diganti maka gantilah  sesuaikan dengan beban kerja prosesing.
-          Servis pada ahlinya untuk pemeliharaan yang di recommendasikan dari pabrik bila dirasa perlu.
-          Laporkan semua kerusakan

*      Perawatan tahunan
-          Servis prosesing automatik kepada unit servis yang ditentukan olehpenyedia alat.

*      Catatan pemeliharaan:
-          Jika ada hal-hal yang perlu di catat untuk semua prosedur qualitycontrol, perawatan dan perbaikan dapat lolos.
-          Catat semua bagian pembelian
-          Catat semua pengeluaran
-          Periksa secara berkala , perbaikan, biaya-biaya dan kualitas untuk citraradiografi.2. Dengan pemeriksaan dan prosesing digunakan dengan benar maka akan:
-          Sedikit gangguan
-          Sedikit penurunan waktu
-          Menekan biaya perawatan Lebih efisien dan Pekerjaan yang  lebih puas



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengolahan film secara otomatis yaitu pengolahan film yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin pengolahan film untuk melakukan pekerjaan pengolahan film yang biasanya dilakukan oleh manusiaPengolahan film secara otomatis juga dikenal dengan dry to dry. Pada pengolahan film secara otomatis tidak terdapat tahapan rinsing, karena rinsing telah digantikan oleh roller yang berada di dalam mesin automatic processing. Sistem transportasi film pada pengolahan film secara otomatis meliputi film masuk (feeding system) dan system roller, dan pengolahan film secara otomatis lebih singkat dari pada pengolahan film secara manual.
SARAN
Walaupun pengolahan film secara otomatis lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan film secara manual, namun kita harus tetap berhati-hati dalam melakukan pencucian dan perlu adanya ketelitian pada saat melakukan pencucian, agar supaya hasil pencucian dapat memuaskan.









Daftar Pustaka :
Ball, J and Price, T., Chesney’s Radiographic Imaging, Blackwell Scientific Publications, London (1990)
Jacobi, C. and Paris, D., Textbook of  Radiographic Technology, The C.V Mosby Company (1997)
Jenkins, D., Radiographic Photography and Imaging Processes, Aspen Publisher, Inc., Rockville, Maryland (1980)
G. J. van der Plaats, Medical X-ray Technique : principles and application, Thomas, Michigan University, 1965

sumber : http://id.scribd.com/doc/97423351/Makalah-Automatic-Film-Processing-2

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons